Yosh! Aku sempatkan menulis ini, bisa dibilang sebagai kepedulian secara tidak eksklusif akan isu konflik antara Palestina dan Israel.
Walaupun jumlah share-nya tak lebih banyak dari gosip politik bermuatan HOAX, namun sudah banyak yang menyoroti dari sisi penderitaan Palestina, pun tak kalah banyak pula yang mengekpos kekejaman tentara Israel. Kaprikornus kali ini tulisanku akan mengambil dari sisi lain yang mungkin belum pernah dituliskan orang. Well.. mungkin ini tidak secara eksklusif bekerjasama dengan konflik tersebut, tapi saya beneran sedang memikirkan pembantaian belum dewasa Palestina ketika menuliskan ini.
Castor Oil Alias Minyak Jarak
Tepat sekitar satu tahun yang lalu, salah seorang temanku share wacana kemajuan teknologi terbaru yang dicapai oleh saintis Israel. Aku nggak paham kenapa temanku sanggup gosip itu, padahal dia nggak berkecimpung di dunia sains ataupun teknologi. Orang Yahudi ini berhasil menciptakan materi bakar pesawat Avgas dari castor oil alias minyak jarak.
Bahan bakar gres ini telah dikembangkan semenjak lama, namun masih sulit untuk mendapat hasil yang memadai untuk standard materi bakar penerbangan komersil. Konsep dan standard materi bakar gres ini telah mempunyai akta kelayakan dari UniEropa dan diberi nama Sustainable Aviation Fuel.
Well.. Sebenarnya ini bukanlah gosip baru, pun bukan juga sesuatu yang revolusioner dalam dunia sains. Karena kalau mencar ilmu dalam ilmu kimia organik, minyak jarak ialah C57H104O9 atau dalam bahasa dagangnya Castor Oil memang merupakan senyawa karbon yang sanggup dimodifikasi untuk memperoleh biodiesel. Maka mengubahnya menjadi Avgas akan sangat memungkinkan.
Namun temuan ini sangat menarik dari sisi industri, alasannya ialah Ilmuwan Israel ini bisa memproduksinya secara hemat dalam skala industri. Ini bisa dibilang “game changer innovation”, atau penemuan yang sangat besar lengan berkuasa di dunia.
Jika benar-benar bisa diwujudkan maka materi bakar pesawat akan menjadi jauh lebih murah, berdampak pada ekspor impor yang lebih murah dan perubahan signifikan pada perekonomian dunia. Penemunya? Tentu saja akan jadi multimilioner yang bisa menyumbang besar ke pajak negaranya.
Oke, saya rasa nggak perlu dijelaskan, kemana dana yang besar itu akan berakhir.
Negara Tropis Sedang Diincar
Masih ingat pernyataan seorang Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmayanto dikala di TV-One? Yap. Semakin menipisnya sumber daya minyak dan semakin parahnya imbas global warming mengakibatkan banyak negara luar mengincar Indonesia.
Oke. Ini bukan dalam arti penjajahan, tetapi mengincar sumberdaya Indonesia. Penguasaan politik dan ekonomi lebih tepatnya.
Aku mendengar pernyataan ini kurang lebih sebulan sesudah membaca gosip wacana kemungkinan produksi avgas dari minyak jarak itu. Kaprikornus semacam konfirmasi yang sempurna dan kebetulan yang sangat logis.
Konfirmasi dari Ibu Tri Mumpuni
Tak usang sesudah pernyataan dari Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot, di Okayama University kedatangan tamu dari Indonesia. Beliau ialah Ibu Tri Mumpuni yang sedang menjalin kolaborasi dengan pihak Kampus Okayama University.
Nah.. Setelah selesai dari kuliahnya wacana sosial enterpreneur di Universitas Okayama, ia menyempatkan sharing pengetahuan dan informasi dengan kami, mahasiswa di Okayama.
Salah satu pernyataan dari ia yang perlu saya garis bawahi dikala itu ialah, mengenai kekayaan alam Indonesia sebagai negara tropis. Beliau sempat menyampaikan bahwa baru-baru saja Indonesia menolak kolaborasi dengan Israel.
Satu perusahaan besar Israel mengajukan proposal kolaborasi untuk produksi Castor Oil di Indonesia, tujuannya ialah untuk kebutuhan (aviation) atau penerbangan.
Ketika mendengar ini, maka sudah mengkonfirmasi wacana apa yang dikatakan Jenderal Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmayanto. Sumberdaya alam kita memang sangat menarik hati buat orang luar!
Nah.. Kelanjutannya proposal ini ditolak oleh presiden Indonesia lantaran selama Israel masih menyerang Palestina, maka kolaborasi dengan pihak sana tidak akan dilakukan. Ini sebagai bentuk konsistensi Indonesia dengan janjinya yang diikrarkan oleh Presiden Indonesia pertama yaitu Sukarno.
Well.. Kita agak lebih lega lantaran ketegasan pemerintah dalam menolak masuknya industri dari Israel ke Indonesia.
Lalu bagaimana dengan kita sebagai rakyat? Apa yang bisa kita perbuat?
Industri Israel
Kalau saya menyampaikan “Industri Israel” mungkin 80% dari kalian akan berfikiran wacana alusista atau alat pemusnahan massal kan? Sebenarnya Israel menguasai bisnis skala besar di bidang arikultur.
Pengembangan bibit unggul, metode pertanian dan teknologi pertanian paling maju ialah dari perusahaan Israel. Aku sendiri kaget ketika membaca dari beberapa sumber bahwa Israel ialah salah satu negara dengan teknologi pertanian paling “cutting edge”. Karena pikirku, negaranya itu sebatas gurun pasir dan tanah tandus saja.
Tetapi ternyata mereka membangun sentra perusahaanya di Israel, kemudian dengan bermodalkan ilmu pengetahuannya mereka mengembangkannya di negara lain. Ini mereka lakukan di banyak negara di Afrika dan Eropa.
Manfaatkan Sumber Daya Dengan Ilmu
Salah satu hal yang mungkin harus kita lakukan diantaranya ialah menggali informasi dan menuntut ilmu sebaik-baiknya. Karena dengan begitu, anugerah sumberdaya alam yang melimpah di Indonesia bisa termanfaatkan dengan baik untuk kemajuan rakyatnya. Jika perekonomian Indonesia sudah sangat baik, maka menghentikan pembantaian Palestina akan lebih gampang dilakukan.
Kalau saja kita menguasai sains dan teknologi pembuatan SAF (Sustainable Aviation Fuel) ini, maka perekonomian kita akan bangun dan menjadi poros utama minyak dunia. Bagaimana tidak, lah di Indonesia ini, tanah mana yang tidak bisa ditanami pohon jarak (Ricinus communis)?
Aku tidak tahu alasan lain Israel tiba ke negara lebih banyak didominasi muslim menyerupai Indonesia, kemudian memperlihatkan untuk membangun Industri, kalau mereka tidak berfikir bahwa “Ah.. Mereka kan miskin, butuh duit” dan “Mereka tidak akan bisa membuatnya sendiri”.
Bagaimanapun kemiskinan menciptakan kita diremehkan dan direndahkan, tidak akan ada apa-apanya dibandingkan ketika diremehkan lantaran kebodohan!
Karena itu, dikala ini mungkin tak banyak yang bisa kalian lakukan untuk saudara seiman di Palestina kecuali doa. Tetapi setidaknya tututlah ilmu dengan benar, berusahalah mengubah negeri yang makmur ini, semoga suatu dikala negeri ini punya martabat dan bisa berbuat besar untuk evakuasi Palestina.
Mungkin bukan dari tangan kalian derma ke saudara di Palestina itu datang, tetapi bisa saja dari anak kalian, cucu, murid, ataupun murid dari murid kalian. Oleh balasannya teruslah berbuat, menuntut ilmu dan membangun negeri.
Silahkan share kalau sepakat.
Komen kalau kalian ingin diskusi.
Thanks For reading.
Sumber https://mystupidtheory.com