Dalam bahasa Indonesia, tentunya istilah makna kata tidak abnormal lagi bagi kita. Seperti homofon, homograf, polisemi, contoh kalimat antonim, sinonim dan hiponim, contoh kalimat hipernim dan homonim, makna konotasi dan makna denotasi. satu dari sekian makna kata tersebut yang akan kita bahas kali ini ialah tumpuan kata homonim dalam kalimat. Homonim merupakan istilah yang diambil dari bahasa yunani. Kata homonim sanggup diartikan sebagai sebuah kata yang mempunyai makna berbeda, namun mempunyai penulisan dan pelafalan yang sama.
Perhatikan tumpuan kata homonim dalam jenis-jenis kalimat berikut ini :
- Sinar mentari pagi begitu hangat terasa. (arti kata mentari = matahari)
- Kartu mentari milik Ratna sudah kadaluarsa. (arti kata mentari = nama salah satu kartu seluler)
- “Akan ku beri nama dia, Mentari” ujar Juanda pada istrinya. (arti kata mentari = nama seseorang)
- Bunga Citra Lestari mengawali kariernya dengan bermain sinetron. (arti kata bunga = nama seseorang)
- Pernikahan Andi dan lala dihiasi banyak sekali jenis bunga. (arti kata bunga = nama salah satu bab tumbuhan)
- Aku lihat bunga di bank itu terlalu tinggi. (arti kata bunga = imbalan)
- Pak Asep mengambil kotak amal yang berada di bawah mimbar. (arti kata kotak = daerah menyimpan uang)
- Vokalis grup musik kotak sebelum Tantri ialah Pare. (arti kata kotak = nama grup musik asal Indonesia)
- Kijang termasuk hewan pemakan rumput. (arti kata kijang = nama binatang)
- Wahyu pergi ke Jakarta bersama Pak Tomi memakai kendaraan beroda empat kijang. (arti kata kijang = jenis mobil)
- Kunci motor Salman hilang di kantin. (arti kata kunci = alat untuk mengancing pintu, gembok dan lainnya)
- Tanaman rimpang, temu kunci, sanggup dipakai bumbu masakan. (arti kata kunci = nama tanaman)
- Mata ku perih terkena bubuk jalanan. (arti kata mata = salah satu nama panca indra)
- Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia memberi kiprah membaca puisi di depan kelas. (arti kata mata = pelajaran yang harus atau akan diajarkan pada tingkat pendidikan SD, Sekolah Menengah Pertama dan SMA)
- Di Desa ini banyak warga menentukan bisnis konfeksi sebagai mata pencaharian. (arti kata mata = pekerjaan utama)
- Suaramu terlalu pelan sampai-sampai gendang telingaku mau pecah. (arti kata gendang = nama selaput atau membran tipis dalam telinga)
- “Dangdut bunyi gendang, rasa ingin bergoyang”, begitu Nita bersenandung jikalau sedang masak. (arti kata gendang = nama alat musik yang dipukul)
- Anjing milik Dekai, si Boni, dirantai alasannya ialah khawatir menyerang orang yang lewat. (arti kata rantai = diikat, dibelenggu memakai besi)
- Gambarlah rantai makanan yang terdapat di ekosistem sawah! – (arti kata rantai = istilah dalam biologi)
- Udin pun berkata, “Kau terlihat menyerupai bos jaket sekarang!” (arti kata bos = orang yang berkuasa)
- Dana BOS triwulan IV akan disalurkan awal bulan november. (arti kata bos = akronim dari Bantuan Operasional Sekolah)
- Hera sedang menyapukan daun-daun yang acak-acakan di halaman. (arti kata daun = bab dari pohon)
- Karena terkena pukulan keras, daun indera pendengaran petinju itu sobek. (arti kata daun = bab indera pendengaran luar)
- Feri menunggu Jaka di tangga, sedangkan Jaka masih berada di kelas. (arti kata tangga = tumpuan untuk naik turun)
- Eva semakin hebat masak sehabis berumah tangga. (arti kata tangga = urusan kehidupan dalam sebuah rumah)
- Senapan milik anggota polisi itu tidak diisi peluru. (arti kata peluru = isi senapan)
- Atlet atletik cabang tolak peluru itu memenangkan piala perunggu. (arti kata peluru = nama cabang olahraga)
- Jika tidak berhalangan, Galuh akan pergi ke Singapura tanggal 17 Maret. (arti kata tanggal = penanggalan hari)
- Gigi Adik gres tanggal dua buah kemarin. (arti kata tanggal = copot)
- Pagar kawat rumah Pak Marna rusak karena pencuri. (arti kata kawat = tali yang terbuat dari logam)
- “Mang Ujang yang menemukan ular kawat itu di erat pintu”, sahut Santi. (arti kata kawat = nama jenis ular)
- Raut wajahnya tiba-tiba muram dikala melihat foto itu. (arti kata raut = rupa)
- Fatur memakai pisau raut untuk meruncingkan pensilnya. (arti kata raut = jenis pisau)
- Hatinya keras bagai batu, sulit dinasehati. arti kata watu = perumpamaan)
- DR.Zakir Naik sempat mengikuti shalat jum’at di Kota Batu, Malang. (arti kata watu = nama tempat)
- Ayah minta dibelikan epilog kepala berwarna coklat. (arti kata kepala = bab badan manusia)
- Mulai tahun anutan baru, Pak Suparman akan menjabat sebagai kepala Sekolah Menengan Atas Negeri 1. (arti kata kepala = pemimpin)
- Salah satu ciri-ciri penyakit asam urat yaitu ruas jari-jari terasa nyeri. (arti kata jari-jari = bab lengan manusia)
- Rok ku sobek alasannya ialah terselip di jari-jari sepeda. (arti kata jari-jari = bab ban sepeda)
- Dia tolak usul temannya yang kurang baik. arti kata tolak = tidak ingin)
- Minggu ini akan ada praktek pelajaran tolak peluru. (arti kata tolak = nama cabang olahraga)
Pada tumpuan kata homonim di atas terdapat perbedaan makna dari kata yang satu dengan yang lain, walaupun mempunyai penulisan dan pelafalan yang sama.
Sumber https://dosenbahasa.com