Salah satu teknik pemisahan senyawa yang paling umum dipakai dalam analisis kimia ialah ekstraksi. Ekstraksi merupakan proses yang sangat sederhana dan sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, apakah pengertian ekstraksi? Apa contoh-contohnya? Bagaimana prinsip dasar ekstraksi? kita akan bahas di artikel ini:
Pengertian Ekstraksi
Definisi ekstraksi ialah teknik untuk memisahkan senyawa yang sedang tercampur dengan senyawa lainnya (yang tak diinginkan) menurut perbedaan kelarutan. Ekstraksi pada umumnya memanfaatkan sifat kelarutan suatu senyawa pada pelarut tertentu.
Karena kelarutan suatu senyawa dalam pelarut tertentu sanggup dikontrol menurut sifatnya, maka metode ekstraksi dikembangkan oleh kimiawan untuk memperoleh senyawa dengan kemurnian yang tinggi.
Contoh Ekstraksi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Setelah memahami pengertian ekstraksi, maka kalian sudah bisa membayangkan penggunaan dari ekstraksi. Salah satu pola ekstraksi yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari ialah pada pembuatan teh.
Pembuatan teh dilakukan dengan mencampurkan daun teh dengan pelarut (yaitu air) pada temperatur yang tinggi. Hasilnya kita sanggup mengekstrak senyawa tanin, teobromin, polifenol dan kafein yang memperlihatkan warna cokelat kemerahan pada teh.
Contoh lainnya ialah ekstraksi dalam pembuatan kopi, jamu. Ekstraksi yang sedikit lebih rumit dari itu ialah pada pembuatan jamu bubuk. Dalam pembuatan jamu bubuk, pertama daun flora yang akan dijadikan jamu direbus dengan air. Pada proses ini senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan badan akan terlarut ke dalam air. Kemudian serat daun dari adonan dipisahkan, lalu diambil air sari jamu-nya. Setelah itu air tersebut dikeringkan dan diperolehlah abu jamu.
Proses inilah yang mendasari ekstraksi bahan-bahan kimia dari alam. Hanya saja di laboraturium, kimiawan membuatkan teknik ini ke level berikutnya, menyerupai mengganti air dengan larutan benzena, etanol ataupun metanol lalu memvariasikan temperaturnya.
Teknik ekstraksi ini banyak dipakai dalam industri farmasi, penelitian lingkungan dan industri makanan.
Secara umum prinsip dasar ekstraksi di laboraturium ialah:
Prinsip Dasar Ekstraksi
Sesuai dengan definisi ekstraksi yang telah kita bahas, prinsip dasar ekstraksi memanfaatkan perbedaan kelarutan dari zat yang akan diekstrak.
Campuran senyawa yang ingin diekstrak dilarutkan dalam pelarut. Pelarut yang dipakai ini mempunyai kemampuan untuk melarutkan senyawa yang diinginkan.
Seperti pola sebelumnya, bila ingin mengambil kandungan caffeinne di dalam abu kopi, maka dipakai pelarut air yang bisa melarutkan caffeinne.
Dasar dari teknik ini memakai pengetahuan yang sangat sederhana, dimana kita sanggup memisahkan suatu senyawa dari senyawa lain menurut kelarutannya pada pelarut tertentu.
Dalam perkembanganya teknik ini memakai pemahaman yang lebih dalam perihal kelarutan senyawa pada suatu pelarut.
Seperti yang kita ketahui bahwa caffeinne akan lebih larut ke dalam air bila temperaturnya tinggi. Oleh alasannya ialah itu dipakai air panas. Memanipulasi temperatur sanggup mengakibatkan kelarutan berkurang dan bertambah.
Maka dengan pengkondisian pelarutnya atau sistemnya kita sanggup mengatur kelarutan suatu senyawa dalam pelarut. Dengan begitu melarutkan maupun memisahkan senyawa sanggup dilakukan memakai teknik ekstraksi tertentu.
Yap kini kalian sudah paham pengertian ekstraksi dan prinsip ekstraksi. Metode pemisahan lainnya juga bisa kalian pelajari di artikel: metode pemisahan campuran
Ref:
http://www.rsc.org/learn-chemistry/resource/res00002255/solvent-extraction
Thomas Gamse, Extraction | Liquid – Liquid Extraction Solid – Liquid Extraction High Pressure Extraction, Department of Chemical Engineering and Environmental Technology Graz University of Technology
Sumber https://mystupidtheory.com