Random post

Friday, May 4, 2018

√ 2 Rujukan Teks Eksplanasi Perihal Kejadian Alam Terbaru

2 Contoh Teks Eksplanasi Tentang Peristiwa Alam Terbaru – Teks eksplanasi ialah teks yang di dalamnya memuat klarifikasi secara rinci dan mendalam terhadap suatu topik permasalahan yang dibahas dalam teks. Gagasan yang dibahas dalam teks eksplanasi bisa berupa fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar semisal fenomena sosial, fenomena politik, fenomena alam, dan lain sebagainya. Secara fungsional teks eksplanasi menyajikan info secara lebih mendalam dan sistematis semoga pembaca paham dengan apa yang disampaikan dalam teks. Berikut ini ialah beberapa teladan teks eksplanasi wacana kejadian alam :


Contoh 1 :


Fenomena Terjadinya Halilintar


Halilintar atau ialah sebuah fenomena alam yang seringkali dijumpai ketika cuaca sebelum, saat, dan sehabis hujan. Tentu saja halilintar sangat sulit dijumpai ketika cuaca sedang cerah dan tak berawan gelap. Halilintar ialah fenomena tanda-tanda dari kejadian listrik statis dalam kajian keilmuan fisika. Kilatan halilintar berasal dari memuainya udara dengan kecepatan tinggi yang diakibatkan oleh adanya loncatan bunga api yang bermuatan listrik. Loncatan bunga api bermuatan listrik dengan skala lebih besar sanggup terjadi ketika cuaca berawan atau sedang turun hujan. Pada dikala mendung dan hujan, kadar air yang terkandung dalam udara sangat tinggi sehingga menimbulkan daya isolasinya menurun dan arus listrik gampang mengalir.


Halilintar terjadi jawaban perbedaan potensial antara awan dengan awan lainnya. Pergerakan awan terjadi secara terus-menerus. Selama melaksanakan pergerakan tersebut, awan akan bersinggungan dengan awan lainnya sehingga muatan listrik faktual dan negatif akan terpusat pada sisi yang berbeda. Jika potensi awan dan bumi mempunyai keterpautan perbedaan yang demikian besar, maka muatan negatif pada awan akan berpindah ke bumi ataupun sebaliknya semoga bisa mencapai titik kesetimbangan.


Ketika proses perpindahan terjadi , muatan negatif yang berpindah akan melewati udara sebagai mediumnya. Pada dikala itulah muatan negatif menembus isolasi udara sehingga meimbulkan efek ledakan suara. Begitu pula dengan awan yang mempunyai muatan negatif dan faktual juga bisa berpotensi menimbulkan terjadinya halilintar jikalau awan yang saling bersinggungan tersebut mempunyai perbedaan muatan. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa loncatan muatan listrik antara awan dengan awan lainnya atau antara awan dengan bumi bisa memicu terjadinya kilatan halilintar.


Contoh 2 :


Proses Terjadinya Fenomena Alam Salju


Salju ialah salah satu dari fenomena alam yang sangat unik. Salju mempunyai tekstur lembut dengan gumpalan kristal es berwarna putih. Benda lembut berwarna putih ini sangat gampang dijumpai di banyak sekali negara yang mempunyai empat musim. Di indonesia sangat sulit menemukan fenomena alam ini tekecuali di kawasan puncak gunung Jayawijaya yang berada di Papua.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Fenomena terbentuknya salju berawal dari uap air yang terkumpul menjadi satu di atmosfer bumi. Kumpulan uap air yang berkumpul tersebut mengalami proses kondensasi sehingga menjadikannya gumpalan awan. Ketika membentuk gumpalan awan, massa uap air jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan massa udara. Hal ini menimbulkan uap air yang bermetamorfosis awan mengambang di udara. Pada dikala uap air semakin bertambah dan menjadi satu dengan uap air sebelumnya yang telah bermetamorfosis awan maka terjadilah penambahan massa jenisnya. Ketika penambahan uap air terus terjadi hingga pada kesannya udara tidak bisa lagi menahannya, maka awan akan pecah dan selanjutnya partikel air pun akan jatuh ke bumi.


Air yang jatuh jawaban penumpukan uap air di dalam awan tadi merupakan air yang belum tercemar oleh partikel lain. Air yang bersifat murni ini tidak serta merta membeku menjadi salju pada temperatur 0 derajat celcius. Pada suhu o derajat celcius ialah prosesi terjadinya perubahan bentuk zat air yang semula berupa zat cair menjadi zat padat. Suhu 0 derajat belum cukup untuk membekukan air murni tersebut. Dibutuhkan temperatur suhu yang jauh lebih rendah dari 0 derajat celcius (minus 0 derajat celcius).


Ketika pertikel-partikel air murni jatuh dari awan, partikel tersebut akan tercemar oleh partikel-partikel lainnya. Diantara partikel-partikel tersebut terdapat partikel yang bisa melaksanakan percepatan proses pembekuan partikel air murni. Melalui proses inilah partikel air murni yang semula adala uap air bermetamorfosis kristal es yang disebut dengan salju.


Partikel-partikel yang mempunyai andil dalam prosesi pembekuan partikel air murni ialah partikel nukleator. Selain berfungsi melaksanakan percepatan proses pembekuan partikel air murni, partikel nukleator juga berfungsi sebagai perekat uap air . Partikel murni yang telah tercampur partikel nukleator selanjutnya akan tercampur lagi dengan partikel murni yang gres dan berpotensi membentuk kristal es yang lebih besar lagi. Hujan salju akan terjadi jikalau temperatur suhu udara tidak hingga melelehkan kristal es. Jika temperatur suhu udara lebih tinggi, maka kristal es akan mencair dan akan bermetamorfosis hujan air.


Kristal salju tidak mempunyai bentuk dan ukuran yang pasti. Hal tersebut dikarenakan setiap butiran kristal salju tidak mempunyai bentuk yang sama. Itulah sebabnya kristal salju dikatakan sebagai partikel yang mempunyai struktur unik. Meskipun bentuknya unik dan terlihat sangat indah, namun belum ada bukti yang menunjukkan bahwa salju membawa kebermanfaatan ibarat halnya air hujan. Disamping itu salju juga kerapkali mengganggu kegiatan insan ibarat mengganggu susukan jalan, cuaca hirau taacuh ektrem yang mengikutinya, menciptakan jalanan licin dan masih banyak lagi.


Sumber :

http://www.materikelas.com/2016/01/contoh-teks-eksplanasi-tentang.html#


Baca Juga:


Perbedaan Teks Laporan, Teks Deskripsi Serta Contohnya

3 Teks Eksposisi wacana Lingkungan Sekolah dalam Bahasa Indonesia

3 Contoh Teks Deskripsi Tentang Hewan di Bahasa Indonesia



Sumber https://ruangseni.com