Random post

Friday, June 14, 2019

√ Pengertian Transferin, Struktur Dan Fungsi Transferin

Transferin yakni glikoprotein penting yang mengangkut zat besi dalam darah. Jangan meremehkan dengan menyampaikan bahwa zat besi tidak penting untuk sebagian besar proses mempertahankan hidup. Transferin telah menjadi biomarker penting untuk kesehatan yang baik dalam pengaturan klinis, alasannya sanggup mengungkapkan kalau seorang pasien mengalami penipisan zat besi fungsional. Penanda bio ini, tentu saja, akan menawarkan wawasan dokter ke dalam patologi pasien, serta rencana pengobatan mana yang paling cocok.


Struktur Transferin


Secara struktural, Transferin yakni rantai polipeptida yang terdiri dari dua rantai karbohidrat dan hampir tujuh ratus asam amino. Transferin mempunyai dua lobus globular homolog, terminal N- dan C- terdiri dari lembaran heliks alfa dan beta, dengan situs pengikatan besi di antaranya. Situs itu sendiri yakni enam situs koordinat besi yang ditempati oleh anion karbonat dan empat residu.


Transferin yakni glikoprotein penting yang mengangkut zat besi dalam darah √ Pengertian Transferin, Struktur dan fungsi Transferin
Gambar di atas yakni penggambaran 3-D protein transferin manusia.

Setiap lobus dibagi lagi menjadi dua celah, atau domain. Yang penting, struktur ini menawarkan transferin kemampuan untuk mengalami perubahan konformasi besar pada dikala membutuhkan besi untuk diambil atau dilepaskan. Ini dimungkinkan oleh putaran domain yang berputar di sekitar sumbu sekrup. Melalui kristalografi sinar-X, para ilmuwan telah menemukan prosedur pelepasan zat besi. Ini terletak pada bagaimana dua residu dasar dari dua domain akan membuat ikatan hidrogen khusus di bawah pH netral;


Namun, ikatan ini akan pecah dan dengan demikian melepaskan zat besi dalam pH asam endosom di kawasan pengirimannya. Setiap molekul transferin bisa membawa dua molekul besi dalam pedoman darah, dan kita akan membahas lebih detail pentingnya melindungi besi hingga diperlukan.


Fungsi Transferin


Besi ditemukan di mana-mana di bumi, sehingga tidak mengherankan bahwa itu juga penting untuk mempertahankan kehidupan. Manusia memakai zat besi untuk banyak proses seluler tetapi mungkin yang paling penting yakni kemampuan besi untuk mengikat oksigen. Seperti yang kita ketahui, oksigen sangat penting untuk respirasi sel dan oleh alasannya itu diharapkan untuk mengangkut oksigen dari paru-paru kita ke setiap sel aerobik individu – tanpa membiarkan oksigen radikal berkeliaran bebas dan merusak membran sel kita! Aman melalui sistem sirkulasi kita yakni jawabannya.


Sementara insan mengandung sekitar 3,7 gram zat besi dalam badan kita, kebanyakan berasal dari masakan kita, 2,5 gram akan “dikunci” di dalam hemoglobin dengan zat besi. Hemoglobin kemudian sanggup mengambil kiprahnya dalam mengangkut oksigen melalui darah. Namun, sama pentingnya, kita telah menyebarkan cara daur ulang dan menyimpan besi ini untuk penggunaan di masa mendatang. Di sinilah transferin masuk.


Transferin plasma yakni pemain penting dalam metabolisme besi. Transferin intinya membatasi kadar zat besi bebas dalam darah. Besi bebas berbahaya alasannya membawa risiko memicu reaksi radikal bebas, yang memicu oksidasi lipid dan penghancuran ribuan molekul. Radikal bebas didefinisikan mempunyai setidaknya satu elektron tak berpasangan dan mereka akan didorong untuk mencuri elektron dari setiap jaringan sel termasuk jantung, pankreas, otak, dll. Kerusakan radikal bebas yang dipicu besi sanggup berkontribusi pada penyakit jantung dan hati, neurologis dan duduk kasus lainnya.


Untungnya, transferin intinya mengikat semua besi plasma yang bersirkulasi. Chelation ini membuat zat besi terlarut dan tidak beracun alasannya dikirim ke jaringan, sehingga melayani fungsi rendering besi larut, mencegah kerusakan radikal bebas yang dipicu besi, dan mengangkut besi. Transferin, sebenarnya, yakni sumber zat besi yang paling berharga untuk sel darah merah, dengan perputaran tertinggi. Transferin yang bersirkulasi di darah dibentuk dan disekresikan oleh hati.


Seperti yang disebutkan sebelumnya, Transferin sanggup mengikat dua ion besi. Hal ini dilakukan berkat situs pengikatan besi (Fe3 +) yang mempunyai afinitas sangat tinggi untuk besi. Afinitas ini merupakan kofaktor anion (lebih disukai anion karbonat), yang dalam ketiadaannya akan membuat pengikatan besi dan transferin sanggup diabaikan. Empat lokasi koordinasi yang tersisa yakni yang berasal dari molekul transferin termasuk oksigen karboksilat aspartat, dua oksigen tirosin fenolat, dan nitrogen histidin.


Pada waktu tertentu, sekitar sepertiga dari situs pengikatan transferin terisi. Setelah mentransferin label radioaktif, ditemukan bahwa sekitar delapan puluh persen zat besi dikirim ke sumsum tulang dan kemudian diintegrasikan ke dalam sel darah merah yang gres terbentuk. Tempat pengiriman lain termasuk hati dan limpa, yang merupakan situs penyimpanan utama. Dikatakan bahwa dari 3 gram besi yang ditemukan pada pria remaja manusia, hanya sekitar 0,1 persen yang hasilnya bersirkulasi dalam plasma.


Signifikansi klinis Transferin


Tes mengukur tingkat saturasi transferin diperintahkan ketika penyedia layanan kesehatan meragukan pasien mengalami anemia. Gejala mungkin termasuk warna pucat, kelelahan, gampang tersinggung, dan sesak napas. Anemia didefinisikan sebagai mempunyai jumlah sel darah merah yang rendah, namun salah satu jenis dikategorikan oleh defisiensi zat besi. Ketika kadar zat besi rendah di tempat-tempat badan kita, hati kita akan meningkatkan sintesis transferin pada individu yang sehat.


Besi diharapkan untuk sintesis hemoglobin, dan dengan demikian rendahnya tingkat besi yang sanggup diakses akan menghambat proses ini. Tentu saja, ada banyak penyebab anemia, yang membawa kita ke tes darah Transferin Saturation atau Total Iron-Binding Capacity (TIBC). Tes ini akan memilih apakah duduk kasus fundamental terletak pada tingkat transferin. Tes ini menyidik berapa banyak dari situs pengikatan transferin mungkin berakhir “jenuh,” atau diisi. Pada individu yang sehat, kadar transferin berkisar antara 170 hingga 370 mg / dl dan persen jenuh seharusnya berada antara dua puluh hingga lima puluh persen. Namun, pada kasus-kasus defisiensi besi yang berat, persentase ini mungkin turun hingga di bawah sepuluh persen. Persentase kejenuhan transferin-besi akan rendah pada pasien dengan defisiensi besi, dan pilihan pengobatan mungkin termasuk embel-embel zat besi atau bahkan transfusi darah.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com