Tata Bahasa Indonesia - Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, tentu kita tidak akan terlepas dari tata bahasa. Tata Bahasa yang dalam bahasa Inggris disebut Grammar sangat penting sebagai modal awal yang harus dikuasai oleh seorang penutur bahasa inggris untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan benar. Di Indonesia kualitas penerapan tata bahasa masih sangat rendah, hal ini terbukti menyerupai yang dipraktikan oleh bangsa Indonesia di media massa maupun pada kehidupan nyata.
Pengertian Tata Bahasa
Tata bahasa yakni cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari kaidah - kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Tata bahasa merupakan ilmu linguistik (ilmu yang mempelajari bahasa). Tata Bahasa dalam bahasa Indonesia sudah diatur dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Menurut Keraf (dalam Misriyah, 2011: 1), tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan dalam stuktur bahasa. Stuktur bahasa itu meliputi tata bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat dan tata makna. Dengan kata lain, berdasarkan Keraf (dalam Misriyah, 2011: 1) tata bahasa meliputi bidang-bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Sifat Tata Bahasa
Secara umum tata bahasa bersifat normatif (umum) yaitu tata bahasa tersebut disusun berdasarkan gejala-gejala bahasa yang umum digunakan dalam suatu masyarakat. Suatu Tatabahasa Normatif menunjukkan uraian atas struktur umum dari suatu bahasa. Tetapi mengingat bahwa bahasa selalu berkembang setiap saat, maka selalu ada perubahan yang terjadi atas struktur Bahasa, oleh lantaran itu tata bahasa normatif harus tetap mengikuti perkembangan itu. Dengan kata lain Tatabahasa Normatif harus tetap bersifat deskriptif.
Pada bahasa yang sudah tidak digunakan lagi (sudah mati) dalam komunikasi sehari-hari, tata bahasa Normatif dari bahasa-bahasa tersebut selalu bersifat preskiptif yaitu memilih atau mengatur kaidah-kaidah itu harus diikuti secermat-cermatnya, dan dilarang dirubah lagi. Misalnya tata bahasa dari bahasa-bahasa Latin, Yunani, Sansekerta yang bersifat preskiptif.
Macam - macam Tata Bahasa
Berdasarkan cara penyusunnya, tata bahasa sanggup dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Tata bahasa Deskriptif (sinkronis) yakni tata bahasa yang disusun berdasarkan pencatatan (deskripsi) yang konkret atas struktur suatu bahasa. Tata bahasa ini biasanya meliputi suatu lingkungan masa yang tertentu (sinkronis).
- Tata bahasa Historis-komparatif (diakronis) yakni tata bahasa yang membicarakan perkembangan struktur bahasa dari satu jaman ke jaman lain (historis atau diakronis), serta mengadakan perbandingan antara struktur-struktur bahasa dari majemuk jaman itu atau memperbandingkannya denngan bahasa-bahasa lainnya (komparatif).
Bidang - bidang Tata Bahasa
Dalam Bahasa Indonesia terdapat 4 bidang tata bahasa modern dalam bahasa indonesia yaitu meliputi bidang bidang sebagai berikut :
A. Fonologi
Isilah Fonologi berasal dari kata Yunani yaitu phone yang berarti bunyi dan logos berarti ilmu, fonologi disebut juga sebagai tata bunyi. Fonologi merupakan penggalan dari tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum. Fonologi merupakan ilmu wacana perbendaharaan fonem sebuah bahasa serta distribusinya. Fonologi meliputi dua penggalan yaitu:
1. Fonetik
Fonetik yaitu penggalan ilmu linguistik yang mempelajari bunyi yang diproduksi oleh manusia. Fonetik merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana sekumpulan bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan. Selain itu fonetik juga mempunyai kegunaan untuk mempelajari cara kerja organ badan manusia, terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahasa, terdiri dari huruf vokal, konsonan, diftong (vokal yang ditulis rangkap), dan kluster (konsonan yang ditulis rangkap. Fonetik mempunyai tiga cabang utama yaitu:
1. Fonetik
Fonetik yaitu penggalan ilmu linguistik yang mempelajari bunyi yang diproduksi oleh manusia. Fonetik merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana sekumpulan bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan. Selain itu fonetik juga mempunyai kegunaan untuk mempelajari cara kerja organ badan manusia, terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahasa, terdiri dari huruf vokal, konsonan, diftong (vokal yang ditulis rangkap), dan kluster (konsonan yang ditulis rangkap. Fonetik mempunyai tiga cabang utama yaitu:
- Fonetik auditori yang mempelajari persepsi bunyi dan utamanya bagaimana otak mengolah data yang masuk sebagai suara.
- Fonetik akustik yang mempelajari gelombang bunyi dan bagaimana mereka didengarkan oleh indera pendengaran kita.
- Fonetik artikulatoris yang mempelajari gerakan dan posisi bibir, pengecap serta organ-organ insan lainnya yang memproduksi bunyi atau bunyi bahasa.
Ilmu fonetika pertama kali telah ditemukan dan dipelajari sekitar kurun ke5 SM di India kuno oleh Panini. Semua huruf yang berdasarkan huruf India hingga kini masih memakai pembagian terstruktur mengenai Panini. Internasional Phonetic Asociation (IPA) telah mengamati > 100 bunyi insan yang berbeda serta menstranskripsikannya melalui Internasional Phonetic Alphabet mereka.
2. Fonemik
Fonemik yaitu penggalan fonologi yang mempelajari bunyi ujaran berdasarkan fungsinya sebagai pembeda arti. Fona merupakan satuan bunyi ujaran yang bersifat netral dan masih belum terbukti (tidak membedakan arti). Sedangkan fonem merupakan satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti. Alofon yakni variasi fonem disebabkan efek lingkungan yang dimasuki. Lambang fonem dinamakan hirif. Fonem berbeda dengan huruf. Ada tiga unsur fonem yang penting yaitu udara, titik artikulasi (bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh articulator), dan artikulator (bagian alat ucap yang bergerak).
![]() |
Bahasa dan Bangsa Indonesia |
2. Fonemik
Fonemik yaitu penggalan fonologi yang mempelajari bunyi ujaran berdasarkan fungsinya sebagai pembeda arti. Fona merupakan satuan bunyi ujaran yang bersifat netral dan masih belum terbukti (tidak membedakan arti). Sedangkan fonem merupakan satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti. Alofon yakni variasi fonem disebabkan efek lingkungan yang dimasuki. Lambang fonem dinamakan hirif. Fonem berbeda dengan huruf. Ada tiga unsur fonem yang penting yaitu udara, titik artikulasi (bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh articulator), dan artikulator (bagian alat ucap yang bergerak).
B. Morfologi
Morfologi berarti pengetahuan wacana bentuk. Morfologi adalah bidang linguistik atau tata bahasa yang mengkaji wacana pembentukan kata atau morfem-morfem dalam suatu bahasa. Morfologi disebut juga sebagai tata bentuk. Morfem merupakan satuan ujaran yang mempunyai makna gramatikal atau leksikal yang turut serta pada pembentukan kata atau yang menjadi penggalan dari kata. Berdasarkan potensinya morfem dibedakan menjadi dua penggalan yaitu :
- Morfem terikat yaitu morfem yang tidak bisa bangkit sendiri, sehingga harus selalu berikatan dengan morfem bebas melalui proses morfologis, atau proses pembentukan kata. Contoh morfe terikat yaitu me-, pe-, -an, ke--an, di-, swa-, trans-, -logi, -isme
- Morfem bebas yaitu morfem yang sanggup bangkit sendiri sebagai kata serta secara gramatikal menduduki satu fungsi pada kalimat. Morfem bebas disebut juga sebagai kata dasar. Contoh morfem bebas (kata dasar) yaitu menyerupai buku, kantor, pantau, uji, ajar, kali, arsip, dan liput yakni morfem bebas atau kata dasar.
Morfem yang bergabung dengan morfem lain sering mengalami perubahan. Misalnya, morfem terikat me- bisa menjelma mem-, men-, meny-, menge-, dan menge- sesuai dengan lingkungan yang dimasuki. Alomorf yaitu variasi morfem yang terjadi lantaran efek lingkungan yang dimasuki.
C. Sintaksis
Sintaksis berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu syn berarti bersama dan taxis berarti pengaturan. Sintaks yaitu ilmu mengenai prinsip serta peraturan untuk menciptakan sebuah kalimat. Selain itu sintaks juga mempunyai kegunaan untuk merujuk pribadi pada sebuah peraturan atau prinsip yang meliputi struktur kalimat pada bahasa apapun. Pakar sintaksis pun berusaha mendapat hukum umum yang diterapkan pada setiap bahasa. Kata sintaksis juga sering digunakan untuk merujuk pada hukum yang mengatur sistem matematika menyerupai logika, bahasa pemrograman komputer dan bahasa formal buatan.
Baca Juga : Gratis, Materi Lengkap Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) CPNS
Baca Juga : Gratis, Materi Lengkap Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) CPNS
D. Sematik
Semantik berasal dari bahasa Yunani yaitu semantikos yang berarti menunjukkan tanda. Semantik yaitu cabang linguistik yang mempelajari makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Semantik biasanya dikontraskan dengan dua aspek lain dari lisan makna : sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragamatika, penggunaan mudah simbol oleh biro atau komunitas pada suatu kondisi atau konteks tertentu.
Tata Bahasa Tradisional dan Tata Bahasa Structural
Tata bahasa tradisional adalah tata bahasa yang hanya mencontoh warisan tata bahasa barat serta mewarisi semua kaidah gramatikal dari tata bahasa Latin-Yunani. Pada umumnya tata bahasa yang ada di Indonesia masih bersifat tradisional. Oleh lantaran itu perlu diperbaiki, diadaptasi dengan jalan dan struktur bahasa Indonesia yang sebenarnya.
Tata bahasa struktural adalah tata bahasa hasil dari memeriksa bahasa-bahasa secara tersendiri, terlepas dari segala macam prasangka yang ada. Struktur berarti kekerabatan yang relatif tetap antara bagian-bagian yang membentuk suatu hal.
Demikian klarifikasi artikel wacana Tata Bahasa Indonesia, biar artikel diatas sanggup bermanfaat bagi anda maupun untuk sekedar menambah wawasan dan pengetahuan anda baik itu mengenai Pengertian Tata Bahasa, Sifat Tata Bahasa, Macam Tata Bahasa Bidang Bidang Tata Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Tradisional dan Tata Bahasa Structural. Terimakasih atas kunjungannya.
Tata Bahasa Indonesia (Lengkap Pengertian, Sifat dan Macamnya)
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR
Sumber http://www.markijar.com/