Pidato merupakan suatu pengungkapan pikiran atau aspirasi yang disampaikan kepada khalayak umum dengan bahasa yang formal dan gampang dimengerti. Pidato sendiri sanggup berisi tema apapun dan sanggup disampaikan di program formal apapun. Dalam penyampaiannya, pidato memiliki sejumlah metode yang bisa dipilih oleh penyampai pidato. Menurut laman id.wikipedia.org, cara atau metode dalam berpidato terdiri dari 4 metode, di mana keempat metode tersebut adalah:
1. Improptu
Metode ini merupakan metode pidato yang dilakukan secara impulsif atau tanpa persiapan terlebih dahulu. Metode yang berjulukan lain metode impulsif ini dilakukan dengan cara penyampai pidato pribadi maju ke depan untuk memberikan pidatonya tanpa mempersiapkan teks atau berlatih dahulu sebelumnya. Kelebihan dari metode ini ialah si pembaca pidato bisa berimprovisasi baik itu dalam ranah tema maupun cara penyampaiannya. Namun, metode ini akan gagal dipakai kalau si pembaca pidato tidak berilmu menyusun kata-kata atau tidak tahu bahan apa yang akan disampaikannya. Untuk itu, kalau hendak mengambil metode ini, maka kemampuan untuk menyusun kata-kata secara impulsif dan kejelian dalam mengambil tema secara cepat harus dimiliki penyampai pidato.
2. Memoriter
Metode ini merupakan metode pidato dinama penyampai pidato memberikan pidatonya dengan cara menghapal teks yang sudah dipersiapkannya. Dengan demikian, persiapan sebelum berpidato–entah itu menyiapkan naskah pidato atau menghapal naskah–mestilah dipersiapkan secara matang kalau ingin berhasil berpidato dengan memakai metode ini. Dalam metode ini, naskah pidato yang akan dihapalkan dan disampaikan haruslah ditulis secara rinci dan runtut sesuai dengan struktur pidato yang berlaku. sehabis akibat ditulis, naskah gres dihapalkan oleh penyampai pidato. Supaya lebih gampang menghapalkannya, penyampai pidato hendaknya menghapalkan kata kunci atau gagasan-gagasan utamanya saja dari pidato yang hendak disampaikan.
3. Naskah
Metode ini dilakukan dengan cara penyampai pidato membaca naskah pidato yang telah dipersiapkannya jauh-jauh hari. Metode ini sangat cocok dipakai bagi yang tidak berilmu berpidato di podium tanpa teks. Namun sayangnya, metode ini akan menciptakan perhatian khalayak akan berkurang alasannya penyampai pidato yang memakai metode ini akan terlihat menyerupai orang yang kaku dan terlalu sering memandangi teks pidato dibanding khalayak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, penyampai pidato mesti melihat ke arah khalayak di sela-sela pembacaan teks pidato.
4. Ekstemporan
Metode ini dilakukan dengan hanya menyiapkan poin-poin penting dari tema yang hendak disampaikan, sehingga penyampai pidato tidak perlu menciptakan teks pidato secara utuh. Jika ingin sukses memakai metode ini, penyampai pidato harus berilmu membuatkan tiap-tiap poin yang telah disiapkan sebelumnya. Jika tidak, maka penyampai pidato akan terkesan menyerupai orang yang kikuk dan kurang persiapan dalam berpidato.
Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa metode pidato terdiri atas empat macam, yaitu improptu, memoriter, naskah, dan ekstemporan. Keempat metode tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kalaupun penyampai pidato hendak mengambil salah satu diantara metode-metode tersebut, maka pastikan bahwa metode yang diambil tersebut sesuai dengan kemampuan penyampai pidato sendiri.
Demikianlah pembahasan mengenai metode pidato dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh pidato, pembaca bisa membuka artikel contoh pidato pendidikan, contoh pidato singkat perihal pendidikan karakter, contoh pidato singkat perihal pendidikan moral, contoh pidato singkat perihal narkoba, contoh pidato singkat perihal kesehatan, contoh pidato singkat perihal kejujuran, dan contoh pidato singkat perihal kemerdekaan. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
Sumber https://dosenbahasa.com