Random post

Tuesday, May 8, 2018

√ Teks Debat – Pengertian, Struktur, Ciri, Kaidah, Dan Contohnya

Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap berdebat dengan orang lain mengenai sesuatu hal. Misalnya, berdebat dengan abang perihal siapa yang menerima giliran basuh piring, atau berdebat dengan orang bau tanah perihal menekuni hobi yang menghasilkan uang atau kuliah, atau ibarat yang pernah kita lihat di televisi dimana dua orang pengendara motor wanita tidak berhelm berdebat keras dengan polisi kemudian lintas lantaran merasa tidak melanggar peraturan. Biasanya, dalam debat, masing-masing pihak akan mengemukakan pendapatnya masing-masing dan disertai dengan argumen-argumen yang mendukung pendapatnya. Hal ini dimaksudkan biar lawan bicara menjadi yakin dan sanggup mendapatkan pendapat yang disampaikan. Dengan demikian, apakah debat itu?


Pengertian


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat diartikan sebagai pembahasan dan petukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Sementara itu, Kemendikbud (2015) mendefinisikan debat sebagai acara untuk mempertahankan pendapat dengan disertai argumen yang mendukung pendapat. Sedangkan berdasarkan Pratama dkk (2016 : 7), debat diartikan sebagai acara langgar argumenasi antara dua pihak atau lebih (perorangan atau kelompok) sebagai upaya untuk mendiskusikan dan tetapkan serta mengkaji perbedaan.


Dengan demikian, teks debat sanggup diartikan sebagai teks yang berisi pernyataan serta argumenasi dari pihak-pihak yang berdebat mengenai permasalahan tertentu dengan tujuan untuk mendiskusikan, memutuskan, dan mengkaji perbedaan.


Debat terdiri dari beberapa unsur antara lain mosi, tim afirmasi, tim oposisi, tim netral, penonton/juru yang dipanggil, moderator, dan penulis.



  • Mosi mengacu pada topik atau tema yang didebatkan. Topik inilah yang menjadi dasar bagi masing-masing pihak yang berdebat untuk memilih perilaku serta menyatakan pendapat disertai dengan argumen pendukung.

  • Tim afirmasi ialah tim yang bertugas mendukung mosi atau tema debat, mendefinisikan tema debat, memberikan argumen-argumen yang mendukung kasus tim afirmasi, menawarkan bahan inti yang diikuti contoh-contoh, dan merespon kasus tim oposisi.

  • Tim oposisi ialah tim yang bertugas untuk menolak mosi atau tema debat, menawarkan jawaban definisi tim afirmasi, memberikan argumen penolakan mosi, dan merespon argumen-argumen dari tim afirmasi.

  • Tim netral ialah tim yang tidak mendukung ataupun menolak mosi atau tema debat.

  • Moderator mengacu pemandu debat atau orang yang mengarahkan jalannya debat.

  • Penulis ialah seseorang bertugas untuk mencatat segala sesuatu yang dinyatakan dalam debat.


Struktur


Sebagaimana teks biografi, teks iklan, teks tantangan, teks diskusi, teks berita, teks eksempulum, teks ulasan, dan teks mekanisme dalam bahasa Indonesia, teks debat mempunyai struktur teks tersendiri. Adapun struktur teks debat dalam bahasa Indonesia ialah sebagai berikut.



  • Perkenalan. Pada tahapan ini, memberikan salam pembuka dan memperkenalkan tim.

  • Penyampaian argumentasi. Pada tahapan ini setiap tim yakni Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral memberikan argumentasinya terhadap pernyataan topik.

  • Debat. Pada tahapan ini, setiap tim yakni Tim Afirmasi dan Tim Oposisi saling menawarkan komentar, sanggahan, kemudian ditengahi dengan tim netral.

  • Simpulan. Pada tahapan ini Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral memberikan simpulan terkait mosi, pendapat, sanggahan, dari tim lain.

  • Penutup. Pada tahapan ini moderator menawarkan simpulan secara keseluruhan tanpa berpihak, kemudian menutup acara debat dengan salam.


Ciri


Teks debat mempunyai beberapa ciri di antaranya sebagai berikut.



  • Terdapat dua tim yang berdebat yaitu tim afirmasi dan tim oposisi.

  • Terdapat dua sudut pandang yakni pihak pro dan kontra

  • Adanya proses saling mempertahankan pendapat

  • Adanya saling langgar argumenasi untuk memperoleh kemenangan

  • Adanya pihak penengah


Kaidah


Debat merupakan acara ilmiah dan karenanya bahasa yang digunakan ialah bahasa baku dan ilmiah. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran terkait dengan penggunaan ragam bahasa tulis maupun lisan, kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide.



  • Menggunakan bahasa baku. Dikarenakan debat merupakan acara ilmiah, maka bahasa yang digunakan dalam teks debat ialah bahasa baku yakni bahasa yang merujuk pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

  • Menggunakan kata-kata denotatif. Dalam arti, kata-kata yang digunakan dalam teks debat kata-kata yang mengandung arti yang sebetulnya dan bukan arti kiasan.

  • Faktual. Ide dalam teks debat hendaknya ditulis sesuai dengan fakta-fakta yang ada serta sanggup diterima logika sehat.


Contoh


Berikut ialah referensi teks debat yang dikutip dari Buku Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Menengan Atas Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015 berjudul Penyerapan Kosa Kata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain.


No. Struktur Kegiatan
1. Perkenalan


Moderator :

Selamat siang,


Siang ini kita akan mengikuti acara debat antara Tim Afirmasi dari Sekolah Menengan Atas Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari Sekolah Menengah kejuruan Nusantara, serta Tim Netral dari MA Al-Ikhlas.


Pagi ini kedua tim akan berdebat perihal “Penyerapan Kosa Kata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain.”


Sebelum melakukan debat, saya akan membacakan tata tertib debat sebagai berikut.

…..


Selanjutnya, saya berikan kepada juru bicara setiap tim untuk memperkenalkan diri.


Tim Afirmasi : memperkenalkan diri

Tim Oposisi : memperkenalkan diri

Tim Netral : memperkenalkan diri


Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui sebagai bahasa internasional. Namun, dalam perkembangannya terbukti bahwa bahasa Indonesia banyak menyerap kosa kata asing. Untuk berkembang, bahasa Indonesia sangat tergantung pada bahasa asing. Bahkan ada yang beranggapan bahwa kosa kata bahasa abnormal masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia lantaran ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.


Anggapan inilah yang akan kita bahasa dalam debat kali ini. Untuk putaran pertama saya persilakan secara bergantian Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral untuk memberikan pendapatnya.


2. Pernyataan dan Debat


Tim Afirmasi


Saya baiklah bahwa kosa kata bahasa abnormal masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia lantaran ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak sanggup dilepaskan dari bahasa lain, baik dari bahasa kawasan maupun bahasa asing. Peranan bahasa abnormal dalam bahasa Indonesia menandakan adanya kontak atau kekerabatan antarbahasa sehingga timbul perembesan bahasa-bahasa abnormal ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosa kata abnormal yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia. Hal tersebut menandakan bahasa bahasa Indonesia sulit untuk digunakan berkomunikasi tanpa proteksi kosa kata asing.


Dengan masuknya kosa kata bahasa abnormal ke dalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang bisa berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti bahwa bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antarbahasa sanggup kita lihat pada penggunaan kata vitamin yang diserap dari kosa kata bahasa abnormal yang jikalau dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu para pelaku bahasa mengerti. Namun dengan adanya kosa kata serapan dari bahasa abnormal hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman sekaligus mengakibatkan interaksi antarbahasa menjadi lebih mudah. Tanpa proteksi bahasa abnormal yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum bisa memperlihatkan eksistensinya dalam interaksi antarbahasa.


Banyak kosa kata serapan dari bahasa abnormal sehingga kiprah bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar dengan kosa kata serapan dari bahasa abnormal dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap baiklah bahwa kosa kata bahasa abnormal yang masuk ke dalam bahasa Indonesia menandakan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.


Tim Oposisi


Saya tidak baiklah jikalau kosa kata bahasa abnormal yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia disebabkan lantaran ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosa kata bahasa abnormal masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih gampang dipahami. Namun, pada intinya, dalam bahasa itu sendiri, telah ada kosa kata yang berkaitan dengan kosa kata abnormal tersebut. Misalnya kata snack yang lebih sering kita dengar di kalangan masyarakat. Dalam bahasa Indonesia snack berarti masakan ringan. Sehingga masuknya kosa kata abnormal hanya sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan.


Bahasa Indonesia bisa untuk berinteraksi antarbahasa lantaran mempunyai banyak variasi kosa kata. Kosa kata bahasa abnormal hanya digunakan dan dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Itu artinya meskipun banyak kosa kata bahasa abnormal yang masuk kedalam bahasa Indonesia, keberadaan dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosa kata bahasa abnormal yang telah dibakukan maupun yang belum dibakukan kedalam bahasa Indonesia.


Bahasa Indonesia bisa berinteraksi dengan bahasa lain tanpa proteksi dari kosa kata bahasa abnormal dan masuknya kosa kata abnormal bukan disebabkan lantaran ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Namun, hal ini terjadi lebih lantaran masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jikalau mengunakan kosa kata bahasa asing. Sehingga saya tetap tidak baiklah jikalau kosa kata bahasa abnormal yang masuk kedalam penggunaan bahasa abnormal memperlihatkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.


Tim Netral


Saya sebagai pihak netral beropini bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa sanggup diwujudkan jikalau porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosa kata bahasa asing. Apabila seorang memakai bahasa abnormal yang telah dibakukan ibarat kata atom, vitamin, unit, dan sebagainya. Tentunya ini bukan merupakan problem lantaran bahasa abnormal itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia memakai bahasa abnormal yang belum dibakukan, itu menjadi suatu bahaya terhadap bahasa kita tercinta ini. Penggunaan kosa kata abnormal dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan sampak negatif lantaran terselip hal positif, yakni sanggup mempermudah acara berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang didalamnya terdapat bahasa abnormal yang terasa lebih dekat di indera pendengaran dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya.


Namun, dibutuhkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif biar identitas kosa kata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosa kata dari bahasa asing. Kelak, dibutuhkan tidak lagi terdapat wacana bahwa kosa kata bahasa abnormal lebih dekat di indera pendengaran para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri.


3. Simpulan


Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dari bahasa Arab terutama yang berkaitan dengan problem agama, terutama agama Islam. Contoh kosa kata hasil penreparan dari bahasa Arab antara lain musyawarah, hak, shalat, dan taubat. Bahasa Indonesia juga menyerap kosa kata dan istilah bidang teknilogi dari bahasa Jepang, Jerman, Korea, dan negara lainnya. Kosa kata dan istilah teknologi hasil perembesan dari negara-negara tersebut antara lain computer, gadget, televisi, internet, dan astronot. Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga menyerap kata dan istilah sekaligus budaya dari negara lain. Contoh kosa kata hasil perembesan terakhir antara lain karate, dansa, bakso, mie, dan kimono.


Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa bahasa Indonesia menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa abnormal untuk memperkaya perbendaharaan kosa kata bahasa Indonesia.


4. Penutup


Demikianlah acara debat antara Tim Afirmasi dari Sekolah Menengan Atas Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari Sekolah Menengah kejuruan Nusantara, serta Tim Netral dari MA Al-Ikhlas.



Demikianlah ulasan singkat perihal teks debat dalam bahasa Indonesia terkait dengan pengertian, struktur, ciri, kaidah, dan contohnya. Artikel lain yang sanggup dibaca di antaranya ialah contoh teks gosip pendidikan, contoh teks gosip singkat, contoh teks gosip di koran, contoh teks gosip duka, contoh teks gosip ekonomi, contoh teks gosip bola, contoh teks gosip perihal sekolah, contoh teks gosip seni budaya, contoh teks diskusi perihal teknologi, contoh teks diskusi perihal pendidikan, contoh teks diskusi perihal kesehatan, referensi teks diskusi perihal lingkungan, contoh teks diskusi perihal narkoba, dan contoh teks diskusi perihal kenakalan remaja. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com