Random post

Wednesday, March 7, 2018

√ Kumpulan Teladan Puisi Pendek Anak Sd

Kumpulan Contoh Puisi Pendek Anak SD – Puisi merupakan suatu hasil pedoman serta perasaan seseorang yang diwujudkan ke dalam bentuk goresan pena ataupun ucapan dengan gaya bahasa indah yang menyentuh hati. Dalam penerapannya, bahasa dalam puisi sangat terikat pada penyususnan bait dan lirik yang bermakna. Berikut ini ialah pola kumpulan puisi pendek siswa sekolah dasar (SD) :


Contoh 1 :


Negeriku Indonesia


Dari sabang hingga merauke

Terdiri atas formasi pulau-pulau

Negeriku Indonesia

Yang kaya, subur dan indah


Beragam suku agama dan budaya

Di negeriku Indonesia

Beragam warna serta perbedaan

Terpadu dalam satu harmoni

Bersatu dalam indahnya keragaman


Tanah ibu pertiwi tanah airku Indonesia

Tempatku dilahirkan dan dibesarkan

Takkan tergantikan bumi indah yang kupijak ini

Takkan terlupakan segala yang ada di sini


Negeriku Indonesia

Meski banyak ukiran tinta sejarah

Melukiskan pahit getirnya konsekuensi perbedaan

Namun kamu tahu kita selalu bisa melaluinya

Dengan cara penyelesaian yang indah


Negeriku Indonesia

Di tanahmu tertumpah genangan darah para p0juang

Yang gagah berani berkorban membelamu

Indonesia, sungguh saya bertekad untuk mencitaimu

Membelamu hingga darah ini habis tertumpah di tanahmu

Di negeriku Indonesia


Contoh 2 :


Kolam Kecilku


Kolam kecilku

Jika kupandangi engkau terlalu mungil

Jika disebut sebagai kolam

Tetapi engkau terlalu besar

Jika dikatakan sebagai sebuah kubangan

Namun tak mengapa

Engkau tetaplah disebut kolam


Kolam kecilku

Senantiasa kujaga dirimu

Kebersihakn setiap hari

Kuberi sedikit hiasan teratai

di atas warna keruh airmu


kolam kecilku

meski warnamu keruh

kau menyimpan beberapa jenis hewan air

yang ketika besar nanti akan ku santap


meski terlihat biasa

engkau membawa kebahagiaan untukku

membawa ketenangan bagiku

di kala gundahku dan sedihku


Contoh 3 :


Kucing Manisku


Kau amat cantik

Bulu halus putih kehitaman

Serta sorot matamu yang tajam

Semakin menambah kharismamu

Kucing manisku


Menggeliat manja di pergelangan kaki

Mengelus-ngelus dan mengeong

Alangkah lucunya

Kucing manisku ini


Tertidur pulas di siang hari

Terjaga di malam hari

bercakar dan kuku tajam

tetapi engkau begitu jinak

Kucing manisku


Ketika kupulang sekolah

Kau sambut diriku dengan erangan manja

Kau ajak saya bermain denganmu

Dengan sedikit tingkah polah anehmu

Kucing manisku

Sungguh saya menyayangimu


Contoh 4 :


Kertas Lipat Origami


Warna warni wujud indahmu

Memukau elok paras fisik dan parasmu

Lekukan fisikmu amatlah menarik hati

Siapapun yang melihatnya


Kan kulipat engkau sesuka hatiku

Kan kujadikan dirimu permadani terbangku

Kan kujadikan bahtera layar nelayan ditepian pantai

Aku juga bisa menciptakan ikan-ikan di lautan

Dengan adanya dirimu


Kertas lipat origamiku

Sungguh kubahagia bisa memilikimu

Meskipun engkau hanyalah benda sederhana

Namun kamu nampak luar biasa

Dengan segala kelebihan yang ada padamu


Contoh 5 :


Muadzin Tua yang Tertinggalkan Zaman


Dahulu sangat merdua lantunan adzanmu

Dahulu kamu amat gagah bangun di hadapan mimbar

Dahulu kamu bisa melantangkan bunyi permintaan sembahyang


Namun kini

Suaramu tak lagi lantang

Napasmu kian hari kian memendek

Tak jarang kamu tersebngal ketika menjalankan tugasmu

Wahai muadzin tua

Bilakah kamu usaikan kiprah muliamu ini

Tak adakah generasi muda yang menggantikanmu




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Wahai muadzin tua

Ragamu sudah semakin renta

Rambutmu semakin memutih

Kulitmu semakin berkerut

Namun kutahu jiwamu tak berubah sedikitpun

Kutahu jiwamu masihkah seorang muadzin muda


Wahai muadzin tua

Jikalau seluruh makhluk menolak

Sebagai saksimu di alam abadi kelak

Cukuplah diri ini menjadi saksi

Keteguhanmu dalam mengajak anak adam

Untuk menuju Tuhannya

Salam takdzim dan terima kasihku

Untukmu muadzin tua


Contoh 6 :


Belajar


Belajar berguru belajar

Setiap hari wajib belajar

Di rumah

Di sekolah

Di kawasan mengaji

Di manapun Harus belajar


Ayah menyuruhku belajar

Ibu menyuruhku belajar

Nenek menyuruhku belajar

Kakek menyuruhku belajar

Semua menyuruhku belajar

Belajar berguru belajar

Kapankah berguru usai


Kuteringat pesan ibu guru

Kata ia berguru itu kewajiban

Kata ia berguru itu keharusan

Kata ia belajarlah hingga napas

Hanya tersisa di tenggorokan

Agar kelak menjadi insan yang beradab


Kuteringat petuah pak ustadz

Belajar ialah ibadah

Kata ia berguru itu tak pernah usai

Dari buaian hingga ke liang lahat

Belajar berguru belajar

Meski membosankan ku coba terus belajar

Ku coba menikmati proses belajar

Demi kewajibanku sebagai insan yang beriman

Dan insan yang beradab


Contoh 7 :


Lembaran Usang Kalam Ilahi


Lembaran lama kalam ilahi

Berdebu dan terabaikan

Guratan aksaranya mengatakan keagungan

Dimasa kemudian dan masa mendatang

Apa yang terjadi dengan umat di dusun ini

Dengan apakah mereka mengaji

Jika bukan dengan lembaran lama ini


Lembaran kalam ilahi

Tergeletak tak berdaya di almari surau tua

Siapa gerangan umat tak amanah di zaman ini

Yang abai terhadap lembaran kalam sucu ilahi ini


Ya Tuhan

Jagalan lembaran-lembaran ini

Sebagaimana engkau menjamin

Akan menjaga segala keutuhan isinya

Hingga hari final zaman kelak


Ya Tuhan

Bantu kami untuk sanggup menjaga lembaran kalam ilahi-Mu

Bantu kami juga supaya sanggup mengkajinya

Tak hanya sekedar membaca

Atau hanya sekedar gembira padanya


Baca Juga:


7 Contoh Puisi Tentang Hujan di Pagi Hari

5 Contoh Puisi Bebas Tentang Persahabatan Sejati

Kumpulan Puisi Pendek Tentang Alam



Sumber https://ruangseni.com