Random post

Monday, September 4, 2017

√ Pengertian Arus Listrik (Electric Current)

Pengertian Arus Listrik (Electric Current) – Arus listrik atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Electric Current yaitu muatan listrik yang mengalir melalui media konduktor dalam tiap satuan waktu. Muatan listrik intinya dibawa oleh Elektron dan Proton di dalam sebuah atom. Proton mempunyai muatan positif, sedangkan Elektron mempunyai muatan negatif. Namun, Proton sebagian besar hanya bergerak di dalam inti atom. Jadi, kiprah untuk membawa muatan dari satu daerah ke daerah lainnya ini ditangani oleh Elektron. Hal ini dikarenakan elektron dalam materi konduktor ibarat logam sebagian besar bebas bergerak dari satu atom ke atom lainnya.


Atom dalam materi konduktor mempunyai banyak elektron bebas yang bergerak dari satu atom ke atom lainnya dengan arah yang acak (random atau tidak teratur) sehingga tidak mengalir ke satu arah tertentu. Namun dikala diberikan Tegangan pada konduktor tersebut, semua elektron bebas akan bergerak  ke arah yang sama sehingga membuat ajaran arus listrik. Arus listrik atau Electric Current biasanya dilambangkan dengan abjad “I” yang artinya “intesity (intensitas)”. Sedangkan satuan Arus Listrik yaitu Ampere yang biasa disingkat dengan abjad “A” atau “Amp”. 1 Ampere arus listrik sanggup didefinisikan sebagai jumlah elektron atau muatan (Q atau Coulombs) yang melewati titik tertentu dalam 1 detik (I = Q/t).


Sedangkan dalam Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya Arus Listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor yaitu berbanding lurus dengan beda potensial atau Tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R).  Rumus Hukum Ohm yaitu I = V/R.

Baca juga : Pengertian Hukum Ohm dan Bunyi Hukum Ohm.


Arus listrik sanggup kita analogikan sebagai ajaran air pada sebuah tangki air. Makin besar tekanan airnya dan makin kecil kendala pada pipa (ukuran pipa yang besar) maka jumlah ajaran air juga akan banyak. Demikian juga dengan ajaran arus listrik, makin tinggi Tegangan yang diberikan dan makin kecil kendala listrik pada suatu rangkaian, makin besar pula Arus listriknya. Tekanan air sanggup mewakili Tegangan listrik (V) sedangkan kendala yang kecil (ukuran pipa yang besar) sanggup mewakili Hambatan Listrik (R ).


Aliran Arus Listrik


Pada teori ajaran arus listrik, kita mengenal ada dua teori wacana ajaran arus listrik yaitu ajaran arus listrik konvensional (conventional current flow) dan ajaran elektron (electron flow).


 Arus listrik atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan  √ Pengertian Arus Listrik (Electric Current)


Aliran Arus Listrik Konvensional (Conventional Current Flow)


Secara konvensional kita sering menyebutkan bahwa ajaran listrik dalam suatu rangkaian elektro yaitu mengalir dari arah positif (+) ke arah negatif (-). Arah ajaran arus konvensional ini yaitu ajaran arus yang memakai prinsip muatan, dimana arus listrik atau current sering didefinisikan sebagai ajaran muatan listrik positif pada suatu penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah. Namun arah ajaran arus listrik ini berlawanan dengan prinsip ajaran elektron pada suatu penghantar. Konsep rangkaian dengan ajaran arus listrik konvensional ini dipakai untuk mempermudahkan pemahaman terhadap arah ajaran muatan listrik yaitu dari postif ke negatif.


Aliran Elektron (Electron Flow)


Arah ajaran Elektron ini berlawanan dengan arah ajaran arus listrik konvensional. Karena intinya elektron yaitu partikel yang bermuatan negatif dan bergerak bebas yang ditarik ke terminal positif. Dengan demikian, arah ajaran listrik pada suatu rangkaian yaitu ajaran elektron dari kutub negatif baterai (katoda) dan kembali lagi ke kutub positif baterai (anoda). Makara arah ajaran elektron yaitu dari arah negatif (-) ke arah positif (+).


Pengertian Arus Listrik DC dan Arus Listrik AC


Ada dua jenis arus listrik menurut arah ajaran listriknya. Arus listrik yang mengalir satu arah atau pada arah yang sama disebut dengan Arus Searah atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Direct Current yang disingkat dengan DC. Contoh sumber Arus searah yaitu ibarat Baterai, Aki, Sel Surya dan Pencatu Daya (Power Supply).


Sedangkan arus listrik yang mengalir dengan arah arus yang selalu beubah-ubah disebut dengan Arus Bolak-balik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Alternating Current yang disingkat dengan AC. Bentuk gelombang AC pada umumnya yaitu gelombang Sinus. Namun pada aplikasi tertentu juga terdapat bentuk gelombang segitiga dan bentuk gelombang persegi. Contoh sumber Arus bolak-balik yaitu listrik PLN dan listrik yang dibangkitkan oleh generator listrik. Selain itu, gelombang audio dan gelombang radio juga merupakan bentuk gelombang AC.



Sumber https://teknikelektronika.com/