Random post

Saturday, April 28, 2018

√ Pengertian Dan 2 Rujukan Teks Eksposisi Argumentatif

Pengertian dan 2 Contoh Teks Eksposisi Argumentatif – Teks eksposisi yaitu teks yang berisikan rangkaian kata-kata yang disusun menjadi sebuah kalimat yang bertujuan untuk memberikan atau menjelaskan informasi secara terperinci dan objektif. Eksposisi argumentatif merupakan sebuah eksposisi yang gagasan utamanya dikembangkan dengan cara menjabarkan pendapat, ulasan, bahasan atau wangsit pribadi penulis. Bertujuan untuk meyakinkan pembaca dengan mengemukakan contoh, alasan, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan pembaca sehingga mau membenarkan pernyataan yang telah kita paparkan. Teks eksposisi argumentatif terdiri atas dua jenis diantaranya yakni argumentatif sebab-akibat dan argumentatif akibat-sebab. Berikut pola kedua teks tersebut :


Contoh 1 :


Teks Eksposisi Argumentatif Akibat-Sebab


Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia


Memasuki kurun ke-21 dunia pendidikan di Indonesia mengalami aneka macam duduk kasus yang menciptakan mutu pendidikan di Indonesia merosot dibandingkan negara-negara yang lain. Banyak bukti yang memperlihatkan kualitas pendidikan Indonesia masih sangat rendah dan tertinggal. menurut survei Political and Economic Risk Consultant kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke 12 dari 12 jumlah negara di Asia. Kualitas pendidikan yang rendah sangat besar lengan berkuasa pada rendahnya pula Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia. Berdasarkan data United Nations Development Program (UNDP) pada tahun 2011, Indeks Pembangunan Manusia berada di urutan ke 124 dari jumlah 187 negara, yaitu sebesar 0,67 persen.


Ada beberapa sumber yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Pertama, kurang efektifnya penyelenggaraan pendidikan, guru hanya pelajaran dan memberi tugas. Setelah kiprah selesai, guru meminta untuk mengumpulkan tugas, masih banyak waktu kosong untuk hanya bermain-main di sekolah. Pemberian meteri hanya dari guru, belum melaksanakan proses berguru dua arah dengan cara berdiskusi semoga siswa mempunyai materi sendiri untuk disampaikan. Atau dengan kata lainnya yaitu pembelajaran dengan metode ceramah, guru seolah-olah menguasai segalanya dengan begitu siswa itu hanya mendengarkan materi, hal ini menciptakan bosan dan menciptakan siswa menjadi malas berpikir lagi lantaran percaya dengan ceramah yang disampaikan guru. Kedua, peraturan yang terlalu mengikat, tuntutan RPP, silabus yang membatasi kreatifitas guru dan siswa untuk berguru lebih. Kebanyakan RPP yaitu hasil menjiplak, padahal RPP harus sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah. Ketiga, penemuan pendidikan yang kurang berkembang, lantaran pengaturan yang terlalu mengikat jadi tidak ada penemuan yang berkembang. Misalnya semenjak zaman dahulu berguru memakai buku panduan atau buku paket saja, coba beralih dan berkembang dengan e-book atau aplikasi pembelajaran lainnya.


Keempat, kurangnya memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. Pemerintah diberberapa kawasan sudah menawarkan sumbangan sarana dan prasarana pedidikan di sekolah-sekolah. Namun apa gunanya sarana dan prasarana kalau tidak dilakukan training menggunakannya dan pemantauan setiap saat. Akhirnya sarana dan prasarana tidak digunakan, usang kalamaan akan menjadi rusak. Kelima, standarisasi kurang bermutu, harusnya standarisasi cara pembelajaran di setiap sekolah berganti setiap tahun. Standarisasi juga harus diubahsuaikan dengan keadaan sekolah, jangan terpacu pada standarisasi nasional. Apalagi ada beberapa sekolah yang mengadopsi standarisasi negara lain yang sangat tidak cocok dengan sekolah di negara kita. Hal tersebut justru merumitkan pelaksanaan berguru mengajar dan membingungkan siswanya.


Dari uraian di atas, memang terlihat banyak sekali duduk kasus wacana pendidikan di Indonesia yang harus dibenahi untuk meningkatkan kualitas pendidikian. Jika dari kelima duduk kasus tadi sanggup diselesaikan satu persatu akan berdampak baik pada kualitas pendidikan Indonesia. Tinggal bagaimana pemerintah dan sekolah untuk merubah peraturan, berinovasi untuk perbaikan. Juga harus dengan dukungan warga masyarakat serta siswa semoga mau gotong royong memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Yang sanggup dilakukan siswa salah satunya yaitu mengurangi budaya mencontek yang selalu ada di sekolah setiap ujian berlangsung.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Contoh 2 :


Teks Eksposisi Argumentatif Sebab-Akibat


Kurangnya Perhatian Orang Tua


Hidup di era modernisasi sekarang, kiprah penting orang renta sangat diperlukan oleh setiap anak. Anak yaitu anugerah dari Yang Maha Kuasa, orang renta yang melahirkan anak ke dunia harus bertanggung jawab terutama dalam mendidiknya. Kenyataan hidup kini banyak sekali orang renta yang sibuk dengan pekerjaan atau karirnya sehingga kurang atau bahkan tidak memperhatikan perkembangan si buah hati. Seharian pergi dari rumah, kemudian menitipkan anak ke sebuah penitipan anak atau menyewa jasa baby sister di rumah. Anak yang seharusnya dididik dengan penuh kasih sayang dari orang renta kandungnya justru tumbuh berkembang bersama orang lain. Sebuah hal yang sangat disayangkan, ketika orang renta tidak tahu menahu soal perkembangan si buah hati semenjak lahir hingga remaja atau bahkan dewasa. Hal ini sanggup berdampak jelek terhadap psikis anak yang merasa diacuhkan orang tuanya.


Seiring perkembangan teknologi yang pesat yang memungkinkan penggunaan teknologi yang tidak semestinya. Internet merupakan suatu hasil perkembangan teknologi yang paling banyak digunakan. Jika tidak melalui pemantauan dari orang renta internet sanggup berdampak jelek terhadap anak. Ketika anak kecanduan dengan internet, maka sanggup menghabiskan seluruh waktunya untuk main game di internet. Sehingga lupa makan, lupa belajar, lupa sekolah, bahkan lupa untuk berinteraksi dengan sesamanya. Belum lagi ketika imbas internet masuk ke dalam diri anak dengan aneka macam konten yang merusak moral, otak dan kepribadian anak. Misalnya anak membuka situs p0rn*grafi atau p0rn*aksi yang akan merusak moral dan otak anak, membuka video perang atau kekerasan lantaran tidak ada orang renta yang mendampingi mereka sanggup melaksanakan kekerasan di dunia nyata.


Masih berkaitan dengan internet, yang membawa imbas budaya barat yang bertentangan dengan budaya kita masuk. Tanpa sepengetahuan orang tua, anak mengadopsi budaya barat ke dalam pergaulannya tanpa memilihnya terlebih dahulu. Pergaulan merupakan interaksi antara beberapa orang baik dalam keluarga, tetangga atau masyarakat, teman, dan lainnya. Pergaluan negatif ala westernisasi, contohnya bergaul dengan geng motor, pergi ke club malam, minum minuman keras, pecaran tanpa ada batasan. Satu lagi permasalahan besar yaitu penggunaan narkoba dan jenis obat terlarang lainnya. Jika seorang anak sudah mengenal dan mencoba narkoba akan kecanduan, ketika orang renta tak tahu dan tak peduli anaknya hal ini akan terjadi terus hingga anak tersebut dewasa. Dampaknya yaitu akan merusak kesehatan dengan merusak sistem syaraf.


Di tengah kesibukan para orang renta yang sibuk akan urusan pekerjaan, sehingga melupakan kewajibannya untuk mendidik anak. Ini yaitu saatnya para orang renta kembali memperhatikan keluarga terutama perkembangan anak. Anak merupakan anugerah yang harus dirawat, dibesarkan dengan pendidikan serta kasih sayang yang tulis dari orang tua. Caranya yaitu menawarkan perhatian dan kasih sayang ke anak, memberi kebabasan namun tetap dalam pengawasan, ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak, menjalin komunikasi yang baik dan harmonis, mendukung hobi yang positif.


Sumber :

http://www.skipnesia.com/2016/01/kumpulan-contoh-teks-eksposisi-lengkap.html

http://cara-wanita.com/2013/09/defenisi-dan-contoh-paragraf-narasi.html


Baca Juga:


Pengertian dan 2 Contoh Teks Eksposisi Perbandingan

4 Contoh Paragraf Sebab Akibat & Pengertiannya

2 Contoh Teks Deskripsi Tentang Rumah Terbaru



Sumber https://ruangseni.com