Random post

Saturday, September 2, 2017

√ Cara Kerja Kapasitor (Kondensator) Dan Struktur Kapasitor

Cara Kerja Kapasitor (Kondensator) dan Struktur Kapasitor – Kapasitor atau Capacitor merupakan salah satu komponen elektro pasif yang paling dasar dan paling sering dipakai dalam rangkaian elektronika. Komponen yang sering disebut juga dengan Kondensator (Condensator) ini sanggup menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara sehingga sering dipakai sebagai penggeser fasa dan juga sebagai filter (penyaring) dalam pencatu daya. Kapasitor juga mempunyai sifat melewatkan arus AC (arus bolak-balik) dan menghambat arus DC (arus searah). Kemampuan penyimpanan muatan listrik Kapasitor ini disebut dengan Kapasitansi dengan satuannya ialah Farad (F).

Baca juga : Pengertian Kapasitor dan Jenis-jenisnya.


Struktur Dasar Kapasitor


Sebuah Kapasitor yang sederhana intinya terdiri dari dua keping pelat paralel yang dipisahkan oleh tempat non-konduktif. Daerah non-konduktor ini biasanya memakai materi yang pada umumnya disebut dengan materi dielektrik. Yang dimaksud dengan “Bahan Dielektrik” ialah sejenis materi isolator listrik yang sanggup dipolarisasikan atau dikutubkan (polarized) dengan cara ditempatkannya ke dalam medan listrik.  Bila materi Dielektrik ditempatkan di medan listrik, muatan listrik tidak mengalir melalui materi tersebut menyerupai pada materi konduktor, namun hanya sedikit bergeser dari rata-rata posisi setimbangnya (equilibrium positions) sehingga menjadikan polarisasi yang disebut dengan “polarisasi dielektrik”.


Secara komersil, bahan-bahan dielektrik pada kapasitor sanggup berupa kertas, film plastik, mika, kaca, keramik dan udara. Sementara pelat yang dipakai kapasitor sanggup berupa cakram aluminium, aluminium foil ataupun lapisan tipis logam yang dipasangkan secara berlawanan sisi dengan dielektrik padat. Lapisan konduktor – dielektrik – konduktor biasanya digulung menjadi bentuk silinder ataupun dibiarkan rata.


Berikut ini ialah struktur dasar Kapasitor Tetap :


 merupakan salah satu komponen elektro pasif yang paling dasar dan paling sering digun √ Cara Kerja Kapasitor (Kondensator) dan Struktur Kapasitor


Cara Kerja Kapasitor (Kondensator)


 merupakan salah satu komponen elektro pasif yang paling dasar dan paling sering digun √ Cara Kerja Kapasitor (Kondensator) dan Struktur Kapasitor


Bila kedua pelat dihubungkan ke sumber tegangan DC atau tegangan searah (misalnya Baterai), Elektron “didorong” ke satu pelat oleh terminal negatif baterai, sementara elektron “ditarik” dari pelat lain oleh terminal kasatmata baterai. Jika perbedaan muatan antara kedua pelat tersebut terlalu besar, maka akan terjadi percikan (spark) yang melompati celah diantara kedua pelat tersebut dan membuang muatan yang tersimpan (discharge). Untuk meningkatkan jumlah muatan pada pelat, materi dielektrik yang berupa non-konduktif (isolator) ditempatkan diantara kedua pelat tersebut. Fungsi dielektrik tersebut dalam kapasitor ialah sebagai “pemblokir percikan” atau “spark blocker” yang bermanfaat untuk sanggup meningkatkan kapasitas muatan kapasitor.


Nilai kapasitansi atau kapasitas muatan kapasitor ini juga tergantung pada materi dielektrik yang digunakannya. Jika konstanta materi dielektrik atau permitivitas bahannya bernilai besar maka nilai kapasitansinya juga akan menjadi besar. Faktor-faktor lain yang sanggup menghipnotis tingkat kapasitansi kapasitor ialah luas tempat permukaan belahan pelat dan jarak antara pelat paralel tersebut. Semakin luas belahan pelat-pelatnya, semakin besar pula nilai kapasitansinya. Namun nilai kapasitansi ini berbanding terbalik dengan jarak antara belahan pelat-pelatnya. Semakin erat jarak antara kedua pelatnya, semakin besar pula nilai kapasitansinya.


Baca juga : Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor.



Sumber https://teknikelektronika.com/