Random post

Thursday, September 7, 2017

√ Jenis-Jenis Transformator (Trafo)

Jenis-jenis Transformator (Trafo) – Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo ialah perangkat penting dalam setiap rangkaian jaringan listrik yang pada umumnya dipakai untuk mengubah suatu taraf tegangan AC (bolak-balik) ke taraf tegangan AC lainnya tanpa adanya kontak fisik dan juga tanpa terjadi perubahan pada karakteristik fasa dan frekuensi. Pengubahan level atau taraf tegangan AC tersebut terjadi alasannya ialah adanya induksi elektromagnetik antara kumparan primer dan kumparan sekunder.

Baca juga : Pengertian Transformator (Trafo) dan Prinsip Kerjanya.



Jenis-jenis Transformator (Trafo)


Ada beberapa jenis Trafo yang dipakai dalam sistem kelistrikan untuk keperluan yang berbeda-beda. Keperluan-keperluan tersebut diantaranya menyerupai trafo yang dipakai untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk keperluan distribusi dan transmisi tenaga listrik. Perangkat yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Transformer ini sanggup diklasifikasikan menurut beberapa jenis, diantaranya menyerupai pengklasifikasian menurut level tegangan, menurut media atau materi inti (core) trafo yang digunakan, menurut pengaturan lilitan, menurut penggunaannya dan juga menurut tempat penggunaannya.


Berikut ini ialah beberapa jenis Trafo menurut masing-masing pengklasifikasiannya.


1. Jenis-jenis Transformator menurut Level Tegangan


Trafo yang diklasifikasikan menurut level tegangan ini merupakan trafo yang paling umum dan sering kita gunakan. Pengklasfikasian ini intinya tergantung pada rasio jumlah gulungan di kumparan Primer dengan jumlah kumparan Sekundernya. Jenis Trafo menurut Level tegangan ini diantaranya ialah Trafo Step Up dan Trafo Step Down.


1.1. Trafo Step Up


Seperti namanya, Trafo Step Up ialah Trafo yang berfungsi untuk menaikan taraf atau level tegangan AC dari rendah ke taraf yang lebih tinggi. Tegangan Sekunder sebagai tegangan Output yang lebih tinggi sanggup ditingkatkan dengan cara memperbanyak jumlah lilitan di kumparan sekundernya daripada jumlah lilitan di kumparan primernya. Pada pembangkit listrik, Trafo jenis ini dipakai sebagai penghubung trafo generator ke grid.


1.2. Trafo Step Down


Trafo Step Down ialah Trafo yang dipakai untuk menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yang tinggi ke taraf yang lebih rendah. Pada Trafo Step Down ini, Rasio jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak jikalau dibandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya. Di jaringan Distribusi, transformator atau trafo step down ini biasanya dipakai untuk mengubah tegangan grid yang tinggi menjadi tegangan rendah yang sanggup dipakai untuk peralatan rumah tangga. Sedangkan di rumah tangga, kita sering menggunakannya untuk menurunkan taraf tegangan listrik yang berasal dari PLN (220V) menjadi taraf tegangan yang sesuai dengan peralatan elektronik kita.


 Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo ialah perangkat penting dalam s √ Jenis-jenis Transformator (Trafo)


Baca juga : Cara Menghitung Jumlah Lilitan pada Transformator Step Up dan Step Down.


2. Jenis-jenis Transformator menurut materi Inti (core) yang Digunakan


Berdasarkan media atau materi Inti yang dipakai untuk lilitan primer dan lilitan sekunder, Trafo sanggup dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Trafo berinti Udara (Air Core) dan Trafo berinti Besi (Iron Core).


2.1. Trafo berinti Udara (Air Core Transformer)


Pada Trafo yang berinti Udara, Gulungan Primer dan Gulungan Sekunder dililitkan pada inti berbahan non-magnetik yang biasanya berbentuk tabung yang berongga. Bahan non-magnetik yang dimaksud tersebut sanggup berupa materi kertas ataupun karton. Ini artinya, kekerabatan hubungan fluks antara gulungan primer dan gulungan sekunder ialah melalui udara. Tingkat kopling atau induktansi mutual diantara lilitan-lilitan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan Trafo yang berinti besi. Kerugian Histerisis dan kerugian arus eddy yang biasanya terjadi pada trafo inti besi sanggup dikurangi atau bahkan sanggup dihilangkan pada trafo yang yang berinti udara ini. Trafo inti udara ini biasanya dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi.


2.2. Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer)


Pada Trafo berinti Besi, gulungan primer dan gulungan sekunder dililitkan pada inti lempengan-lempengan besi tipis yang dilaminasi. Trafo inti besi mempunyai efisiensi yang lebih tinggi jikalau dibandingkan dengan trafo yang berinti udara. Hal ini dikarenakan materi besi mengandung sifat magnetik dan juga konduktif sehingga  mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Trafo yang berinti besi biasanya dipakai pada aplikasi frekuensi rendah.



3. Jenis-jenis Transformator menurut Pengaturan Lilitannya


3.1. Trafo Otomatis (Auto Transformer)


Auto Transformer atau Trafo Otomatis ialah Trafo listrik yang hanya mempunyai satu kumparan dimana kumparan primer dan kumparan sekundernya digabung dalam 1 rangkaian yang terhubung secara fisik dan magnetis. Pengaturan lilitan ini sangat berbeda dengan Trafo standar pada umumnya yang terdiri dari dua kumparan atau gulungan yang ditempatkan pada dua sisi berbeda yaitu  kumparan Primer dan kumparan sekunder.


Trafo Otomatis ini sering dipakai sebagai trafo step up dan step down yang berfungsi untuk menaikan tegangan maupun menurun tegangan pada kisaran 100V-110V-120V dan kisaran 220V-230V-240V bahkan pada kisaran 110V sampai 220V.


 Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo ialah perangkat penting dalam s √ Jenis-jenis Transformator (Trafo)


4. Jenis-jenis Transformator menurut Penggunaannya


Trafo sanggup dipakai untuk melaksanakan banyak sekali fungsi sesuai dengan kebutuhannya. Trafo jenis ini sanggup diklasifikasikan menjadi Trafo daya, trafo distribusi, trafo pengukuran dan trafo proteksi


4.1. Trafo Daya (Power Transformer)


Transformator Daya ialah jenis trafo yang berukuran besar dan dipakai untuk aplikasi transfer daya tinggi yang mencapai sampai 33 Kilo Volt. Trafo daya ini sering dipakai di stasiun pembangkit listrik dan gardu transmisi. Trafo Daya biasanya mempunyai tingkat insulasi yang tinggi.


4.2. Trafo Distribusi (Distribution Transformer)


Trafo Distribusi atau Distribution Transformer dipakai untuk mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik ke tempat perumahan ataupun lokasi industri. Pada dasarnya, Trafo Distribusi ini mendistribusikan energi listrik pada tegangan rendah yang kurang dari 33 kilo Volt untuk keperluan rumah tangga ataupun industri yang berada dalam kisaran tegangan 220V sampai 440V.


4.3. Trafo Pengukuran (Measurement Transformer)


Trafo Pengukuran atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Measurement Transformer atau Instrument Transformer ini dipakai untuk mengukur kuantitas tegangan, arus listrik dan daya yang biasanya diklasifikasikan menjadi trafo tegangan dan trafo arus listrik dan lain-lainnya.


4.4. Trafo Proteksi (Protection Transformer)


Trafo Proteksi ini dipakai untuk melindungi komponen listrik. Perbedaan utama antara trafo perlindungan dan trafo pengukuran ialah pada akurasinya. Dimana trafo perlindungan harus lebih akurat jikalau dibandingkan dengan trafo pengukuran.


 Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo ialah perangkat penting dalam s √ Jenis-jenis Transformator (Trafo)



5. Jenis-jenis Transformator menurut Tempat Penggunaanya


Penggolongan Trafo menurut tempat penggunaannya ini biasanya terdiri dari trafo indoor (dalam ruangan) trafo outdoor (luar ruangan). Trafo Indoor ialah trafo yang harus diletakan di dalam ruangan yang ditutupi dengan atap menyerupai trafo-trafo yang dipakai pada industri-industri sedangkan trafo outdoor ialah trafo yang sanggup ditempatkan diluar ruangan menyerupai trafo distribusi yang ditempatkan di gardu induk dan lain-lainnya.



Sumber https://teknikelektronika.com/