Random post

Saturday, September 16, 2017

√ Detail Klarifikasi Ihwal Persuasive Writing Dan Cara Menulisnya


Detail Penjelasan ihwal Persuasive Writing dan Cara
Menulisnya





Dalam
bahasa Inggris, terdapat beberapa keterampilan (skill) yang harus dikuasai. Salah satunya ialah keterampilan
menulis (writing skill). Untuk
menguasai keterampilan ini diperlukan beberapa macam latihan yang harus
dilakukan, salah satunya dengan mencar ilmu menulis banyak sekali jenis writing. Persuasive writing adalah jenis penulisan dalam bahasa Inggris yang
membutuhkan keahlian khusus. Apakah itu persuasive
writing?
Berikut ini ialah detail klarifikasi ihwal persuasive writing dan cara menulisnya.





I. Pengertian Persuasive
Writing





Persuasive writing adalah jenis penulisan dalam
bahasa Inggris yang bertujuan untuk menyakinkan para pembaca untuk percaya
kepada sebuah wangsit dan untuk membujuk mereka untuk melaksanakan sesuatu. Banyak
jenis penulisan, menyerupai kritik, review, editorial, proposal, iklan, dan brosur
menggunakan cara membujuk (persuasive
ways
) yang berbeda untuk menghipnotis para pembaca. Dalam persuasive writing, seorang penulis
haruslah mendukung wangsit atau pendapatnya tesebut dengan argumen yang terperinci yang
disertai dengan banyak sekali fakta dan alasan yang masuk akal.





II. Teknik dalam Persuasive
Writing





Pada
umumnya, terdapat 3 jenis teknik dalam penulisan teks persuasif (persuasive writing) yaitu sebagai
berikut:





  • First technique




Dengan menyajikan bukti yang kuat, menyerupai banyak sekali fakta dan bukti
statistik, pernyataan dari para ahli, dan hasil penelitian yang terbukti
kredibilitasnya. Para pembaca akan sanggup diyakinkan untuk sanggup mendukung
posisi penulis atau oke dengan pendapat penulis tersebut kalau didukung oleh
bukti yang sanggup diverifikasi kebenarannya.





  • Second technique




Dengan menyajikan tumpuan yang relevan, niscaya dan masuk budi akan dapat
meyakinkan para pembaca akan pendapat atau wangsit sang penulis. Berbagai contoh
tersebut sanggup didasari dengan adanya observasi atau dari pengalaman pribadi
sang penulis.





  • Third technique




Dengan menyajikan isu yang akurat, terbaru dan seimbang juga akan
menambah dapat dipercaya persuasive writing)
seorang penulis. Sang penulis tidak hanya mempresentasikan bukti terbaru yang
mendukung wangsit atau pendapat pribadinya saja, namun beliau juga menjelaskan bukti –
bukti yang bertolak belakang dengan idenya. Dalam sebuah penulisan, wangsit seorang
penulis sebaiknya diutarakan secara lengkap.





III. Elemen dalam Persuasive
Writing





Terdapat
tiga elemen dalam persuasive writing
yang harus diingat sebelum menulis teks persuasif yaitu sebagai berikut:





  • Logos




This element is the appeal to
reason and logic. It can be expressd by using facts presented in logical
manner.





(Elemen ini merupakan kualitas alasan dan logika. Elemen ini dapat
diekspresikan dengan memakai banyak sekali fakta yang dipresentasikan dengan
pernyataan yang masuk akal)





  • Ethos




This element is the appeal to
ethics. It is used to convince readers that the writer is right from an ethical
point of view.





(Elemen ini merupakan kualitas etika. Elemen ini dipakai untuk meyakinkan para pembaca bahwa wangsit atau opini sang penulis benar dilihat dari sebuah sudut pandang)







style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">





  • Pathos




This element is the appeal to
emotion. It is used to awaken the readers’ sympathy, sadness, anger, or any
other kind of emotion so that the writer needs to make his / her argument more
convincing
.





(Elemen ini merupakan kualitas emosi. Elemen ini dipakai untuk
membangkitkan simpati, kesedihan, kemarahan, atau banyak sekali jenis emosi lain
dari para pembaca sehingga sang penulis perlu menciptakan pernyataan / argumennya
lebih meyakinkan)





IV. Topik dalam Persuasive
Writing





Topik
dalam persuasive writing ini bisa
sangat bermacam-macam dan meliputi banyak sekali bidang. Di bawah ini ialah beberapa
contoh topik dalam persuasive writing yang
ditulis dalam bentuk pertanyaan biar lebih gampang dipahami.





  • Is a fashion demam isu a
    bad or a good thing for society?




(Apakah tren fesyen merupakan sesuatu yang jelek atau baik untuk
masyarakat?)





  • Should abortion be
    banned?




(Haruskah pengguguran dilarang?)





  • Should children get
    payment from their parents for doing home chores?




(Haruskah anak – anak mendapat bayaran dari orang tuanya untuk melakukan
pekerjaan rumah?)





  • Are cats better pets
    than dogs?




(Apakah kucing binatang peliharaan yang lebih baik daripada anjing?)





  • Should gambling be
    banned in this country?




(Haruskah taruhan dihentikan di negara ini?)





  • Are good-looking
    people being underestimated because they look good?




(Apakah orang – orang yang berpenampilan menarik direndahkan alasannya ialah mereka
terlihat mnarik?)





  • Should every family
    have a detailed survival plan for natural-distaster situations?




(Haruslah setiap keluarga mempunyai rencana evakuasi yang detail untuk
situasi peristiwa alam?)





  • Are all people
    selfish?




(Apakah semua orang egois?)





  • Is human behavior
    determined by genetics?




(Apakah sikap insan ditentukan oleh genetik?)





  • Should there be
    borders between countries?




(Haruskah ada batasan antar negara?)





  • Does globalization
    delete the borders between countries?




(Apakah globalisasi menghapuskan batasan antar negara?)





V. Bagian – Bagian Persuasive
Writing





Sebuah
tulisan / essay dalam bahasa Inggris,
termasuk persuasive writing, pada
umumnya mempunyai tiga bab sebagai berikut:





  • Introduction




Bagian introduction ialah bagian
dimana seorang penulis mengenalkan sebuah topik dan menjelaskan thesis statement-nya.





  • Body




Pada bab ini ialah bab dimana seorang penulis menyatakan fakta dan
membuktikan thesis yang telah ditulis
dengan banyak sekali argumen / pernyataan dan tidak menyetujui pernyataan lawan.





  • Conclusion




Seperti judulnya, conclusion yang
bermakna “kesimpulan”, berisi semua poin yang telah diutarakan pada bab isi
agar mendapat akhiran yang masuk budi (logical
ending
).





Demikianlah
detail klarifikasi ihwal persuasive
writing
dan cara menulisnya. Dengan banyak berlatih menulis, kemampuan
menulis kita akan meningkat dan kita akan terbiasa menulis dalam bahasa
Inggris. Semoga bermanfaat!



Sumber https://ruangseni.com