Random post

Tuesday, September 5, 2017

√ Bagusan Mana? Prosesor Dual, Quad, Atau Octa-Core?

Bagusan Mana? Prosesor Dual, Quad, Atau Octa-core? – Sebenarnya mimin tidaklah terlalu paham betul soal apa itu CPU (atau biasa disebut juga sebagai prosesor) beserta istilah-istilah di dalamnya, tapi disini, mimin hanya berniat untuk menyebarkan berdasarkan apa yang mimin ketahui untuk meluruskan kesalah-pahaman pengguna smartphone wacana jumlah core yang dipakai pada perangkat.


 Sebenarnya mimin tidaklah terlalu paham betul soal apa itu CPU  √ Bagusan Mana? Prosesor Dual, Quad, Atau Octa-core?Karena dari yang mimin lihat, ternyata masih banyak orang yang menganggap elok tidaknya suatu perangkat hanya berdasarkan jumlah “core” pada prosesor yang dimilikinya, sehingga cukup banyak orang yang justru menentukan perangkat yang tidak sesuai dari apa yang mereka harapkan. Nah disini, mimin akan coba jelaskan wacana apa-apa saja yang perlu kau ketahui soal prosesor, CPU atau SoC semoga tidak ada lagi dusta kesalahpahaman diantara kita. Tentu saja, mimin akan menjelaskannya dengan “bahasa orang awam” semoga lebih gampang untuk dimengerti.


NOTE : Tolong Jangan Malas Membaca, Yaa. Siapin Cemilan Kalo Perlu, Biar Bisa Duduk Manis Sambil baca 🙂


Sebelumnya, kau perlu tau arti dari istilah-istilah yang dipakai ketika kita membahas soal prosesor, supaya nantinya kau akan lebih gampang memahaminya. Istilah tersebut antara lain :



CPU : (Central Processing Unit) Mungkin kalian sudah tau ya, ini yakni sebutan lain dari prosesor yang fungsinya yakni untuk melaksanakan proses dari perintah yang diberikan. Ibarat kata, CPU ini yakni otaknya perangkat. Cepat tidaknya respon dari perangkat kita, tergantung dari kekuatan CPU yang digunakan. Butuh klarifikasi yang lebih spesifik? Coba mampir ke Wikipedia.


GPU : (Graphics Processing Unit) Ini yakni komponen khusus yang bakal membantu pemrosesan atau pengolahan gambar / grafis. Buat yang suka game HD atau 3D, tugas dari GPU ini sangat penting supaya perangkat bisa menampilkan gambar yang detail serta pergerakan yang mulus, tidak patah-patah alias lag.


SoC : (System on Chip) Chip khusus yang terintegrasi, dimana didalamnya terdapat “satu paket” CPU, GPU, chip modem dan mungkin yang lainnya. Umumnya, smartphone memakai SoC alasannya yakni ukurannya yang kecil, serta penggunaan daya yang lebih kecil dibandingkan CPU “yang sebenarnya”.


Core : Artinya yakni inti. Biasanya, kita akan memakai istilah “sekian-core” untuk menyebutkan jumlah inti (core) dari sebuah prosesor, baik CPU maupun GPU. Tapi pada smartphone, umumnya yang di sebutkan hanya core dari CPU saja.


Jumlah Core : Ini yang biasanya jadi titik awal kesalahpahaman orang soal prosesor. Kenapa? Nanti bakal mimin bahas dibawah. Nah, untuk menyebut jumlah core, biasanya dipakai istilah berikut : Single = Jomblo 1, Dual = 2, Quad = 4, Hexa = 6, Octa = 8, Deca = 10, dst.


ARM & Cortex : Setau mimin sih ARM ini perusahaan yang biasa mendesain sebuah prosesor. Dan desain prosesor dari ARM biasanya dipakai pada sebagian besar prosesor (SoC) pada smartphone atau tablet. Biasanya, prosesor yang memakai desain dari ARM akan mempunyai nama “Cortex” dibelakangnya. Misal : Quad-core sekian GHz, ARM Cortex-A**. Detailnya cek di Wikipedia deh.


x86 : Adalah desain prosesor rancangan Intel yang bisa sangat kencang (tapi boros), namun bisa juga menjadi ekonomis daya jikalau GHz nya diturunkan. Jangan hingga kebalik sama x64 yaa, alasannya yakni x64 itu yakni prosesor rancangan AMD, yang ketika ini belum ada di smartphone.



Nah, kini kita masuk ke pembahasan utama. Setelah kau tau bahwa “Core” itu yakni inti dari CPU, mungkin kau bakal berpikir bahwa jumlah Core yang lebih banyak berarti performanya lebih bagus. Padahal, itu tak sepenuhnya benar.


Kita juga mesti memperhatikan arsitektur atau desain rancangan yang dipakai oleh prosesor tersebut, dan hal lain yang kau perlu tau yakni desain rancangan prosesor dari ARM (yang kini dipakai oleh sebagian besar gadget) itu mempunyai 2 jenis yang berbeda, yang mana keduanya ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, yaitu :



  • Core Cepat : Tipe inti CPU ini biasanya sangat responsif alias cepat, namun mempunyai kekurangan pada efisiensi daya. Artinya, kalaupun angka GHz nya diturunkan (underclock), maka ia tetap tidak bisa ekonomis daya. (Yang ketika ini terkenal yakni Cortex-A57 dan Cortex-A72)

  • Core Hemat Daya : Sedangkan tipe CPU ini kelebihan pada efisiensi daya alias hemat (dalam penggunaan daya baterai). Tapi, meskipun angka GHz nya dinaikkan (overclock), ia tetap tak bisa menunjukkan respon yang lebih baik (dibanding dengan tipe core yang satu lagi). Cortex-A53 yakni core ekonomis daya yang terkenal untuk ketika ini.


Jadi kalau kau membandingkan spesifikasi (CPU) dari perangkat berdasarkan prosesor, kau juga mesti paham, apakah ia memakai Core cepat, atau Core ekonomis daya?


 Sebenarnya mimin tidaklah terlalu paham betul soal apa itu CPU  √ Bagusan Mana? Prosesor Dual, Quad, Atau Octa-core?Seperti yang bisa kita lihat pada referensi gambar diatas, di perkara pada gambar sebelah kiri, prosesor Quad-core bisa dikatakan setara atau bahkan justru lebih elok dari sisi performa daripada prosesor Octa-core. Hal itu alasannya yakni prosesor Quad-core tersebut memakai Core cepat (misalnya Cortex-A72). Sedangkan meskipun CPU yang satu lagi memakai Core yang lebih banyak, namun performanya takkan lebih baik alasannya yakni ia hanya memakai Core ekonomis daya (misalnya Cortex-A53).


Sedangkan kalau keduanya memakai tipe Core yang sama menyerupai pada gambar di sebelah kanan, jelas, CPU yang mempunyai jumlah Core yang lebih banyak akan menunjukkan performa yang lebih baik.


Nah, untuk menunjukkan keseimbangan antara performa dan efisiensi daya, biasanya perangkat smartphone (khususnya di kelas flagship) akan memakai prosesor yang memakai dua tipe Core itu sekaligus, yakni 2 hingga 4 Core cepat, plus 4 Core ekonomis daya, yang biasa disebut dengan istilah big.LITTLE.


 Sebenarnya mimin tidaklah terlalu paham betul soal apa itu CPU  √ Bagusan Mana? Prosesor Dual, Quad, Atau Octa-core?Pada ketika perangkat membutuhkan performa yang tinggi, Core big akan diaktifkan. Sedangkan ketika ia tak melaksanakan proses yang terlalu berat, maka Core LITTLE yang diaktifkan. Arsitektur ARM ini sering kali dipakai oleh Qualcomm, Mediatek, Exynos (dari Samsung) dan beberapa yang lain untuk membangun prosesornya.


Jadi kalau kau bertanya lebih elok mana diantara ketiga prosesor tersebut, jawabannya yakni tergantung pada arsitektur mana yang mereka gunakan, alasannya yakni tiap seri dari prosesor mempunyai spesifikasi dan arsitektur yang berbeda. Lalu, bagaimana dengan Intel?












Keunikan dari prosesor mereka yang bisa sangat powerful dan juga bisa ekonomis daya, membuatnya tak perlu menyematkan Core dalam jumlah banyak, meskipun berdasarkan mimin efisiensi daya dari prosesor buatan mereka tidak bisa sebaik Core ekonomis daya dari ARM. Dan kalau banyak yang mengeluh soal borosnya penggunaan baterai dari perangkat yang memakai Intel, mungkin itu cuma alasannya yakni terlalu banyak background proses aja sih.



BACA JUGA : Zenfone 2 Kamu Boros Baterai? Baca Tips Ini!



Dan seiring perkembangannya, kini ini sudah ada rancangan prosesor dengan Custom Core, dan yang paling terkenal yakni produksi dari Qualcomm pada prosesor Snapdragon seri tertentu. Saat ini, mereka punya arsitektur prosesor berjulukan “Krait” dan “Kryo” yang berdasarkan sumber yang mimin baca, arsitektur ini bisa fleksibel.


Artinya, ia bisa sangat kencang, tapi juga bisa hemat jikalau GHz nya diturunkan, sehingga biasanya prosesor ini hanya mempunyai 4 core saja. Tapi konon, biaya untuk memproduksi prosesor dengan arsitektur ini tuh nggak murah, jadi yaa biasanya khusus untuk perangkat kelas atas saja.


Tambahan


Performa tak melulu dipengaruhi oleh CPU loh, alasannya yakni GPU alias chip pengolah grafis juga akan sangat menghipnotis performa, khususnya untuk urusan gaming.


Yaps, chip ini memang hanya akan terasa pengaruhnya dalam penggunaan tertentu saja, menyerupai untuk urusan bermain game misalnya. Tugasnya yakni untuk membantu CPU dalam melaksanakan pengolahan gambar, semoga gambar nampak lebih detail, serta pergerakan gambar lebih mulus.


Biasanya, imbas dari performa GPU gres akan terasa ketika kita memainkan game-game 3D berat. Umumnya, ponsel Android yang beredar ketika ini mengandalkan beberapa GPU menyerupai Adreno (bawaan dari chipset Qualcomm Snapdragon), Mali, hingga PowerVR.












Namun sayangnya, seringkali, detail dari GPU ini sendiri masih jarang diungkapkan sehingga biasanya kita hanya akan mengira-ngira performanya berdasarkan seri GPU yang digunakan.


Kesimpulan


Jadi, sekali lagi mimin tegaskan bahwa jumlah Core yang lebih banyak belum tentu sanggup menunjukkan performa yang lebih baik. Semua itu tergantung dari amal dan ibadah arsitektur atau rancangan untuk membangunnya. Jangan lupa juga, proteksi RAM juga bakal menghipnotis performa dari perangkat, khususnya ketika menjalankan proses yang berat.



BACA JUGA : Keuntungan RAM Besar Pada Smartphone



Dan kalau contohnya ada temanmu yang bertanya soal ini, boleh kok kau rekomendasikan goresan pena mimin di blog Techijau.com ini supaya beliau bisa lebih paham.


Oke, sekian dulu deh untuk goresan pena kali ini. Mohon dikoreksi jikalau sekiranya ada yang harus diperbaiki dari goresan pena ini. Semoga bermanfaat! 😀



Sumber aciknadzirah.blogspot.com