Random post

Saturday, July 14, 2018

√ Konsep, Pendekatan, Prinsip, Dan Aspek Geografi

Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang sanggup kita rasakan sebagai tanda-tanda geografi. Pernahkah kita berpikir bahwa adanya perubahan cuaca, terjadinya pasang surut air laut, gempa bumi, perubahan penggunaan lahan, migrasi penduduk, perubahan jumlah penduduk, dan adanya fluktuasi harga hasil pertanian juga merupakan tanda-tanda geografi? Mungkin dalam pemahaman sempit geografi, identik hanya berisi gambaran peta bumi padahal geografi lebih luas lagi. Marilah kita mengubah pemahaman kita perihal geografi kini juga!

Masih ingatkah kalian dengan petaka gempa bumi dan gelombang tsunami yang menerjang Aceh dan Nias pada tanggal 26 Desember 2004? Gempa bumi dan tsunami telah menjadikan banyak korban jiwa. Kerugian yang ditimbulkan oleh tragedi ini tidak terhitung jumlahnya, baik itu kerugian material maupun spiritual, bahkan hingga kini masih banyak korban tsunami yang belum mendapat tempat tinggal yang layak dan masih mengalami stress berat yang berkepanjangan. Hal ini menggambarkan secara ringkas ruang lingkup geografi, mulai dari kejadian alam yang berupa gempa bumi dan tsunami hingga pada imbas tragedi terhadap dinamika kehidupan penduduk sebelum dan setelah bencana. Gempa bumi dan gelombang tsunami merupakan sebagian dari tanda-tanda geografi. Gejala geografi ini terjadi dengan sendirinya secara alami, kita tidak sanggup menentukan dan mencegah terjadinya. Demikian juga dinamika dan perubahan penduduk yang terjadi juga merupakan tanda-tanda geografi yang ditimbulkan oleh insiden geografi sebelumnya.

Untuk mengkaji lebih jauh perihal geografi, terlebih dahulu kita pelajari perihal konsep geografi, pendekatan geografi, prinsip-prinsip geografi, dan aspek geografi pada pokok bahasan berikut ini.

A. Konsep Geografi

1. Pengertian dan Batasan Geografi

Istilah geografi pertama sekali diperkenalkan oleh Eratosthenes (276–104 SM) dalam bukunya Geographika. Geografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata geo berarti ‘bumi’ dan graphein yang berarti ‘tulisan’. Jadi, geografi berarti ’tulisan perihal bumi’, sehingga geografi sering disebut sebagai ilmu bumi. Padahal, geografi tidak hanya mempelajari perihal permukaan bumi, tetapi juga mempelajari benda-benda di luar bumi dan di ruang angkasa. Dengan demikian, pengertian geografi sanggup didefinisikan menjadi lebih luas yang sanggup mengakumulasi semua hal di atas. Geografi sanggup didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perihal bumi, penduduk, flora, fauna, udara, iklim, dan segala yang berinteraksi dengannya.

Berbagai batasan perihal pengertian geografi telah dikemukakan oleh beberapa ahli.
  • Menurut Ferdinan Von Richthofen geografi yaitu ilmu yang mempelajari perihal tanda-tanda dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya, serta membuktikan korelasi lantaran akhir ataupun terdapatnya tanda-tanda dan sifat-sifat itu secara bersamaan.

  • Sidney E. Ekblaw dan D.J.D. Mulkurne mengartikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari perihal bumi dan kehidupannya yang memengaruhi cara kita hidup, makanan yang kita makan, pakaian yang kita pakai, rumah yang kita bangun, dan kegiatan rekreasi yang kita nikmati.

  • Menurut Halim Khan, geografi yaitu lingkungan alam dan sosial merupakan wilayah untuk melaksanakan kegiatan, mendeskripsikan, menganalisis, dan menikmati tingkah laris insan di bumi yang bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya.

  • Bintarto beropini bahwa geografi sanggup diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mencitrakan, membuktikan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai penghidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

  • Menurut hasil seminar dan lokakarya geografi di Semarang tahun 1988, geografi yaitu pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan tanda-tanda alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara insan dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.

Dari pengertian-pengertian di atas, geografi sanggup diartikan sebagai ilmu yang mempelajari perihal tanda-tanda alam dan kehidupan di muka bumi serta interaksi antara insan dan lingkungannya dalam kaitannya dengan korelasi atau susunan keruangan dan kewilayahan.

2. Ruang Lingkup dan Ilmu Pendukung Geografi

a. Ruang Lingkup Geografi
Ruang lingkup geografi sangat luas, meliputi kehidupan di muka bumi, di ruang angkasa, banyak sekali tanda-tanda alam, serta interaksi antara insan dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Pengetahuan mengenai tanda-tanda alam dan kehidupan di muka bumi disebut dengan tanda-tanda geosfer, dalam hal ini geografi akan mempelajari penyebab terjadinya dan menjelaskan mengapa dan bagaimana terjadinya tanda-tanda geosfer.

Ruang lingkup geografi juga meliputi interaksi antara insan dan lingkungannya. Sebagai pola insan memanfaatkan lahan pertanian untuk bercocok tanam sehingga sanggup menghasilkan beras yang merupakan sumber makanan pokok sebagian besar masyarakat. Ini berarti bahwa ada interaksi antara insan dan lingkungannya yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu kebutuhan pokok maupun kebutuhan tambahan. Oleh lantaran itu, untuk mempertahankan supaya sumber daya alam tetap terjaga kita dihentikan terlalu mengeksploitasi sumber daya alam tersebut. Sangatlah bijak jikalau kita selalu menjaga dan memelihara alam dengan sebaik-baiknya.

Secara garis besar ilmu geografi terbagi menjadi dua kepingan besar yaitu geografi fisik dan geografi sosial. Gabungan antara geografi fisik dan geografi sosial terjadi geografi regional. Geografi fisik yaitu kepingan ilmu geografi yang mempelajari perihal semua insiden di muka bumi, baik di darat, laut, udara, maupun luar angkasa beserta faktor penyebab terjadinya. Geografi sosial yaitu kepingan dari ilmu geografi yang mempelajari perihal interaksi antarmanusia, sedangkan geografi regional yaitu ilmu yang mempelajari perihal perwilayahan dari negara-negara yang ada.

b. Ilmu Pendukung Geografi
Geografi mempunyai kajian ilmu yang sangat luas sehingga ilmu geografi memerlukan ilmu pendukung yang erat kaitannya dengan geografi. Kajian geografi mempelajari bumi secara fisik, tanda-tanda sosial, teritorial, dan interaksi antarmanusia. Hal ini menjadi ciri geografi yang spesifik dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu pendukung geografi juga disebut sebagai cabang-cabang ilmu geografi. Ilmu pendukung tersebut, antara lain, sebagai berikut.
  • Geologi, ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan) dan proses alamiah perkembangannya.
  • Geomorfologi, studi perihal bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
  • Geofisika, ilmu yang mengkaji sifat-sifat fisik bumi kepingan dalam dengan metode teknik fisika, ibarat mengukur gejala-gejala magnetik dan gaya berat.
  • Meteorologi, ilmu yang mempelajari atmosfer, udara, cuaca, suhu, angin, dan curah hujan.
  • Hidrologi, ilmu yang mempelajari air di permukaan dan di bawah permukaan (air tanah), dan air di udara.
  • Oseanografi, ilmu yang mempelajari perihal perairan bahari dan isinya, antara lain, sifat-sifat air laut, terjadinya pasang surut, kedalaman, arus, geologi dasar laut, tumbuhan, binatang, serta korelasi antara bahari dan atmosfer.
  • Demografi, ilmu yang mempelajari perihal cara mengumpulkan, memeriksa catatan-catatan dan statistik penduduk untuk mengetahui perkembangan, kepadatan, kelahiran, kematian, migrasi, dan persebaran penduduk.
  • Astronomi, ilmu yang mempelajari perihal benda-benda langit di luar atmosfer bumi, ibarat matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa, baik sifat-sifat fisik, kimia, maupun gerakan hingga pada proses kejadian benda langit.
  • Klimatologi, studi perihal kondisi rata-rata cuaca dan membahas banyak sekali iklim di seluruh dunia.
  • Meteorologi, ilmu yang mempelajari perihal cuaca.
  • Pedologi, ilmu yang mempelajari perihal tanah, jenis, struktur, dan unsur-unsur tanah.
  • Biogeografi, ilmu ini terdiri dari geografi tumbuhan dan geografi hewan.
    a. Geografi Tumbuhan (fitologi), ilmu yang mempelajari persebaran tumbuhan di muka bumi dan kesesuaian tumbuhnya dengan kondisi iklim di bumi.
    b. Geografi Hewan (zoologi), ilmu yang mempelajari perihal binatang, baik tempat mereka hidup, berkembang, maupun persebarannya.
  • Etnografi, cabang geografi yang mempelajari jenis ras penyebaran bangsa-bangsa dilihat dari sudut geografis.
  • Kartografi, ilmu perihal peta, baik teknis pembuatan, jenis, maupun pemanfaatannya

Latihan Individu
  1. Jelaskan definisi geografi berdasarkan Sidney E. Ekblaw dan Halim Khan!
  2. Mengapa gempa bumi dan tsunami merupakan salah satu tanda-tanda geografi?
  3. Jelaskan mengapa kini kita menentukan sebutan geografi daripada ilmu bumi!
  4. Apakah yang dimaksud dengan geografi regional itu?

B. Pendekatan Geografi

1. Pendekatan Geografi

Pendekatan dan metode dalam kajian geografi semenjak awal pertumbuhan pada masa Yunani hingga dikala ini selalu mengalami perubahan. Kajian geografi telah dilakukan orang dengan bentuk pendekatan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Pandangan filsafat turut berpengaruh, perubahan paradigma yang dianut menjadi penentu cara kerja atau metode serta target menjadi perhatian utama geografi, berkaitan erat dengan perdebatan sejumlah tokoh dalam mempelajari geografi.

Menurut Pattison pendekatan geografi digolongkan pada empat hal berikut.
  • Tradisi keruangan; sentra perdebatan pada dilema geometri, korelasi keruangan dan juga perpindahan keruangan. Hal ini memfokuskan sifat keruangan menempel pada setiap fenomena yang ada di muka bumi. Masalah keruangan pada kehidupan modern lebih kompleks dan perlu pendekatan ”special organization”. Nilai terapan geografi akan lebih banyak digunakan dalam kegiatan perencanaan analisis kasus keruangan dan pemanfaatannya.
  • Tradisi studi wilayah; yang perhatiannya terpusat pada kepingan karakteristik esensial tempat-tempat atau daerah fakta. Secara kartografi dari satu tempat ke tempat lain.
  • Tradisi korelasi insan dan alam; perhatiannya terpusat pada interaksi insan dengan lingkungannya. Hubungan udara, air, kondisi alam, dan tempat-tempat pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
  • Tradisi ilmu kebumian; perhatiannya terpusat pada upaya mendeskripsikan ciri-ciri permukaan bumi, aspek keadaan alamnya, gejala-gejala, sifat, dan proses alam di bumi. Hal ini menghasilkan geografi fisis, dan melihat kenyataan terjadi cabang pengkhususan geografi yang banyak menjadi menyempit. Contoh: ilmu kebumian menjadi geologi, oseanologi, meteorologi, dan astronomi.

2. Objek Studi Geografi

Objek geografi antara lain sebagai berikut:
  • atmosfer (udara yang menyelimuti bumi), litosfer (kulit bumi), pedosfer (lapisan tanah di permukaan bumi), dan hidrosfer (air di permukaan bumi);
  • biosfer (kehidupan tumbuhan dan fauna di muka bumi) dan antroposfer (manusia di bumi);
  • perkiraan bentang lahan dan bentang sosial dan budaya baik di perkotaan maupun perdesaan;
  • keberagaman korelasi insan dengan lingkungannya sebagai akhir budaya dan teknologi;
  • hubungan insan dengan segala proses yang ada di muka bumi yang merupakan pendekatan ekologi.

3. Fungsi Pelajaran Geografi

Fungsi pelajaran geografi adalah:
  • sebagai alat analisis keruangan dengan proses-proses yang saling terkait, misalnya, keterkaitan antaraspek fisik, sebagai pola keterkaitan lereng dan erosi, keterkaitan aspek fisik dan sosial ekonomi;
  • sebagai alat analisis kelingkungan yang berfungsi menganalisis korelasi antara insan dan lingkungan tempat tinggalnya, misalkan korelasi antara bahari dan tambak dengan nelayan atau korelasi antara petani vanili dan dataran tinggi;
  • sebagai alat analisis kewilayahan sehingga sanggup memperlihatkan ciri yang khas pada satu wilayah, yang sanggup membedakan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya.

4. Tujuan Pembelajaran Geografi

Adapun tujuan pembelajaran geografi yang menjadi dasar pembelajaran geografi ada tiga macam, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Sebagai pengetahuan, geografi bertujuan berbagi konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan prosesnya; berbagi pengetahuan, peluang dan keterbatasan sumber daya alam untuk dimanfaatkan; berbagi konsep dasar geografi yang terkait dengan lingkungan sekitar dan wilayah negara atau dunia.

Sebagai keterampilan, geografi bertujuan berbagi keterampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan; berbagi keterampilan mengumpulkan, mencatat data dan gosip yang berkaitan dengan aspek keruangan; berbagi keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan hasil-hasil dari interaksi banyak sekali tanda-tanda geografis.

Sebagai sikap, geografi bertujuan menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar; berbagi sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup; berbagi kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya; berbagi sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya; mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.

Latihan Individu
  1. Jelaskan objek kajian ilmu geografi!
  2. Jelaskan empat ilmu penunjang geografi yang bekerjasama dengan kegiatan manusia!
  3. Uraikanlah tujuan pembelajaran geografi!

C. Prinsip-Prinsip Geografi

1. Gejala Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari

Gejala geografi yaitu keterkaitan insiden yang satu dengan insiden yang lain. Gejala geografi memengaruhi kehidupan manusia.Timbulnya gejala-gejala geografi ini tidak sanggup kita atur sehingga tanda-tanda ini tidak sanggup diminta ataupun ditolak manusia. Dapat dikatakan bahwa gejala-gejala geografi atau tanda-tanda alam mendukung dan sekaligus membatasi kegiatan manusia. Pada batas-batas tertentu, insan harus mengikuti keadaan dengan alam.

Gejala-gejala geografis yang terjadi di atmosfer antara lain angin, awan, petir, dan hujan. Gejala geografis yang terjadi di litosfer antara lain gempa bumi, gunung berapi, patahan, dan lipatan. Gejala geografi yang terjadi di pedosfer antara lain pembentukan tanah, erosi, dan sedimentasi. Gejala geografis yang terjadi di hidrosfer antara lain banjir dan tsunami. Gejala geografis yang terjadi di biosfer antara lain migrasi penduduk dan penyebaran hama tikus. Keseluruhan tanda-tanda geografis baik yang terjadi di atmosfer, litosfer, pedosfer, hidrosfer, dan biosfer saling bekerjasama dan memengaruhi antara satu dengan yang lain.

Beberapa tanda-tanda geografi yang memengaruhi kehidupan manusia, antara lain, tanda-tanda yang bersifat sosial-geografi, misalnya, transmigrasi yang disebabkan kepadatan topografi dan kesejahteraan di daerah asal yang kurang mendukung sehingga diberi lokasi permukiman yang sanggup meningkatkan kesejahteraan para transmigran. Gejala yang bersifat sosialekonomi geografi, misalnya, munculnya industri di daerah agraris yang menjadikan perubahan status sosial; contoh, daerah Karawang-Bekasi dahulu yaitu daerah pertanian yang subur, kini menjelma daerah industri dan permukiman penduduk. Gejala yang bersifat fisiografis, misalnya, perubahan bentang lahan yang kuat pada keadaan ekonomi seseorang. Gejala yang bersifat klimatologis, misalnya, perubahan iklim kuat pada kegiatan ekonomi. Gejala yang bersifat sosiologisekonomis, misalnya, perbedaan status sosial dalam masyarakat memengaruhi sikap konsumtif dan ekonomi masyarakat. Hal tersebut memperlihatkan gambaran bahwa masing-masing tanda-tanda geografi itu mempunyai imbas yang berbeda-beda terhadap kehidupan manusia.

2. Prinsip-Prinsip Geografi dan Unsur Pokok Geografi

Jika kita amati dan kita analisis tanda-tanda geografi dalam kehidupan seharihari, andal geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip berikut.
  • Prinsip persebaran, yaitu suatu tanda-tanda yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.
  • Prinsip interelasi, yaitu suatu korelasi saling terkait dalam ruang, antara tanda-tanda satu dengan yang lain.
  • Prinsip deskripsi, yaitu klarifikasi lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki atau dipelajari. Deskripsi selain disajikan dengan goresan pena atau kata-kata, sanggup juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
  • Prinsip korologi, yaitu suatu gejala, fakta, ataupun kasus geografi di suatu tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu, lantaran ruang itu akan memperlihatkan karakteristik kepada kesatuan tanda-tanda tersebut.

Dalam geografi terdapat dua unsur pokok, yaitu keadaan alam dan keadaan manusia. Keadaan alam meliputi kekuatan alam, proses-proses yang terjadi serta unsur-unsur fisik, topologi, dan biotik. Keadaan insan meliputi lingkungan sosial, bentang alam, kebijaksanaan daya, dan masyarakat. Keadaan alam tidak sedinamis keadaan insan lantaran perubahannya yang lambat. Dengan kreativitas dan dorongan untuk lebih maju menjadikan keadaan insan mengalami perubahan yang lebih cepat jikalau dibandingkan dengan keadaan alam.

Unsur-unsur fisik meliputi iklim, cuaca, keadaan air, relief, tanah, serta keadaan hasil tambang dan mineral. Pengaruh topografi, antara lain, letak, luas, bentuk, dan batas suatu wilayah. Pengaruh letak sanggup dibedakan menjadi letak astronomis, letak geologis, letak geomorfologis, letak geografis, letak maritim, letak ekonomis, dan letak sosiokultural.

Letak astronomis yaitu letak yang dihubungkan oleh garis lintang dan garis bujur sehingga membentuk titik koordinat. Garis lintang yaitu garis paralel pola bumi yang sejajar dengan ekuator/khatulistiwa, yang terdiri dari garis lintang utara (LU) dan garis lintang selatan (LS). Jarak antarlintang diukur dengan derajat (°). Garis bujur yaitu garis yang menghubungkan kutub selatan dan kutub utara dan tegak lurus dengan garis lintang. Meridian Greenwich yaitu meridian nol atau meridian pangkal atau garis bujur 0° yang disepakati dalam Kongres Meridian Internasional di Washington tahun 1884.

Secara astronomis, dilihat dari letak garis lintangnya, Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS, berarti sebagian besar wilayah Indonesia terletak di belahan bumi selatan dengan batas paling utara 6° LU dan batas paling selatan 11° LS, serta jarak lintang 17°. Jika dilihat dari letak garis bujur Indonesia terletak di belahan bumi timur (diukur dari garis bujur 0°) dengan batas paling barat 95° BT dan batas paling timur 141° BT serta jarak bujur 46°.

Perbedaan garis bujur sanggup menimbulkan perbedaan waktu. Di wilayah Indonesia waktu terbagi menjadi tiga daerah waktu yaitu:
  • Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), berdasar meridian pangkal 105° BT yang meliputi seluruh wilayah Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Barat dengan selisih waktu 7 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.
  • Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), berdasar meridian pangkal 120° BT, yang meliputi wilayah Pulau Bali, NTB, NTT, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, dan seluruh provinsi di Sulawesi, dengan selisih waktu 8 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.
  • Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT), berdasar meridian pangkal 135° BT yang meliputi seluruh wilayah Provinsi Papua, Maluku, dan Maluku Utara, dengan selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.

Keliling bumi kita yaitu 360°, sedangkan jumlah pembagian waktu dunia 24 jam dalam 1 hari. Hasil pembagian keliling bumi dengan pembagian waktu dunia yaitu 15°, sehingga setiap perputaran bumi 15° terjadi perbedaan waktu 1 jam.

hari banyak hal yang sanggup kita rasakan sebagai tanda-tanda geografi √ Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi

Letak geologis yaitu letak suatu negara atau daerah berdasarkan struktur batuan yang ada di muka bumi. Letak geologis Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania (Sirkum Alpen Banda). Pengaruh pertemuan dua sirkum di wilayah Indonesia mempunyai banyak gunung api (vulkanik) yang membawa kesuburan tanah, tetapi menimbulkan wilayah kita rawan gempa bumi.

Letak geomorfologis yaitu letak yang berdasarkan pada morfologi dari suatu tempat di permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat dipengaruhi oleh proses geologis yang terjadi. Bervariasinya bentuk lahan (landform) di Indonesia menjadikan terjadinya perbedaan letak geomorfologis. Hal itu menyebabkan:
  • perbedaan mineral dan materi tambang daerah yang satu dengan daerah yang lain;
  • perbedaan jenis-jenis tumbuhan yang disebabkan oleh perbedaan suhu daerah yang satu dengan yang lainnya;
  • perbedaan kepadatan dan persebaran penduduk lantaran perbedaan topografinya.

Letak geografis yaitu letak berdasarkan kenyataan posisi suatu daerah di bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS dan 95° BT–141° BT, antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, antara Benua Asia dan Benua Australia.

Letak maritim merupakan letak suatu daerah ditinjau dari sudut kelautan. Letak maritim Indonesia yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar yaitu Samudra Pasifik di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, dan Laut Cina Selatan di sebelah utara.

Letak ekonomis yaitu letak suatu wilayah atau negara dilihat dari jalur dan kehidupan ekonomi suatu negara terhadap negara lain. Letak hemat Indonesia berada di persimpangan jalur perdagangan lantaran Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu, Indonesia juga berdekatan dengan Singapura dan Malaysia yang selalu membutuhkan suplai hasil pertanian dari Indonesia yang merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertaniannya.

Letak sosiokultural yaitu letak suatu negara berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah tersebut terhadap budaya daerah yang berdekatan. Indonesia dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara mempunyai banyak kesamaan sosial dan budaya, sehingga dari segi ini sanggup dibuat banyak sekali kolaborasi antarnegara ASEAN.

Luas wilayah negara Indonesia yaitu 9,8 juta km persegi yang terdiri dari lautan dan daratan yang berupa pulau kecil dan pulau besar, sehingga dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. 7,9 juta km persegi atau 81% wilayah Indonesia terdiri dari lautan, sedangkan daratannya ±1,9 juta km persegi atau 19%. Wilayah Indonesia terdiri dari 18.110 pulau, 6.004 pulau telah mempunyai nama, dan yang berpenghuni sebanyak 931 pulau. Semakin luas suatu wilayah semakin besar kesempatannya untuk memperoleh laba dengan keleluasaan ruang dan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

hari banyak hal yang sanggup kita rasakan sebagai tanda-tanda geografi √ Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi

Dari negara-negara di dunia, luas wilayah Kepulauan Indonesia menduduki urutan ke-13, sedangkan di Asia Tenggara, luas Kepulauan Indonesia menduduki urutan pertama atau negara yang terluas.

hari banyak hal yang sanggup kita rasakan sebagai tanda-tanda geografi √ Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi

D. Aspek Geografi

Geografi merupakan ilmu yang bermanfaat sepanjang hayat dan berkhasiat bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Bidang kajian aspek geografi meliputi korelasi kausal dan spasial kehidupan insan di lingkungan yang terintegrasi baik secara fisik, sosial, maupun budaya.

Analisis keruangan bagi spesialis geografi merupakan hal pokok yang harus dipahami lantaran mengkaji banyak sekali aspek, baik secara fisik, sosial, lokasi, maupun kegiatan manusia. Variabel ini berbeda dari suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Faktor yang memengaruhi pola distribusi keruangan atau persebaran unsur, biasanya terkait dengan banyak faktor. Contoh keterkaitan antara lereng dengan erosi, jenis tanah dan vegetasi. Aspek fisik dengan aspek sosial, misalnya, antara bentuk lahan dengan permukiman atau bentuk lahan dengan transportasi. Contoh lain yaitu keterkaitan antara sesama aspek sosial, misalnya, jarak rumah dari jalan dengan kepadatan rumah atau dengan nilai tanah.

1. Aspek Lokasi

Konsep lokasi merupakan tanggapan dari pertanyaan “di mana” (where). Aspek lokasi dibedakan atas lokasi adikara dan lokasi relatif.
  • Lokasi adikara memperlihatkan letak suatu titik secara tetap terhadap sistem grid (jaring) atau sistem koordinat. Untuk letak suatu titik secara adikara di permukaan bumi ditentukan oleh garis bujur (meridian) dan garis lintang (paralel). Lokasi adikara disebut juga letak astronomis. Letak adikara suatu titik bersifat tetap, walaupun kondisi dan situasi sekitar titik tersebut mengalami perubahan lantaran faktor politik.
  • Lokasi relatif. Lokasi ini sanggup berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi sekitar lokasi tersebut. Contoh: hulu Sungai Kapuas, mungkin tidak terlalu penting bagi sebagian besar orang. Akan tetapi, pada dikala ditemukan emas atau minyak bumi, lokasi tersebut akan menjadi sangat penting dan bernilai ekonomi tinggi.

Lokasi relatif berkaitan dengan kondisi dan situasi sekitarnya sanggup memperlihatkan keuntungan, tetapi juga sanggup memperlihatkan kerugian. Lokasi tanah yang berada di jalur ekonomi, harganya sanggup sangat mahal. Namun, juga menjadi lokasi yang kurang diminati untuk tempat tinggal bagi golongan tertentu. Hal ini lantaran faktor kebisingan dan polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor. Lokasi atau letak relatif sering juga disebut letak geografis.

2. Aspek Jarak

Aspek jarak mempunyai tugas yang penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas yang bersifat alami. Konsep jarak bersifat relatif lantaran adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan transportasi. Jarak sanggup dinyatakan dengan jarak lurus antara dua titik pada peta dengan mencermati skala peta, jarak tempuh (dikaitkan dengan waktu perjalanan yang diperlukan atau dengan sistem satuan, biaya angkutan).

Jarak antara dua kota yang awalnya ditempuh dalam beberapa hari dengan berjalan kaki, hanya ditempuh dalam beberapa jam dengan pesawat udara. Aspek jarak menjadi faktor pembatas antara dua titik, sejalan dengan kemajuan teknologi sarana angkutan dan teknologi komunikasi. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, siaran eksklusif pertandingan sepak bola sanggup dipertontonkan ke seluruh dunia berupa siaran langsung. Dengan kemajuan teknologi komunikasi juga, kita sanggup berkomunikasi dengan kawan kerja atau keluarga yang tinggal di belahan bumi yang lain.

Sektor perekonomian dipengaruhi konsep jarak, lantaran semakin jauh jarak suatu tempat, biaya angkutan yang harus dikeluarkan semakin besar dan harga menjadi lebih mahal. Nilai sewa tanah akan semakin rendah jikalau jaraknya jauh dari sentra kegiatan, demikian juga sebaliknya.

3. Aspek Aksesibilitas

Aksesibilitas (keterjangkauan) tidak selalu berkaitan dengan faktor jarak. Konsep ini lebih berkaitan dengan fasilitas untuk menjangkau suatu lokasi. Wilayah dengan tingkat askesibilitas tinggi atau gampang dijangkau, cenderung lebih cepat berkembang. Namun, jikalau kondisi topografi bergunung-gunung, rawan bencana, jauh di pedalaman, dan sulit sarana, tentu sukar untuk dijangkau.

Keterjangkauan umumnya berubah sejalan dengan perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi, sebaliknya tempat-tempat yang keterjangkauannya sangat rendah, akan sukar mencapai kemajuan dan berbagi perekonomiannya. Keterjangkauan di Pulau Jawa berbeda dengan Pulau Kalimantan dan Papua lantaran kondisi reliefnya.

4. Aspek Aglomerasi

Penduduk mempunyai suatu tanda-tanda kecenderungan mengelompok pada suatu tempat tertentu yang dianggap paling menguntungkan. Masyarakat petani cenderung untuk mengelompok di wilayah dataran yang subur, sehingga membentuk permukiman. Masyarakat kota cenderung untuk hidup mengelompok dengan masyarakat yang mempunyai strata sederajat. Akibatnya, akan muncul permukiman elite dan permukiman kumuh.

Aglomerasi (pemusatan) penduduk akan memudahkan penyediaan sarana pendidikan (sekolah), sarana kesehatan (puskesmas, rumah sakit), atau sarana ekonomi (pasar, pertokoan). Dengan adanya aglomerasi akan menjadikan efisiensi yang tinggi dalam pemasaran atau pelayanan umum.

Salah satu laba yang didapat dengan adanya aglomerasi penduduk yang padat ialah dimungkinkannya sistem ekonomi aglomerasi yang memanfaatkan jumlah penduduk yang besar sebagai daerah pemasaran atau pelayanan. Akan tetapi, hanya meliputi wilayah yang sempit. Ini berarti memungkinkan efisiensi yang tinggi dalam produksi pengangkutan barang maupun pemasangan atau pengadaan sarana-sarana untuk pelayanan umum.

5. Aspek Fisik

Bentuk muka bumi bermacam-macam memperlihatkan aspek fisik yang memengaruhi kehidupan penduduk baik bentuk permukiman, mata pencaharian, dan sebagainya. Muka bumi yang mempunyai kemiringan lereng lebih dari 40%, rawan terhadap proses pengikisan. Adapun muka bumi yang mempunyai lereng dengan kemiringan kurang dari 2%, rawan terhadap proses abrasi kuat pada pengendapan dan sedimentasi di daerah lainnya.

Suatu daerah yang mengalami proses pengangkatan akan menjadi lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Sebaliknya, daerah yang mengalami proses penurunan, akan menjadi daerah yang lebih rendah daripada daerah sekitarnya.

Aspek fisik juga memengaruhi pada banyak tidaknya penduduk tinggal di daerah tersebut. Daerah yang subur tentu diminati banyak orang, tetapi daerah gurun pasir kurang diminati lantaran sulitnya sumber air ditemukan di daerah tersebut.

Latihan Individu
  1. Mengapa Indonesia dikatakan mempunyai letak geografis yang strategis?
  2. Jelaskan pembagian tiga daerah waktu yang ada di Indonesia dan wilayahnya!
  3. Bagaimanakah letak Indonesia dipandang dari letak ekonomisnya?
  4. Apakah yang dimaksud dengan letak astronomis, dan bagaimana imbas letak astronomis Indonesia?
Sumber : bse.kemdikbud.go.id

Materi Geografi Sekolah Menengan Atas - Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/