Pada kesempatan yang kemudian telah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan paragraf eksposisi ialah salah satu di antara jenis-jenis paragraf yang isinya mengatakan informasi kepada pembaca sehingga pengetahuan pembaca menjadi bertambah. Adapun yang menjadi sumber penulisan paragraf eksposisi ialah hasil pengamatan, penelitian, atau pengalaman. Terdapat majemuk paragraf eksposisi yang didasarkan pada cara berbagi paragraf eksposisi yaitu paragraf eksposisi klasifikasi, paragraf eksposisi definisi, paragraf eksposisi ilustrasi, paragraf eksposisi perbandingan, paragraf eksposisi pertentangan, paragraf eksposisi laporan, paragraf eksposisi berita, paragraf eksposisi proses, dan paragraf eksposisi analisis.
Beberapa waktu yang kemudian kita juga telah mengetahui dan memahami beberapa referensi paragraf eksposisi menyerupai contoh paragraf eksposisi perbandingan wacana pertanian, contoh paragraf eksposisi definisi wacana pendidikan, contoh paragraf eksposisi proses pembuatan tahu, contoh paragraf eksposisi proses wacana minuman, contoh paragraf eksposisi proses wacana makanan, contoh paragraf eksposisi penjabaran wacana ekonomi, dan contoh paragraf eksposisi penjabaran wacana kesehatan.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas
tentang beberapa referensi paragraf eksposisi wacana kewirausahaan.
1. Contoh paragraf eksposisi berita wacana kewirausahaan
Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa (UN-ESCAP) menilai sector kewirausahaan sosial bisa menjadi sarana untuk membangun ekonomi kreatif dan inklusif. Kesimpulan itu diambil dari hasil penelitian yang diprakarsai oleh UN-ESCAP bersama British Council bertajuk Membangun Ekonomi Kreatif dan Inklusif : Profil Usaha Sosial di Indonesia. Dalam penelitian ini, istilah kewirausahaan sosial merujuk pada kewirausahaan yang dilakukan dengan misi sosial atau misi lingkungan dan mengivestasikan kembali laba usahanya dalam prosi yang signifikan untuk pengembangan misi-misi tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan ada tiga sektor kewirausahaan yang paling diminati yaitu sector industry kreatif, agrikultur dan perikanan, dan pendidikan. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa kewirausahaan sosial memperlihatkan sarana-sarana inklusif yang sanggup berdikari secara finasial untuk mendukung proses pembangunan di Indonesia. Kewirausahaan sosial mengatakan bantuan terhadap pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, penduduk asli, dan para penyandang cacat. Hal itu dilakukan lewat penciptaan lapangan kerja dan mempromosikan upaya pengembangan keahlian kewirausahaan. Kewirausahaan sosial juga membuka kesempatan bagi perempuan untuk menjadi pemimpin perjuangan serta membuka kesempatan kerja baru. (Dikutip dari laman cnnindonesia.com, tanggal 18 Desember 2018, dengan penyesuaian)
2. Contoh paragraf eksposisi definisi wacana kewirausahaan
Tidak sedikit pengertian atau definisi wacana kewirausahaan yang telah dikemukakan oleh para ahli. Karena itu, apakah yang dimaksud dengan kewirausahaan? Secara epistemologi, kewirausahaan merupakan nilai yang dibutuhkan untuk memulai suatu perjuangan atau proses dalam mengerjakan sesuatu yang beru dan berbeda. Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan berdasarkan Drucker (1994) dalam Suryana (2006) ialah kemampuan membuat susuatu yang gres dan berbeda. Adapun Peter Kilby mendefinisikan kewirausahaan atau entrepreneurship sebagai bentuk perjuangan membuat nilai lewat legalisasi terhadap peluang bisnis, administrasi pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan memobilisasi manusia, keuangan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membawa sebuah proyek hingga berhasil. (Dikutip dari Modul 1 Dasar Pola Pikir Kewirausahaan dan Wirausaha, Universitas Terbuka, tanpa tahun, dengan penyesuaian)
3. Contoh paragraf eksposisi perbandingan wacana kewirausahaan
Amerika Serikat sebagai negara maju mempunyai perbedaan karakteristik budaya kewirausahaan dibandingkan dengan negara Indonesia di antaranya terkait dengan power distance dan individualism. Masyarakat Indonesia cenderung mempunyai power distance yang tinggi yakni sebesar 78, sedangkan masyarakat Amerika Serikat cenderung mempunyai power distance yang rendah yakni sebesar 40. Hal ini memperlihatkan bahwa di Indonesia terdapat ketidakasamaan kuasa (power) antara pemimpin dan pengikutnya. Kepatuhan pengikut seringkali menjadi hal yang diutamakan oleh pemimpin. Akibatnya, kesenjangan antara si kaya dan si miskin di anggap sebagai hal yang natural. Sementara itu, tingkat individualisme di Indonesia sangat rendah yakni sebesar 14 poin, khususnya kalau dibandingkan dengan Amerika Serikat yang mencapai angka 91 poin. Hal ini menjadi peluang bagi berkembangnya social entrepreneurship di Indonesia, terutama melalui forum semacam koperasi atau selfhelp group (komunitas swadaya masyarakat) yang mengutamakan semangat kebersamaan antar-anggota, yaitu patungan modal bersama, bekerja bersama, dan sejahtera bersama. (Dikutip dari artikel berjudul 6 Perbedaan Karakteristik Kewirausahaan Indonesia Dibanding AS, laman wartaekonomi.co.id, tanggal 29 Maret 2017 dengan penyesuaian)
4. Contoh paragraf eksposisi proses wacana kewirausahaan
Bila seorang pengusaha dihadapkan pada suatu masalah yang sulit untuk ditangani, bila masalah tersebut penting dan tidak akan selesai dengan sendirinya serta bila pengusaha itu ialah orang yang harus memutuskan masalah tersebut, maka artinya ia ada dalam situasi pemecahan masalah. Pemecahan dalam administrasi harus memakai proses tahap-tahap pemecahan masalah.
Tahap pertama yaitu memeriksa kasus. Pada tahap ini, kasus yang ada perlu diselidiki dengan teliti berdasarkan aspek penentuan masalah, aspek pengenalan tujuan, dan penentuan diagnosa. Tahap kedua, berbagi beberapa alternatif pemecahan masalah yang kreatif dan imajinatif sebelum mengambil keputusan. Setelah itu, pengusaha harus melaksanakan penilaian untuk melihat keefektifan setiap alternatif. Keefektifan sanggup diukur dengan dua kriteria yaitu seberapa realistis alternatif itu dipandang dari sudut target dan sumber daya organisasi serta seberapa baiknya alternatif itu akan membantu memecahkan masalah. Setelah alternatif yang ada telah dipilih, para pengusaha membuat rencana tindakan untuk mengatasi kebutuhan dan duduk kasus yang dihadapi pada waktu melaksanakan alternatif itu. Tahap kelima atau terakhir ialah melaksanakan rencana pemecahan dan mengawasi pelaksanaannya. (Dikutip dari Kewirausahaan SMK/MAK Kelas X/10, 2012, dengan perubahan seperlunya)
5. Contoh paragraf eksposisi laporan singkat wacana kewirausahaan
Penelitian Cunningham terhadap 178 wirausaha dan manajer professional di Singapura memperlihatkan bahwa keberhasilan wirausaha berkaitan dengan sifat-sifat kepribadian (49%), menyerupai impian untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik, impian untuk berhasil, memotivasi diri dan berpikir positif, komitmen, dan sabar. Temuan serupa juga dicatat oleh peneliti lain. Plotkin contohnya menyebut sifat kreatif dan rasa ingin tahu, mengikuti perkembangan teknologi dan sanggup menerapkannya secara produktif, energi yang melimpah, dan asertif. (Dikutip dari Kewirausahaan SMK/MAK Kelas X/10, 2012)
6. Contoh paragraf eksposisi klasifikasi wacana kewirausahaan
Untuk menjalani proses kewirausahaan, dibutuhkan beberapa modal yang sanggup dibagi ke dalam empat jenis yaitu modal intelekual, modal sosial dan moral, modal mental, dan modal material.
Modal intelektual sanggup diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan. Ide merupakan modal utama yang akan membentuk modal lainnya. Adapun modal sosial dan tabiat diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan sehingga sanggup terbentuk citra. Dalam konteks ekonomi maupun sosial, kejujuran, integritas, dan ketepatan kesepakatan merupakan modal sosial yang sanggup menjadikan kepercayaan dari waktu ke waktu. Berikutnya, modal mental merupakan kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan tantangan. Dan terakhir, modal material yang merupakan modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila seseorang mempunyai jenis-jenis modal yang telah disebutkan sebelumnya. (Dikutip dari Modul 1 Dasar Pola Pikir Kewirausahaan dan Wirausaha, Universitas Terbuka, tanpa tahun, dengan penyesuaian)
7. Contoh paragraf eksposisi pertentangan wacana kewirausahaan
Apakah perbadaan antara Enterpreneurship dan Startup? Perbedaan keduanya sanggup dilihat antara lain melalui pengertian dan pelaku.
Menurut Business Dictionary, entrepreneurship ialah kapasitas atau kemampuan dan juga kemauan untuk mengembangkan, mengatur dan mengurus sebuah bisnis beserta semua resiko yang ada di dalamnya untuk membuat profit. Sedangkan, yang dimaksud dengan startup ialah tahap awal dari suatu perusahaan di mana seorang pelaku bisnis mencari pendanaan untuk pandangan gres yang ia miliki, memilih taktik bisnis, dan mulai merealisasikan pandangan gres yang ia miliki atau bahkan sudah mulai menjual produk yang ia miliki.
Seorang entrepreneur umumnya berorientasi untuk mencari laba finansial dari perjuangan yang ia lakukan. Ia akan menginvestasikan modalnya guna mendapat laba yang lebih. Sebaliknya, seorang startup founder merupakan orang yang memulai suatu bisnis atau perusahaan dan mempunyai pandangan gres dari produk yang diusung oleh perusahaan tersebut. Produk yang diusung oleh seorang startup founder bisa jadi belum tersedia di pasar atau merupakan sesuatu yang baru. Mereka pun membangun business plan yang unik dan beresiko sebab belum tahu apakah business plan tersebut sanggup membawa laba baginya atau tidak. (Dikutip dari laman ziliun.com, tanpa tahun, dengan pembiasaan seperlunya)
8. Contoh paragraf eksposisi ilustrasi wacana kewirausahaan
Berbagai penemuan dan kreativitas dalam melihat peluang menjadi kunci utama bagi bisnis yang ingin bertahan di Bali, termasuk industri masakan yang berlomba-lomba menjadi pilihan gaya hidup menyerupai smoothie bowls. Smoothie bowls merupakan hidangan kaya serat dan nutrisi, yang terbuat dari buah-buahan yang diblender, ditaburi kacang, buah, dan topping lain. Isinya lebih banyak didominasi asam dan manis yang dihidangkan secara hambar untuk orang yang ingin menikmati sajian menyegarkan.
Kisah menarik tiba dari salah satu bisnis yang menjadi penggagas gerai smoothie bowls di Bali, Jakarta, dan luar negeri, yaitu Nalu Bowls. Kata Nalu dari Nalu Bowls mempunyai makna ombak dalam bahasa Hawaii, didirikan oleh I Made Busiarta pada pertengahan 2016 di Bali. Nalu Bowls pertama kali dibentuk untuk orang-orang yang berselancar di Bali, sehingga sanggup dikonsumsi sebelum dan sehabis surfing sebab mengandung bahan-bahan alami yang sehat.
Namun seiring waktu, bisnis Nalu Bowls berkembang dengan peminat yang lebih luas. Mengenai menu, Nalu Bowls hanya meneyediakan enam jenis smoothie bowls yang 80% bahannya dibentuk dari local. Tak hanya itu. Granola yang dipakai pada semua sajian Nalu Bowls merupakan olahan dapur sendiri yang mempunyai kualitas tinggi. Di Bali, lokasi Nalu Boels tersebar di Seminyak, Uluwatu, Canggu, dan Ubud hingga kesannya membuka cabang di Jakarta dan mulai merintis ranah internasional di 2018 dengan membuka outlet di Ibiza dan Portugal. (Disarikan dari laman wartaekonomi.co.id, 28 Februari 2019 dengan penyesuaian)
Demikianlah ulasan singkat wacana referensi paragraf
eksposisi wacana kewirausahaan dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.
Terima kasih.
Sumber https://dosenbahasa.com