Hari pertama saya tinggal di Jepang, saya harus mengurus persoalan manajemen dan perubahan alamat baru. Di sini semuanya tercatat secara lengkap, alamat apato, real estate agency, dan bahkan penghasilan tahunan. Semuanya mempunyai birokrasi rumit, dan anehnya itu semua sanggup diurus dengan cepat.
Saat tiba di Osaka, saya coba menghubungi Mas Heri, senpai dari Indonesia yang kemarin menjemput dan mengantarku. Aku berharap dia sanggup jemputin di stasiun Okayama, tapi ternyata tidak. Makara kuputuskan untuk menuntaskan perjalananku ke Kampus Sendirian.
Aku naik bus, yang saya tidak terlalu tahu sistemnya, saya masuk tanpa mengambil tiket, dan dikala keluar membayar sejumlah uang yang bahkan saya nggak tahu totalnya. Aku serahkan semua “recehan yen” yang ada di kantongku dan ternyata ada kembaliannya.
Sampai di Kampus Okayama University, saya pribadi tahu ruangan mana yang saya tuju. Sebulan kemudian saya bertemu Prof. Tanaka yang akan menjadi supervisorku, dia yang banyak membantu, termasuk mencarikan apato(read: kos-kosan) buatku.
Setelah bertemu Tanaka Sensei di ruangannya, Matsumoto Sensei yang merupakan ajudan dia juga datang. Akhirnya saya diantarkan oleh Matsumoto sensei untuk mengurus semua persoalan birokrasi, sampai saya jadi legal tinggal di Jepang.
Hari kedua di Jepang, pagi hari saya aku harus mengurus persoalan instalasi gas, tetapi saya bermasalah lantaran tidak sanggup berkomunikasi dengan petugasnya. Untungnya petugas pribadi menghubungi pihak real estate. Sisuka -san tiba menuntaskan semua masalah, kemudian bahkan ia menawarkan Wifi apato ke aku, lucky me.. 😀
Sisuka -san mengerti Bahasa Inggris dengan baik, jadi saya sanggup dengan gampang mengerti penjelasanya. Dia sebelumnya sudah ngobrol denganku, dan bilang bila pernah tinggal di Indonesia. Tetapi tidak sanggup berbahasa Indonesia. Dia bahkan punya koleksi wayang kulit dan angklung, yang saya sendiri nggak pernah punya XD.. Katanya kini dia punya sahabat yang tinggal di Indonesia, bekerja di perusahaan Yamaha.
Karena persoalan komunikasi yang nggak nyambung itu, balasannya pengerjaan gas menjadi lama. Dan saya terlambat untuk ikut kelas orientasi pagi (Kelas khusus untuk international student) . Nahh untungnya orientasinya ada yang siang jam 2 siang. Makara saya masuk yang jam 2.
Autumn is Awesome
Di sepanjang perjalanan ke kampus mataku dimanjakan oleh pemandangan pohon-pohon yang bersemi.
Dulu waktu Sekolah Menengah Pertama saya pernah melihat temanku menggambar sebuah lukisan yang elok banget. Saat itu (karena iri) saya tiba dana bilang ke dia “Mana ada pohon kok daunnya warna merah” itu sih menghayal. Tapi guru kesenian bilang “Ya nggak papa pelajaran kesenian itu boleh menghayal Fuzh”. Dan kini saya dilihatkan yang ibarat ini:
This is awesome!
Karena masuk kelasnya yaitu jam 2, maka saya masih punya banyak waktu sebelum kelas. Akhirnya saya ke kantin. Di kantin saya pesan sajian halal yang tersedia yaitu kari. Dan saya pribadi saja bergabung dengan bule-bule yang ada di kantin (sok-sok an gitu). Bule dari amerika (texas) menyapaku dan berkenalan. Orang amerika memang cukup menyenangkan.
Gazebo [Ruang Terbuka]
Dari kantin, saya maisih punya aneka macam waktu, maka saya bersantai di daerah duduk kayu (semacam gazebo). Di kampus aneka macam gazebo dan area terbuka, nanti akan saya posting lebih banyak foto perihal ini.
Tidak usang kemudian saya ketiduran di gazebo. Dan ketika bangun, saya menemukan seekor burung gagak. Burung yang paling banyak kutemui selama di Jepang.
Setelah itu saya masuk ke kelas. Di kelas aneka macam informasi yang sangat bermanfaat untukku. Aku jadi tahu mengenai banyak hal, dan itu menyenangkan. Nanti saya akan share satu persatu materi tersebut. Terutama perihal gaya hidup orang Jepang yang banyak peraturan. Sangat banyak.
Kelas selesai dan saya bebas mau melaksanakan apapun. Oh ya, lantaran saya sanggup pekerjaan sebagai research asistant, maka saya sanggup masuk laboraturium Simulasi Molekular sekarang. Aku pergi deh ke laboraturium.
Lab Kimia Simulasi Molekular [Komputasi]
Lab kami sangat unik, alasannya disini ibarat kantor biasa. Tidak ada materi kimia berbahaya, pun tidak ada gelas kimia satupun. Hanya saja hal yang menarik yaitu banyak repelika struktur kristal di dalam lab.
Ada aneka macam bola pingpong di dalam lab. Bola-bola pingpong ini dipakai sebagai alat peraga Atom. Bola pingpong tersebut disusun menurut struktur kristal untuk mempermudah kita dalam membayangkan susunan atom-atom dalam kristal.
Hal ini utamanya sangat mempunyai kegunaan untuk simulasi dan komputasi, lantaran kita harus mengimajinasikan bentuk struktur dari sebuah sistem yang kita buat dalam komputer.
Yap.. Itu dulu.. InsyaAllah akan banyak lagi.. Thanks!
Sumber https://mystupidtheory.com