Pengisian Baterai Nirkabel (Wireless Battery Charging) – Pengisian Baterai Nirkabel atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Wireless Battery Charging yaitu pengisian ulang baterai dengan memakai medan elektromagnetik untuk mentransfer energi antara dua obyek melalui induksi elektromagnetik. Teknologi pengisian baterai nirkabel ini pada awalnya dipakai untuk mengisi ulang baterai untuk perangkat-perangkat mobile yang berukuran relatif kecil menyerupai Smarphone dan Smartphone. Namun ketika ini telah bermetamorfosis teknologi yang sanggup mengisi ulang perangkat yang lebih besar menyerupai Baterai Mobil dan perangkat-perangkat besar lainnya.
Pengisian baterai nirkabel atau pengisian daya nirkabel ini biasanya memakai kopling induktif antara dua sirkuit untuk mentransfer daya dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya dan tidak mempunyai kontak listrik secara fisik sehingga lebih nyaman dan juga tidak tergantung pada kontak konektor yang sanggup menjadi aus sehabis banyaknya siklus pengisian daya.
Pengisian Baterai Nirkabel atau Wireless Battery Charging ini biasanya berbentuk datar atau flat untuk mempermudah peletakan perangkat-perangkat yang akan diisi ulang baterainya. Dalam aplikasinya, Pengisian Baterai Nirkabel ini terdiri dari dua gulungan induktor datar yang sisi primernya terhubung ke sumber listrik sedangkan sisi sekundernya berada di erat perangkat-perangkat yang akan diisi baterainya.
Baca juga : Pengertian Baterai dan Jenis-jenis Baterai.
Beberapa aspek yahg mensugesti cara kerja pengisian baterai nirkabel yaitu efisiensi, diameter kumparan atau lilitan dan frekuensi yang digunakan. Aspek selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam desain pengisian nirkabel yaitu penyaringan dan memastikan bahwa transfer daya nirkabel tidak mengganggu sirkuit elektronik lainnya, terutama pada perangkat yang mendapatkan daya.
Standar Pengisian Nirkabel (Wireless Charging)
Ada beberapa standar pengisian nirkabel yang telah dikembangkan dan sanggup ditemukan di pasaran. Di antara standar-standar tersebut ada dua standar yang paling umum ditemukan yaitu Qi Wireless Charging Standard dan A4WP Wireless Charging Standard.
1. Qi Wireless Charging Standard
Standar Pengisian Nirkabel Qi merupakan standar yang paling pertama ditemukan dan mempunyai pangsa pasar yang cukup dominan. Standar ini telah diadopsi oleh mayoritas produsen telepon untuk mengisi ulang baterai teleponnya. Pada dasarnya Qi Wireless Charging Standard ini yaitu sistem induktif yang menggunakan frekuensi yang relatif rendah (antara 110 dan 205 kHz untuk daya rendah dan 80 sampai 300 kHz untuk daya sedang) untuk transfer daya.
2. A4WP Standard
Standar daya nirkabel A4WP dikembangkan sedikit lebih lambat dari standar Qi. Standar A4WP ini memakai teknik resonansi bersama dengan frekuensi transfer daya yang lebih tinggi 6,78 MHz untuk daya, dan 2,4GHz untuk sinyal kontrol. Standar A4WP ini juga memungkinkan pengisian simultan untuk beberapa perangkat.
Kelebihan dan Kelemahan Pengisian Baterai Nirkabel (Wireless Battery Charging)
Berikut ini yaitu beberapa kelebihan maupun kelemahan dari Wireless Battery Charging atau Pengisian Baterai Tanpa Kabel ini.
Kelebihan Wireless Battery Charging :
- Kenyamanan dan Praktis – Hanya perlu meletakan perangkat yang membutuhkan pengisian daya ke area pengisian daya.
- Mengurangi keausan pada colokan dan soket – alasannya yaitu tidak ada koneksi fisik, tidak ada persoalan dengan keausan konektor dan lain-lainnya. Secara fisik sistem ini lebih besar lengan berkuasa daripada yang memakai konektor.
- Ketahanan dari kotoran – beberapa aplikasi beroperasi di lingkungan yang sangat terkontaminasi. Karena tidak ada konektor, sistem ini jauh lebih tahan terhadap kontaminasi.
- Lebih cocok untuk aplikasi dalam lingkungan medis – memakai pengisian nirkabel tidak diharapkan konektor yang sanggup menampung basil dan lain-lainya sehingga lebih kondusif untuk dipakai pada peralatan medis yang memerlukan daya baterai.
Kekurangan Wireless Battery Charging :
- Kompleksitas tambahan – sistem ini membutuhkan sistem yang lebih rumit untuk mentransfer daya melalui antarmuka tanpa kabel.
- Biaya tambahan – alasannya yaitu sistem ini lebih rumit daripada sistem kabel tradisional, pengisi baterai nirkabel akan lebih mahal.
- Mengurangi efisiensi – ada kerugian pada sistem pengisian baterai nirkabel menyerupai kerugian resistif pada koil/kumparan dan lain-lainnya. Namun intinya masih sanggup sekitar 85 – 90% efisiensi apabila dibandingkan dengan pengisian dengan kabel.
Baca juga : Cara Kerja Wireless Charging (Pengisian Daya Nirkabel).
Sumber https://teknikelektronika.com/