Konjungsi Subordinatif – Setelah membahas aneka macam macam konjungsi satu persatu pada artikel sebelumnya, lanjut kita akan membahas mengenai konjungsi ini beserta dengan hal – hal yang berkaitan didalamnya. Untuk itu marilah kita simak pembagian terstruktur mengenai dibawah ini :
Pengertian
Konjungsi Subordinatif merupakan kata penghubung yang menghubungkan dua buah frasa, klausa, atau kalimat yang berkedudukan tidak setara ataupun tidak sederajat. Dengan kata lain, konjungsi ini merupakan kebalikan dari konjungsi koordinatif lantaran konjungsi ini menyatukan dua unsur gramatikal sedemikian rupa baik itu berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat sehingga keduanya menjadi satu kesatuan yang mengikat.
Jenis – Jenis
Setelah mengetahui klarifikasi diatas, disini terdapat beberapa pembagian jenis yang akan dijabarkan dibawah ini :
1. Konjungsi Subordinatif Atributif
adalah suatu konjungsi yang menghubungkan kata atau klausa utama dengan klausa penjelasnya. Bentuk konjungsi ini ialah : “yang”.
2. Konjungsi Subordinatif Tujuan
adalah suatu konjungsi yang membuktikan adanya keterkaitan korelasi tujuan diantara dua klausa ataupun kalimat. Bentuk konjungsi ini ialah : “agar, supaya, ataupun biar”.
3. Konjungsi Subordinatif Syarat,
adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau kalimat tidak sejajar atau sederajat dimana adanya korelasi syarat diantaranya. Bentuk konjungsi ini ialah : “jika, jikalau, asal(kan), bila, dan manakala”.
4. Konjungsi Subordinatif Waktu
adalah konjungsi yang menghubungkan dua kalusa atau kalimat tidak sejajar atau sederajat dimana adanya korelasi waktu diantaranya. Konjungsi jenis ini dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
- Menurut Waktu Permulaan, mirip : semenjak atau sedari.
- Menurut Waktu Bersamaan, mirip : serta, (se)waktu, tatkala, ketika, selama, sambil, sementara, selagi, dan seraya.
- Menurut Waktu Berurutan, mirip : sebelum, begitu, sesudah, susai, sehabis, setelah, dan selesai.
- Menurut Waktu Batas Akhir, mirip : hingga dan hingga.
5. Konjungsi Subordinatif Pengandaian
adalah suatu konjungsi yang menghubungkan dua klausa ataupun kalimat dimana membuktikan korelasi pengandaian. Bentuk konjungsi ini ialah : “andaikan, seandainya, umpamanya, dan sekiranya”.
6. Konjungsi Subordinatif Konsesif
adalah konjungsi dimana menyatakan suatu keadaan atau kondisi yang berlawanan diantara dua klausa atau kalimat tersebut. Bentuk konjungsi ini ialah : “biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, dan kendati(pun)”.
7. Konjungsi Subordinatif Pembandingan
merupakan konjungsi yang menyatakan adanya persamaan diantara dua klausa ataupun kalimat. Bentuk konjungsi ini ialah : “seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, dan alih-alih”.
8. Konjungsi Subordinatif Sebab
adalah konjungsi yang tersirat adanya korelasi alasannya yakni diantara dua klausa atau kalimat. Bentuk konjungsi ini ialah : “sebab, karena, oleh sebab, dan oleh karena”.
9. Konjungsi Subordinatif Hasil
Konjungsi yang dimana salah satu unsur klausa atau kalimat merupakan hasil dari klausa ataupun kalimat sebelumnya. Bentuk konjungsi ini ialah : “sehingga, sampai(-sampai), dan maka(nya)”.
10. Konjungsi Subordinatif Alat
Konjungsi dimana menyatakan bila salah satu klausa ataupun kalimat ialah suatu alat dari kegiatan ataupun acara yang dijabarkan dalam klausa atau kalimat sebelumnya. Bentuk konjungsi ini ialah : “dengan (menggunakan) dan tanpa (menggunakan)”.
11. Konjungsi Subordinatif Cara
Konjungsi dimana menyatakan bila suatu klausa atau kalimat merupakan cara dari suatu kegiatan yang dituliskan dalam klausa atau kalimat sebelumnya. Bentuk konjungsi ini ialah : “dengan dan tanpa”.
12. Konjungsi Subordinatif Komplementasi
Konjungsi dimana membuktikan bila suatu klausa atau kalimat ialah hanya tambahan dari klausa atau kalimat sebelumnya. Bentuk konjungsi ini ialah :”bahwa”.
13. Konjungsi Subordinatif Perbandingan
Konjungsi dimana menyatakan terdapat adanya korelasi kesamaan atau perbedaan diantara dua klausa atau kalimat. Bentuk konjungsi ini ialah : “sama… dengan, lebih… dari(pada)”.
Contoh Kalimat
Setelah mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan konjungsi ini, maka untuk membantu lebih memahaminya lagi, kami telah menjabarkan beberapa rujukan dibawah ini :
- Kegiatan ini dilaksanakan agar lingkungan desa ini lebih higienis dan sehat.
- Pina akan tiba jika tidak hujan siang ini.
- Rika tahu maksudnya sejak pertama kali beliau sok peduli pada kita.
- Nina yang harus bertanggung jawab terhadap permasalahan yang telah terjadi.
- Sekiranya aku tidak salah mengambil keputusan, mungkin jalannya mirip ini.
- Proses kagiatan berguru mengajar tetap berjalan lancar meskipun hari ini ada kegiatan rapat.
- Dia membisu saja seakan-akan ini bukan sebabnya.
- Niko tidak datang karena ia harus merawat ibunya yang sakit.
- Daging ayam itu digoreng sampai dagingnya berwarna kecoklatan.
- Nino mengupas mangga dengan menggunakan pisau yang begitu tajam.
- Dika membayar uang kuliahnya dengan gaji yang didapat selama bekerja dikala liburan kemarin.
- Aku kini tahu bahwa sejak dulu beliau sudah arif berbohong.
- Aku berharap semoga di semester ini lebih baik daripada semester sebelumnya.
- Rina lebih anggun daripada Rini padahal mereka kembar.
- Andaikan waktu sanggup diulang kembali, saya sanggup mampu prestasi yang lebih
Ada 4 pembagian dalam waktu, yaitu : berdasarkan waktu permulaan, bersamaan, berurutan, dan batas akhir.
Conjungtion sama dengan konjungsi yang artinya penghubung.
Aku dan beliau bagaikan air dan minyak yang tidak pernah bersatu dan mengikat.
Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan gres bagi para pembaca.
Baca juga artikel lainnya :
Sumber https://rumusrumus.com