Learning is the act of trying to understand something and stick to the process Mahfuzh tnt
Coba berhenti membaca sejenak dan layangkan pandanganmu ke atas. Apakah ada lampu terang di pelapon rumahmu? Ahh.. Tidak ada ya? jikalau begitu cukup pandang saja layar handphone dan laptop kalian. Lampu.. Ada hal yang menarik wacana perjalanan hidup Sang penemu lampu, Thomas Alfa Edison.
Kisah Thomas Alfa Edison
Edison ialah seorang anak yang ‘istimewa’ sehingga ibunya menghentikan sekolahnya dan mulai mengajarnya sendiri (istilah sekarangnya homeschooling). Ibunya memulai pelajaran dari sastra dan sejarah. Saat itu juga Edison menawarkan ketertarikan yang luar biasa pada sejarah dan sastra. Ia melahap banyak sekali buku-buku sastra termasyhur ketika itu. Saat Edison berusia 12 tahun, ibunya tak lagi bisa memuaskan akan rasa ingin tahunya. Akhirnya Edison diberitahu untuk mengakses buku-buku di Perpustakaan.
Di perpustakaan, Edison melahap banyak sekali buku, hingga akibatnya ketertarikannya jatuh kepada sains. Karena orang tuanya sangat mendukung rasa keingintahuan Edison, maka mereka mengumpulkan uang dan membayar seorang tutor untuk mengajari Edison wacana Fisika dan Sains. Salah satu materi penting yang harus dikuasai untuk fisika ialah matematika. Pada masa itu matematika paling revolusioner ialah buku “Principia Mathematica” karya Sir Isac Newton (berisi dasar-dasar kalkulus).
Edison merasa “Principia Mathematica” memakai bahasa klasik yang terlalu bertele-tele dan membingungkan. Hasilnya, Edison tidak lagi tertarik pada matematika tingkat tinggi milik Newton.
Tetapi Edison tetap tertarik pada hukum-hukum fisika Newton. Ketertarikannya pada Fisika terus berkembang, sedangkan minatnya pada Matematika benar-benar berhenti. Ketika Edison berhasil menemukan lampu, ini bukan tanpa Ilmu Matematika, Ia mempunyai 6 ajun yang salah satunya merupakan spesialis matematika.
Mulailah Dengan yang Menarik Untukmu
Sebagaimana Ibu Edison yang terus membiarkan anaknya mencar ilmu dari hal-hal yang menarik minatnya, maka kau juga harus mengawali pelajaran dengan hal-hal yang menarik. Belajar ialah proses dimana kita memerlukan seluruh kemampuan otak, baik itu memori, berfikir logis, serta berimajinasi. Jangan hingga kau memaksa otakmu untuk memahami sesuatu ketika pertama memulai pelajaran.
Memulai pelajaran pertamamu dengan berbagai perasaan negatif adalah kesalahan besar. Kau harus memulai belajarmu pada hal-hal yang membuatmu bersemangat, membuatmu terhibur dan nyaman. Belajar haruslah menjadi proses yang menyenangkan, yang memaksimalkan potesimu dan ada sensasi tersendiri ketika kau melakukannya.
Jangan Terlalu Praktis Membatasi Diri
Banyak orang yang terlalu terpaku pada satu hal, tidak mau mempelajari bidang lain, bahkan ada yang suka menghina bidang lain. Ini ialah cara mencar ilmu yang salah kaprah.
Terkadang kau harus memulai dengan Sastra dan Sejarah untuk bisa hingga kepada Fisika, sama halnya menyerupai Edison. Sedangkan saya sendiri memulai ketertarikanku pada Matematika ketika Sekolah Menengah Pertama dan ketika ini beranjak pada Kimia dan Komputer. Beberapa ahad yang kemudian saya bertemu seorang Professor Geologi yang memulai ketertarikannya pada Biokimia dan berakhir pada Ilmu sosial dan Budaya.
Kamu Tidak Harus Menabrak Dinding yang Kokoh Dengan Kepalamu
Sumber https://mystupidtheory.com