Random post

Friday, December 29, 2017

√ Proses Reproduksi Kuman Secara S3kual Asecual

Proses Reproduksi Bakteri Secara s3kual & Asecual – Bakteri merupakan mikroorganisme yang mempunyai ukuran sangat kecil dan tidak sanggup di lihat dengan kasat mata secara langsung. Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh ilmuan yang berjulukan Anton Leeuwenhoek. Dari hasil temuan tersebut menyimpulkan bahwa basil bisa membelah diri dalam setiap rentan waktu 20 menit. Dengan demikian dalam skala waktu satu jam basil bisa berkembang biak sampai menjadi berjuta-juta sel. Bakteri bereproduksi dengan cara asecual, yaitu pembelahan biner. Dalam pembelahan biner ini basil sanggup terbelah atau berkembang biak menjadi dua. Bakteri dalam perkembangbiakannya tidak hanya dengan cara pembelahan biner saja, melainkan sanggup berkembang biak secara transformasi, fragmentasi, budding, endospora, transduksi, dan konjugasi.


Secara umum basil melaksanakan reproduksi dengan cara secual ataupun asecual. Macam-macam jenis reproduksi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, maka perhatikanlah klarifikasi di bawah ini :


1. Proses Reproduksi Bakteri Secara s3kual


Perkembangbiakan basil dengan cara secual pada prosesinya, melewati beberapa tahapan reproduksi, diantaranya yakni sebagai berikut :


a. Transformasi


Transformasi merupakan salah satu proses perkembangbiakan basil yang di dalam tahapannya terjadi siklus perpindahan DNA yang berasal dari sel basil donor akan menggantikan sebagian dari kedudukan sel basil penerima. Akan tetapi perlu diketahui bahwa proses transformasi ini tidak sanggup terjadi melalui kontak secara langsung. Siklus perkembangbiakan transformasi hanya sanggup terjadi pada beberapa jenis spesies basil saja. Artinya, tidak semua jenis spesies basil yang sama sanggup melaksanakan perkembangbiakan secara transformasi.


b. Transduksi


Transduksi merupakan tahap perkembangbiakan basil dengan sistem proses transfer materi genetik dari satu basil ke basil lainnya, serta dengan pinjaman vektor genetik berupa virus yang akan menginfeksi pada bakteri. Pada proses transduksi bakteriofag yang telah berhasil menginfeksi salah satu bakteri, maka tahap selanjutnya akan terjadi perngambilan beberapa partikel DNA dari basil induk. Apabila bakteriofag melaksanakan penginfeksian pada basil jenis lainnya, maka hal ini sanggup menimbulkan proses terjadinya rekombinasi gen pada jenis basil yang telah terinfeksi oleh bakteriofag itu sendiri.


c. Konjugasi


Konjugasi merupakan proses reproduksi basil yang terjadi dengan adanya transfer DNA yang berasal dari sel basil donor dan kemudian diteruskan ke belahan sel basil penerima. Dari proses konjugasi tersebut terbentuklah jembatan yang sering disebut dengan istilah pilus. Adapun fungsi utama dari jembatan atau pilus ini yakni sebagai alat alternatif untuk memindahkan materi genetik menuju daerah tertentu. Pilus mempunyai karakteristik pada belahan ujung yang menempel dibagian sel penerima, selanjutnya DNA dari basil donor akan ditransfer melalui jembatan pilus.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


2. Proses Reproduksi Bakteri Secara Asecual


Selain mengalami proses reproduksi secual, basil juga mengalami proses reproduksi secara asecual yang mencakup beberapa tahapan. Adapun macam-macam tahapan dalam perkembangbiakan secara asecual ini yakni sebagai berikut :


1) Pembelahan Biner


Pembelahan biner merupakan proses perkembangbiakan pada basil dengan cara membelah diri sampai menjadi dua belahan yang sama dengan induknya. Artinya, pada proses pembelahan biner ini untuk jenis basil yang bersel tunggal akan terbagi menjadi dua belahan sel anak sebagai pewaris keturunannya. Tahap pembelahan biner diawali pada dikala DNA yang terdapat di dalam basil mengalami replika diri atau terbagi atas dua bagian. Dengan demikian, sel yang terdapat pada basil tersebut akan mengalami pemanjangan dan masing-masing sel yang terbelah menjadi dua ini mempunyai sifat DNA yang identik terhadap sel induk asalnya. Dapat diasumsikan bahwa setiap sel anak yang dihasilkan dari proses pembelahan biner ini mempunyai karakteristik tiruan yang berasal dari sel induknya.


Pada dikala basil berada dalam situasi yang sangat mendukung, misal temperatur yang sedang dan zat nutrisi yang telah disediakan jenis basil Escherichia c0l1 (E. sdfdf) bisa melaksanakan pembelahan diri dalam jangka waktu setiap 20 menit sekali.


2) Fragmentasi


Fragmentasi merupakan salah satu tahap perkembangbiakan basil yang sanggup menghasilkan basil gres dimana basil ini muncul dari belahan badan induknya. Proses tersebut berlangsung dengan cara pemutusan belahan sel induk secara sederhana. Selanjutnya, pada belahan yang terpisah ini akan tumbuh menjadi bakal basil dan akan tumbuh menjadi basil dewasa.


3) Tunas


Selain melaksanakan proses reproduksi yang telah dijelaskan di atas, basil juga sanggup bereproduksi dengan cara bertunas. Dalam tahap bertunas ini sel induk basil akan mengalami replika DNA. Selanjutnya, akan diteruskan menuju tunas yang masih dalam keadaan menempel pada belahan badan induk. Dengan demikian apabila tunas mempunyai ukuran yang besarnya hampir sama dengan induknya, maka sel tunas tersebut akan melepaskan diri dari badan induk bakteri.


4) Endospora


Endospora merupakan proses reproduksi basil yang terjadi dengan cara membungkus diri. Proses endospora hanya terjadi kalau lingkungan daerah tinggal basil mengalami perubahan lingkungan yang buruk. Misal, lingkungan daerah tinggal basil tersebut mempunyai tinggat temperatur suhu yang sangat tinggi. Selain itu juga endospora hanya sanggup terjadi pada dikala persediaan nutrisi yang berada di lingkungan sekitarnya langka dan jumlah populasi jenis basil lainnya semakin meningkat. Dengan keadaan yang kurang mendukung menyerupai ini basil akan mengalami endospora atau membentuk bungkusan yang sangat erat.


Sumber :

http://www.perpusku.com/2015/12/perkembangbiakan-bakteri-secara-secual-asecual.html


Baca Juga:


Klasifikasi Prokariotik (Archaebacteria & Eubacteria)

Adverb – Definisi, Fungsi, Jenis, Contoh Kalimat

Conjuction – Definisi, Jenis, Fungsi, Contoh Kalimat



Sumber https://ruangseni.com