Saham merupakan satu dari sekian bentuk investasi yang bisa menarik minat masyarakat untuk terjun eksklusif ke bursa efek. Saham merupakan surat berharga yang memperlihatkan hak kepemilikan atas sebuah perusahaan. Besar kecilnya kepemilikan ditentukan seberapa besar saham yang anda miliki atas perusahaan tersebut. Pembelian saham paling minimal ialah 1 lot yakni sekitar 500 lembar saham. Bagi pemilik saham ini tentu bisa mendapat deviden dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersebut. Beberapa orang memanfaatkan saham layaknya barang dagangan yang mana mengumpulkan keuntungan dari selisih harga jual dan belinya. Biarpun begitu trading saham bukanlah jodi yang mengandalkan keberuntungan dan kesempatan semata namun juga mengandalkan riset dan perhitungan untuk menciptakan keputusan beli dan atau jual.
Jenis Saham
Sebelum memasuk dalam trading saham maka ada baiknya untuk menyimak terlebih dahulu jenis – jenisnya. Ada beberapa pembagian terstruktur mengenai saham jikalau ditinjau dari beberapa sudut pandang. Jika anda mengkategorikan saham berdasarkan hak tagih atau klaimnya maka saham terbagi dua yakni saham biasa dan preferen.
Saham Preferen
Pemegang saham preferen bisa mengklaim atas keuntungan dan aktiva sebelumnya dengan jumlah deviden yang tetap. Saham preferen bisa pula dikonversi ke saham biasa apabila ada kepekatan antara pemegang saham dengan pihak penebit saham. Keuntungan dari saham preferen yakni anda bisa lebih dahulu memperoleh deviden ketimbang pemilik saham biasa. Selain itu pemegang saham preferen juga mempunyai prioritas lebih tinggi ketimbang saham biasa. Banyak yang menyamakan saham preferen ibarat obligasi dengan bunga obligasi yang tetap.
Saham Biasa
Pemegang saham biasa mempunyai tanggung jawab yang terbatas namun mempunyai hak bunyi atas pemegang saham dalam menentukan dewan komisaris. Apabila pihak penerbit hendak mengeluarkan saham gres maka pemegang saham biasa akan lebih diprioritaskan. Sayangnya jikalau perusahaan terancam bangkrut maka anda juga akan memikul kerugian sebanyak saham yang anda miliki. Walau pemegang saham biasa mempunyai hak bunyi namun akan kalah dengan pemegang saham preferen yang mempunyai hak bunyi lebih banyak.
Selain saham preferen dan saham biasa ternyata saham juga masih digolongkan kedalam beberapa jenis. Apabila anda meninjau dari kinerja perdagangannya maka saham akan terbagi atas 7 macam saham diantaranya adalah:
Blue Chips
Saham yang termasuk dalam blue chips dikenal mempunyai reputasi paling tinggi alasannya yakni konsisten dalam melaksanakan pembayaran deviden kepada pemegang sahamnya. Pendapatannya juga stabil serta kapitalisasi pasar yang amatlah besar. Ini artinya saham perusahaan yang digolongkan sebagai blue chips bukanlah perusahaan abal – abal. Nilai asetnya juga besar serta cenderung dikenal oleh masyarakat luas. Kebanyakan saham blue chips masuk dalam LQ45 yakni daftar saham paling likuid di market serta mempunyai imbas pada pergerakan saham IHSG.
Income Stocks
Seperti julukannya saham jenis ini cenderung memperlihatkan nilai deviden yang lebih tinggi ketimbang rata – rata deviden pada tahun sebelumnya. Inilah yang menciptakan banyak investor juga tertarik untuk berinvestasi pada saham jenis ini.
Speculative Stock
Saham satu ini didasari atas spekulatif dimana mempunyai potensi untuk mengatakan anda keuntungan yang besar di masa depan walau belum pasti. Ia juga bisa memperoleh penghasilan yang secara konsisten dari tahun ke tahunnya.
Emerging Growth Stocks
Walau kondisi ekonomi kurang mendukung namun emiten yang mempunyai perjuangan yang stabil bisa mengeluarkan saham yang mana dikenal dengan Emerging Growth Stocks.
Defensive Stocks
Saham jenis ini tak akan terpengaruh dengan resesi ekonomi sehingga harga sahamnya pun juga akan bernilai tetap.
Growth Stocks
Saham dengan kategori growth stock juga masih dibagi kedalam dua tipe saham lagi yakni well – known dan lesser – known. Well known merupakan saham dengan reputasi tinggi lantaran pertumbuhan pendapatannya yang tidak mengecewakan tinggi setiap tahunnya. Kebanyakan saham well – known ialah saham yang diterbitkan oleh perusahaan daerah. Lesser know sendiri umumnya tidaklah popular dan merupakan saham dari perusahaan daerah.
Saham ada pula yang menggolongkannya berdasarkan bagaimana peralihannya yakni atas unjuk atau atas nama. Atas unjuk biasa dikenal dengan bearer stock yakni nama pemiliknya tidak tertulis dalam saham. Ada pula atas nama yang juga sering dikenal dengan registered stock dengan nama pemilik pada sahamnya.
Keuntungan Membeli Saham
Anda niscaya ingin tau kenapa sih banyak orang berminat dalam investasi saham. Ada beberapa manfaat yang bisa anda peroleh jikalau mahir dalam bisnis ini. beberapa keuntungan membeli saham diantaranya ialah sebagai berikut :
Investasi Dengan Modal Kecil
Bagi anda yang sedang mencari instrument investasi untuk memperkaya diri maka saham bisa jadi pilihan. Modal untuk berinvestasi saham juga terjangkau dan tak selalu membutuhkan modal yang besar. Kini juga ada penawaran saham melalui dicicl sehingga mempermudah anda untuk terjun dalam bisnis ini. Toh, minimal pembelian juga hanya 1 lot maka anda masih punya banyak waktu untuk menabung saham.
Kemudahan Dalam Bertransaksi
Kemajuan teknologi membawa imbas besar dalam bisnis saham khususnya dalam bertransaksi. Kini anda bisa melaksanakan jual beli saham secara online dan dimanapun anda berada. Hanya modal smartphone dan jaringan internet maka anda bisa melaksanakan transaksi saham kapan saja. Anda juga bisa memantau pergerakan harga saham di rumah sehingga memudahkan anda dalam bekerja.
Tranparan
Keunggulan dalam investasi saham ialah sifatnya yang transparan dan dijamin oleh lembaga otoritas jasa keuangan (OJK). Setiap laporan keuangan perusahaan juga bisa diakses secara public dan investasi saham termasuk investasi yang liquid. Apabila anda ingin membutuhkan dana segar segera maka gampang sekali mencairkannya dalam bursa efek.
Banyak Bonus
Keunggulan lainnya dalam investasi saham ialah adanya saham bonus yang biasa ditawarkan kepada calon investor. Saham bonus ini juga akan menekan modal anda ditambah lagi dividen tunai yang diberikan kepada anda sebagai pemegang saham. Untuk mendapat deviden anda juga tidak harus mempunyai sahamnya dalam jangka waktu yang lama. Anda bisa mendapat deviden ketika cumulative date datang sehingga tak heran jikalau datang – datang harga saham perusahaan tertentu cenderung naik pada ketika tersebut. Bagi investor jangka pendek maka mereka berkesempatan untuk mendapat capital gain yakni selisih harga jual dan beli atas saham yang dimilikinya.
Legal dan Aman
Investasi saham juga sangat kondusif dilakukan lantaran sudah terjamin oleh forum penjamin. Pengurusan pajaknya juga gampang yakni hanya dikenalan 0.1 % dari total penjualan dan 10 % untuk deviden. Investasi saham memang mengatakan keuntungan yang besar namun juga disertai resiko yang tinggi pula. Tidak heran bila dalam berinvestasi para trader akan melaksanakan riset mendalam dan analisis ibarat analisis teknikal dan mendasar untuk menciptakan keputusan.
Banyak bukan keuntungan yang bisa anda dapatkan dari investasi saham ini. Nah, bagaimana berminat untuk menekuni bisnis trading saham?
Kisah Investor Saham
Ada banyak cerita investor saham yang berhasil memalsukan uang mereka dalam trading saham. Beberapa cerita sukses ini akan anda simak dibawah ini biar membangkitkan motivasi anda untuk terjun dalam bisnis trading saham.
Trader Indonesia
Dari dalam negeri ada beberapa trader sukses yang bisa jadi panutan anda diantaranya yakni sebagai berikut :
Hary Suwanda
Ia merupakan CEO sekaligus founder dari Lumen Capital Resources yang berasal dari kota Surabaya, Jawa Timur. Sebelumnya ia bekerja di perusahaan yang cukup bergensi namun pada 1998 ia malah terkena PHK efek dari krisis moneter kala itu. Perjuangannya untuk menggeluti trading saham bahkan menuntutnya untuk mencar ilmu trader sampai Amerika. Pada tahun 2006 iapun mulai aktif dalam bursa efek Indonesia dan kerap mengikuti banyak workshop trading saham. Selain trading saham, ia kinipun juga menjajal trading forex yang menciptakan namanya kian mentereng di kancah efek dan forex.
Ellen May
Siapa bilang jikalau trader saham hanya dimiliki oleh kaum laki-laki saja, pada hasilnya Ellen May mematahkan mitos ini. Ellen May kerap dinantikan nasehatnya lantaran merupakan salah satu pakar saham yang sudah diakui kehebatannya. Ia juga menerbitkan sebuah buku berjudul “ We Are Traders Not Gambler” pada tahun 2010 kemudian dan laku manis dipasaran. Ia mulai terjun pada pasar saham pada 2006 silam namun kurang maksimal lantaran persiapannya yang serba kurang. Biarpun begitu ia bisa meraih kesuksesan luar biasa ketika ini.
Perempua kelahiran 20 Mei 1983 di kota Solo ini mengaku menambahkan wawasan akan saham dari buku bacaan para trader professional ibarat buku karya Peter Wyckoff , Jesse Livermore atau Alexander Elder. Biarpun sekarang sukses namun pada 2008 silam ia pernah merugi besar akhir kepemilikan saham PT.Bumi Resources Tbk yang kemudian ia beralih ke saham emiten PT.Ciputra Property Tbk yang dibelinya kala itu hanya Rp.100-Rp.300 per lembar.
Desmond Wira
Sepertinya krisis 1998 hampir menenggelamkan para trader sukses ibarat Wira Desmond. Awalnya ia hanya ikutan nebeng rekening pada temannya namun bukan malah berakhir untung tapi justru bunting. Biarpun merugi besar tetapi ia tidak mengalah bahkan malah mengajukan resign pada perusahaan dimana ia bekerja ketika itu. Ia mulai menekuni bisnis trading saham dan juga produktif dalam menulis buku bertema investasi dan saham.
Lo Kheng Hong
Tak semua trader berasal dari keluarga yang berada misalnya saja Lo Kheng Ho. Dahulunya untuk merubah nasib ia bekerja di bank dan sehabis 17 tahun lamanya bekerja di bank hasilnya ia tetapkan untuk berinvestasi pada pasar saham. Katanya uang hasil jerih payahnya di bank ia depositokan kemudian dipakai sebagai modal investasi saham. Saat itu ia mencar ilmu secara belajar sendiri namun siapa sangka jikalau asset sahamnya sekarang bernilai 2.5 triliun rupiah.
Trader Luar Negeri
Jika para trader asal dalam negeri tersebut belum cukup kuat untuk memotivasi anda maka simak pula cerita trader luar negeri berikut ini :
Jim Rogers
Ia merupakan pendiri Quantum Fund yang bisa meraih keuntungan sebesar 4200 persen hanya dalam waktu 10 bulan saja. Tak heran jikalau ia kerap dimintai proteksi sebagai komentator dalam media investasi. Awal karirnya dimulai ketika Ia bekerja di Wall Street yang dikenal sebagai salah stau bursa efek paling kuat dan terbesar di dunia. Dahulunya ia mencar ilmu di Yale University dan mengambil bidang sejarah kemudian meneruskan ke Wall Street sebagai broker. Namanya pernah tercatat dalam guiness world record lantaran bisa berkeliling dunia hanya dengan menaiki sepeda motor pada 1990-1992 dan 1999-2002.
Pada tahun 1970 ia bekerja di perusahaan investasi Arnhold and S. Bleichrode yang kemudian membawanya pada George Soros. Merekapun berpartner dan bisa membangun Quantum Fund yang sangat dikenal namanya ketika ini.
Radhakishan Damani
Jika ditanya siapa pialang Asia yang sukses dan bisa memotivasi anda dalam berbisnis maka Radhakishan Damani bisa jadi pilihanmu. Radhakishan Damani dikenal sebagai seorang trader, pialang saham sekaligus investor saham. Ia mempunyai reputasi tinggi dalam pasar saham India padahal dahulunya ia sempat merasakan karir sebagai pedagang bantal bola. Setelah ayahnya meninggal iapun banting stir dan ikut saudaranya dalam pialang saham. Dia bekerja sebagai pialang sekaligus trader saham namun tindakan ini malah membuatnya mencium kesuksesan. Sayang ia kemudian pensiun pada 2001 silam dan malah membangun industry ritel yang ternyata sama – sama suksesnya ketika ia bermain saham.
Warren Buffet
Namanya selalu saja disebutkan jikalau berkaitan dengan pasar saham dan termasuk dalam daftar orang terkaya. Warren Buffet merupakan investor terbesar pada Oracle of Omaha. Tak hanya berhasil dam pasar saham saja namun juga dalam bisnisnya yang lain. Sedari kecil Warren dikenal sebagai sosok yang bekerja keras bahkan ia pernah berjualan permen sewaktu kecil. Ia kerap membentuk kemitraan investasi ibarat di Omaha dan perusahaan tekstilnya Berkshire Hathaway pada tahun 1965. Kepemilikan saham di Berkshire Hathaway ini sangat sukses dan membawanya dalam daftar orang terkaya di dunia.
Langkah – Langkah Memulai Investasi Saham
Setelah mengenal jenis – jenis saham dan manfaatnya maka sekarang saatnya anda memulai langkah kecil untuk trading saham bagi keuntungan diri anda sendiri. Untuk memulai dalam investasi saham jangan hanya mengandalkan modal dan keberanian saja namun perlu beberapa persiapan.
Perencanaan Awal
Langkah pertama ialah bukalah rekening efek dan tentukan nominal dana yang anda sanggupi. Tentukan berapa jumlah saham yang ingin ditabung kemudian setorkan secara rutin. Belilah saham secara rutin pada periode tertentu sehingga usang – kelamaan saham anda akan bertambah dengan sendirinya.
Siapkan Dokumen
Dalam menciptakan rekening efek juga perlu beberapa dokumen diantaranya yakni fotokopi KTP,NPWP, halaman depan buku tabungan dan materai 6 ribuan sebanyak dua lembar.
Pilih Broker Yang Tepat
Selanjutnya anda wajib untuk menentukan broker yang bisa menjembatani anda dalam berinvestasi saham. Pilih broker dengan reputasi tinggi sehingga transaksi anda terjamin kondusif dan sempurna sasaran sesuai yang anda inginkan. Anda bisa menentukan broker yang tercatat pada bursa efek Indonesia.Pastikan komisi transaksi pembelian hanya 0.1-0.3 % saja. Komisi penjualan sebaiknya hanya berkisar 0.2 – 0.4 % saja dan wacana ini haruslah terang sebelum anda berinvestasi. Broker yang baik tentu bisa mengatakan gosip dan merekomendasikan saham apa yang baik untuk anda investasikan.
Gunakan Analisis Teknikal dan Fundamental
Dalam menentukan saham mana yang perlu anda beli atau jual jangan lupa gunakan analisis teknikal dan fundamental. Saham yang baik berdasarkan analisis mendasar ialah saham yang bisa menjadi market leader dan PER yang rata – ratanya tidak jauh berbeda. Sahamnya juga mempunyai kapitalisasi pasar lebih dari 500 miliar rupiah. Utang yang dimiliki perusahaan juga tidak lebih dari DER serta model bisnis yang dijalankan jelas. Untuk analisis teknikal saham yang baik ialah yang mempunyai volatilitas tinggo. Jumlah lot sahamnya juga banyak dan kepemilikan floating share emiten tidak lebih dari 40 %.
Bagaimana, sudah siapkah anda untuk terjun ke pasar saham ketika ini ?
Sumber https://carajadikaya.com