Random post

Monday, June 18, 2018

√ Macam Majas Beserta Contoh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga. 2002) Majas / gaya bahasa merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam (gaya bahasa) tertentu guna memperoleh efek-efek tertentu yang menciptakan kisah semakin mengalir dan hidup, majas juga disebut keseluruhan ciri bahasa pada sekelompok sastrawan dan cara yang khas dalam memberikan perasaan maupun pikiran, baik secara tertulis atau lisan.
 gaya bahasa merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa √ Macam Majas beserta Contoh
majas majas

Jenis Majas beserta Contoh

Majas perbandingan

Majas Alusio, Majas ini digunakan untuk Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan alasannya sudah dikenal / diketahui. Contoh Majas Alusio:
  • Sudah tiga ahad ia tidak tampak batang hidungnya.

Majas Alegori, Majas ini digunakan untuk Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan maupun penggambaran. Contoh Majas Alegori:
  • Perjalanan hidup insan mirip sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang seringkali sulit ditebak kedalamannya, yang rela mendapatkan segala sampah, dan yang pada alhasil berhenti dikala berjumpa dengan laut.

Majas Simile, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti  bagai, bagaikan, layaknya, ibarat, umpama, bak. Contoh Majas Simile:
  • Kau umpama air saya bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

Majas Metafora, Majas ini digunakan untuk Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda yang lainnya alasannya benda tersebut mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. Contoh Majas Metafora:
  • Kamulah belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)

Majas Antonomasia: Majas ini digunakan untuk Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis. Contoh Majas Antonomasia:
  • Suttt, lihat! Si centil datang.
  • Kalo mereka macam-macam! Biar si gendut saja nanti yang menghadapinya.

Majas Sinestesia, Majas ini digunakan untuk Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra (misal indra penciuman) yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya (misal indra pengecapan). Contoh Majas Sinestesia:
  • Dengan telaten, Ayah mengendus setiap Durian dalam keranjang dan menentukan yang berbau manis. (Manis: indera pengecapan, Bau: indera penciuman)

Majas Antropomorfisme, Majas ini digunakan untuk Majas Metafora yang memakai kata atau bentuk lain yang berafiliasi dengan insan untuk hal yang bukan manusia. Contoh Majas Antropomorfisme:
  • Mulut gua itu sangat sempit

Majas Aptronim, Majas ini digunakan untuk Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang. Contoh Majas Aptronim:
  • Karena sehari-hari ia bekerja sebagai tukang becak, ia dipanggil Andi Becak.

Majas Hipokorisme, Majas ini digunakan untuk Penggunaan nama timangan atau kata yang digunakan untuk memperlihatkan hubungan yang akrab. Contoh Majas Hipokorisme:
  • Lama Andi hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu, yang menciptakan Andi kian terkesima.

Majas Metonimia, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi ciri khas, atribut atau merek, Contoh Majas Metonimia:
  • Karena sering menghisap jarum, ia terjangkit penyakit paru-paru.(Rokok dengan merek Djarum)

Majas Litotes, Majas ini digunakan untuk Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh Majas Litotes:
  • Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.

Majas Hiperbola, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan yang melebih-lebihkan dari kenyataan sebetulnya sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk kecerdikan (diluar nalar). Contoh Majas Hiperbola:
  • Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.

Majas Pars pro toto, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan sebagian dari objek untuk memperlihatkan keseluruhan objek. Contoh Majas Pars pro toto:
  • Sejak kemarin ia tidak kelihatan batang hidungnya.

Majas Personifikasi, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan memakai sikap atau tingkah insan yang diberikan kepada yang bukan manusia. Contoh Majas Personifikasi:
  • Ombak berlarian ke tepi pantai.
  • Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.

Majas Depersonifikasi, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan pembandingan insan dengan bukan insan atau dengan benda. Contoh Majas Depersonifikasi:
  • Seandainya kau bunga, saya akan jadi tangkainya

Majas Disfemisme, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya. Contoh Majas Disfemisme:
  • Apa kabar, Roni? (Padahal, ia sedang bicara kepada bapaknya sendiri)

Majas Totum pro parte, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. Contoh Majas Totum pro parte:
  • Indonesia bertanding bola melawan Malaysia.

Majas Eufimisme, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa garang dengan kata-kata yang lebih halus atau lebih pantas. Contoh Majas Eufimisme:
  • Dimana saya sanggup menemukan kamar kecilnya?

Majas Fabel, Majas ini digunakan untuk Menyatakan sifat hewan sebagai insan yang sanggup berpikir, berprilaku dan bertutur kata. Contoh Majas Fabel:
  • Monyet itu berpikir keras, bagaimana cara terbaik untuk menyantap pisang yang ia pegang.

Majas Perifrasa, Majas ini digunakan untuk Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek. Contoh Majas Perifrasa:
  • Indonesia pernah dijajah oleh negeri matahari terbit (Jepang).

Majas Parabel, Majas ini digunakan untuk Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita. Contoh Majas Parabel:
  • Cerita Mahabarata menceritakan bahwa kebenaran selalu menang.

Majas Eponim, Majas ini digunakan untuk Menjadikan nama orang sebagai kawasan atau pranata. Contoh Majas Eponim:
  • Kita bermain ke Shabrina. (Dalam hal ini, 'Shabrina' menjadi perwakilan dari lokasi 'rumah milik Shabrina'.)

Majas Simbolik, Majas ini digunakan untuk Melukiskan sesuatu dengan memakai lambang atau simbol untuk menyatakan maksud. Contoh Majas Simbolik:
  • Rumah Gunawan hangus dilalap si andal merah.

Majas Asosiasi, Majas ini digunakan untuk perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh Majas Asosiasi:
  • Semangatmu keras bagaikan baja.
  • Masalahnya terlalu rumit, sulit untuk mencari jalan keluarnya mirip benang kusut.

Majas penegasan

Majas Apofasis, Majas ini digunakan untuk Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan. Contoh Majas Apofasis:
  • Saya tidak mau berterus terang kepada wartawan bahwa anda telah menggelapkan uang negara.

Majas Repetisi, Majas ini digunakan untuk Perulangan klausa, kata, frasa yang sama dalam suatu kalimat. Contoh Majas Repetisi:
  • Dia niscaya akan datang, dan saya yakin, ia niscaya akan tiba ke sini.

Majas Pleonasme, Majas ini digunakan untuk Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah terang atau menambahkan keterangan yang sebetulnya tidak perlu. Contoh Majas Pleonasme:
  • Saya naik tangga ke atas.

Majas Paralelisme, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan memakai kata, frasa, atau klausa yang sejajar. Contoh Majas Paralelisme:
  • Cinta yaitu pengertian, Cinta yaitu kesetiaan, Cinta yaitu rela berkorban

Majas Pararima, Majas ini digunakan untuk Pengulangan konsonan awal dan final dalam kata atau bab kata yang berlainan. Contoh Majas Pararima:
  • bolak-balik, lika-liku, kocar-kacir.

Majas Aliterasi, Majas ini digunakan untuk Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan. Contoh Majas Aliterasi:
  • Dengar daku. Dadaku disapu. 

Majas Tautologi, Majas ini digunakan untuk Pengulangan kata dengan memakai sinonimnya. Contoh Majas Tautologi:
  • Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin membantumu saja.

Majas Sigmatisme, Majas ini digunakan untuk Pengulangan suara 's' untuk imbas tertentu. Contoh Majas Sigmatisme:
  • Saya Sudah bilang Sapi itu Sapi Spanyol

Majas Klimaks, Majas ini digunakan untuk Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut (runtun) dari yang sederhana atau kurang penting meningkat kepada hal yang lebih kompleks atau lebih penting. Contoh Majas Klimaks:
  • Baik rakyat jelatah, kalangan menengah, atau kalangan elit berbondong-bondong menuju ke TPS untuk memenuhi hak pilih mereka. 

Majas Antanaklasis, Majas ini digunakan untuk mengambarkan pengulangan kata yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Contoh Majas Antanaklasis:
  • Buah Tangan dari perempuan itu menjadi Buah Bibir di kampung kami.

Majas Antiklimaks, Majas ini digunakan untuk Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting. Contoh Majas Antiklimaks:
  • Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT kota Semarang

Majas Elipsis, Majas ini digunakan untuk Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada. Contoh Majas Elipsis:
  • Kami ke rumah Andi (penghilangan predikat pergi).

Majas Inversi, Majas ini digunakan untuk Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya. Contoh Majas Inversi:
  • Dikejar oleh Anna kupu-kupu itu dengan begitu gembira.

Majas Retoris, Majas ini digunakan untuk Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut. Contoh Majas Retoris:
  • Mengapa kita berenang, apakah tidak lebih cepat dengan perahu?

Majas Koreksio, Majas ini digunakan untuk Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap salah atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya. Contoh Majas Koreksio:
  • Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.

Majas Asindeton, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung. Contoh Majas Asindeton:
  • ungkapan veni, vidi, vici (saya datang, saya melihat, saya menang).

Majas Polisindenton, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung. Contoh Majas Polisindenton:
  • Sesudah menyandarkan sepeda, kemudian ia masuk ke teras rumah itu, kemudian mengetuk pintu, dan ditunggunya hingga tuan rumah tampak batang hidungnya.

Majas Interupsi, Majas ini digunakan untuk Ungkapan berupa penyisipan keterangan pelengkap di antara unsur-unsur kalimat. Contoh Majas Interupsi:
  • Pak Budi, lurah desaku, orangnya sangat baik.

Majas Eksklamasio, Majas ini digunakan untuk memperlihatkan Ungkapan dengan memakai kata seru. Contoh Majas Eksklamasio:
  • Aduhai, ramainya pertandingan ini!

Majas Alonim, Majas ini digunakan untuk Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan. Contoh Majas Alonim:
  • Bagaimana kalau perdarahan di otaknya tidak kunjung berhenti prof.?” tanya mahasiswa yang antusias pada kuliah kedokteran Prof. Budi Waseso.

Majas Enumerasio, Majas enumerasio yaitu majas gaya bahasa penegasan yang melukiskan atau menggambarkan suatu insiden atau insiden semoga seluruh maksud di dalam kalimat tersebut menjadi lebih lugas dan terang (Suprapto, 1991 : 27). Contoh Majas Enumerasio:
  • Korban kritis, motonya hancur lebur, darah menganak sungai, mengalir ke mana-mana.

Majas Preterito, Majas ini digunakan untuk Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya. Contoh Majas Preterito:
  • jangan kau beritahu andi, kalo saya tadi menyontek.

Majas Kolokasi, Majas ini digunakan untuk Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat. Contoh Majas Kolokasi:
  • Nasibku, harus berurusan dengan si keras kepala.

Majas Silepsis, Majas ini digunakan untuk Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis. Contoh Majas Silepsis:
  • Ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.

Majas Zeugma, Majas Silepsi dengan memakai kata yang tidak gramatis dan tidak logis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang membingungkan / rancu. Contoh Majas Zeugma:
  • Perlu saya ingatkan, Nenek saya itu peramah dan juga pemarah.


Majas sindiran

Majas Ironi, Majas ini digunakan untuk Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebetulnya dan menyampaikan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh Majas Ironi:
  • Suaramu merdu mirip kaset kusut.

Majas Sarkasme, Majas ini digunakan untuk Sindiran eksklusif dan kasar. Contoh Majas Sarkasme:
  • Kamu tidak sanggup mengerjakan soal yang semudah ini? Dasar otak udang isi kepalamu!

Majas Sinisme, Majas ini digunakan untuk Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau inspirasi bahwa kebaikan terdapat pada insan (lebih garang dari ironi). Contoh Majas Sinisme:
  • Kamu kan sudah pandai ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?

Majas Innuendo, Majas ini digunakan untuk Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya. Contoh Majas Innuendo:
  • dia sanggup lolos ujian alasannya menyogok

Majas Satire, Majas ini digunakan untuk Ungkapan yang memakai sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll. Contoh Majas Satire:
  • ya ampun !!!, kiprah semudah itu kau tidak sanggup mengerjakan.
  • kamu itu budek atau tuli, punya pendengaran kok tidak mendengarkan.


Majas pertentangan

Majas Paradoks, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan menyatakan 2 hal yang seolah-olah bertentangan, padahal sejatinya keduanya yaitu benar. Contoh Majas Paradoks:
  • Aku merasa sendirian di tengah kota Semarang yang ramai ini.

Majas Anakronisme, Majas ini digunakan untuk Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara waktu dan peristiwanya. Contoh Majas Anakronisme:
  • Dalam goresan pena Cesar, Shakespeare menuliskan HP berbunyi tiga kali (saat itu HP belum ada)

Majas Oksimoron, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan yang mengandung pendirian/pendapat terhadap sesuatu yang mengandung hal-hal yang bertentangan atau Paradoks dalam satu frasa. Contoh Majas Oksimoron:
  • Siaran radio sanggup digunakan untuk sarana persatuan dan kesatuan, tetapi sanggup juga sebagai alat untuk memecah belah suatu kelompok masyarakat atau bangsa.

Majas Antitesis, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan memakai kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya. Contoh Majas Antitesis:
  • Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan pekan raya durian itu.

Majas Kontradiksi interminus, Majas ini digunakan untuk Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bab sebelumnya. Contoh Majas Kontradiksi interminus:
  • Semua sudah siap kecuali Rizqi. (pernyataan "kecuali Rizqi" menyangkal pernyataan sebelumnya, yaitu "semua sudah siap")


Sekian Artikel perihal Macam Majas beserta Contoh, semoga artikel diatas sanggup bermanfaat bagi sobat MARKIJAR, jangan lupa share artikel ini semoga bermanfaat bagi teman-teman sobat.

Macam Majas beserta Contoh
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/