Random post

Friday, February 15, 2019

√ Perbedaan Kalimat Beragam Bertingkat Dan Rapatan Dalam Bahasa Indonesia

Dua diantara jenis-jenis kalimat majemuk yang ada yakni kalimat beragam bertingkat dan rapatan. Kalimat beragam bertingkat yakni alimat beragam yang terbentuk dari dua klausa atau kalimat yang tidak sederajat. Sementara itu, kalimat beragam rapatan merupakan kalimat beragam yang tebentuk oleh dua kalimat yang memiliki unsur-unsur kalimat yang sama, entah itu subjek, predikat, ataupun unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia lainnya.


Kedua kalimat beragam tersebut memiliki karakteristik tersendiri yang menciptakan keduanya berbeda satu sama lain. Adapun berpedaan yang terdapat pada keduanya tersebut yakni sebagai berkut ini!


1. Unsur Pembentuknya


Letak perbedaan yang terdapat pada kalimat beragam bertingkat dan rapatan yang pertama yakni unsur pembentuk keduanya. Kalimat beragam bertingkat merupakan kalimat yang terbentuk oleh induk kalimat dan anak kalimat yang kedudukannya tidak sejajar. Induk kalimat merupakan inti sebuah kalimat majemuk, sedangkan anak kalimat merupakan suplemen dari inti kalimat tersebut.


Di lain pihak, kalimat beragam rapatan terbentuk oleh dua buah kalimat yang memiliki kesamaan unsur kalimat, entah itu kesamaan subjek, predikat, objek, bahkan mungkin suplemen dan keterangan. Untuk memahami kedua unsur pembentuk dalam kedua kalimat di atas, berikut akan ditampilkan beberapa pola diantaranya.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat



  • Aku tidak akan menyesal menyerupai ini jika aku tak mengenal dirinya.

    • Induk kalimat: saya tidak akan menyesal menyerupai ini, anak kalimat: saya tak mengenal dirinya.



  • Dia masih bisa tersenyum lebar, padahal dirinya tengah tertimpa petaka yang berat.

    • Induk kalimat: ia masih tersenyum lebar, anak kalimat: dirinya tengah tertimpa petaka yang berat.




Contoh Kalimat Majemuk Rapatan



  • Laras yakni anak Pak Handoko. (kalimat tunggal 1)

    Laras yakni anak Bu Kinasih. kalimat tunggal 2)

    Laras yakni anak Pak Handoko dan Bu Kinasih. (kalimat beragam rapatan yang terbentuk alasannya yakni adanya kesamaan subjek, yaitu Laras)


2. Penggunaan Konjungsi atau Macam-macam Kata Penghubung di Dalamnya


Letak perbedaan antara kalima beragam bertinkat dan rapatan yang terakhir yakni penggunaan konjungsi atau kata hubung di dalamnya. Konjungsi atau kata penghubung yang digunakan oleh kalimat beragam bertingkat tentu saja konjungsi subordinatif yang merupakan konjungsi khusus untuk kalimat beragam bertingkat. Sementara itu, kalimat beragam rapatan biasanya menggunakan  beberapa jenis konjungsi koordinatif, seperti dan ataupun sedangkan.


Untuk lebih memahami menyerupai apa penggunaan konjungsi pada keduanya, berikut ditampilkan beberapa contoh kalimat beragam bertingkat dan rapatan yang memakai konjungsi di dalamnya!


Contoh Penggunaan Konjungsi pada Kalimat Majemuk Bertingkat



  • Aku akan menjenguknya ke rumah sakit jika tugas-tugas kantorku ini sudah saya selesaikan.

    • Konjungsi subordinatif: jika.



  • Dia masih bisa melanjutkan pertandingan walaupun dia harus berjalan terpincang-pincang.

    • Konjungsi subordinatif: walaupun.




Contoh Penggunaan Konjungsi pada Kalimat Majemuk Rapatan



  • Fahrul merupakan anak Pak Sobnjaya. (kalimat tunggal 1)

    Fahrul merupakan anak Bu Siti. (kalimat tunggal 2)

    Fahrul merupakan anak Pak Sonjaya dan Bu Siti. (kalimat beragam rapatan)



    • Konjungsi subordinatif yang dipakai: dan.




Dari pemaparan di ats, kita bisa simpulkan bahwa perbedaan antara  kalimat beragam bertingkat dan rapatan terdiri atas dua hal. Adapun kedua letak perbedaan tersebut antara lain unsur pembentuknya, serta konjungsi yang dipakainya.


Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan kalimat beragam bertingkat dan rapatan dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai kalimat majemuk, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com