Random post

Friday, April 27, 2018

√ Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar (Dengan Contoh)

Bahasa Indonesia yaitu bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya satu hari sehabis Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Penutur Bahasa Indonesia seringkali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Penggunaan Bahasa Indonesia sangat luas terutama di perguruan-perguruan tinggi, surat-menyurat resmi, media massa, sastra, perangkat lunak, dan banyak sekali lembaga publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh seluruh warga Indonesia.

Mengingat pentingnya Bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pada kesempatan kali ini kita akan membahas Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar lengkap dengan Contohnya. Mari pribadi saja kita awali pembahasan mengenai Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar.

Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

Terdapat aturan-aturan dalam menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, maksud dari kata baik yaitu bahasa indonesia yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyesuaikan situasi atau kondisi semoga sanggup disampaikan dan dimengerti oleh lawan bicara, baik dari laras bahasa maupun dari kata-kata yang digunakan harus diadaptasi dengan lawan bicara semoga praktis dipahami.

Terdapat 5 Ragam dalam laras bahasa yang digunakan, semua ragam sanggup digunakan dalam kondisi tertentu:
  1. Ragam Resmi (Formal), yaitu bahasa yang digunakan dalam komunikasi resmi ibarat rapat resmi, pidato dan jurnal ilmiah. oleh lantaran itu menggunakan bahasa yang lebih sopan yaitu hal yang tepat.
  2. Ragam Beku, yaitu bahasa yang digunakan pada program hikmat dan sedikit memungkinkan keleluasaan ibarat upacara pernikahan, keputusan pengadilan dan kegiatan rohani.
  3. Ragam Konsultatif, yaitu bahasa yang digunakan dalam pertukaran isu atau kegiatan transaksi dalam suatu percakapan yang membahas wacana suatu hal yang diketahui oleh masing-masing pembicara ibarat percakapan di sekolah atau di pasar.
  4. Ragam Akrab, yaitu bahasa yang digunakan diantara orang yang mempunyai kekerabatan sangat bersahabat atau intim. ibarat dalam pembicaraan berumah tangga
  5. Ragam Santai (Casual), yaitu bahasa yang digunakan untuk program yang bersifat tidak resmi dan sanggup digunakan untuk orang yang cukup bersahabat (misal teman) atau orang yang belum dikenal dengan bersahabat (baru kenal). ibarat pembicaraan dalam perkumpulan dengan teman-teman

Dalam menggunakan Bahasa Indonesia, selain memperhatikan kata yang baik, maka harus dilakukan dengan benar, maksud dari kata benar yaitu bahasa indonesia yang sudah diadaptasi dengan kaidah bahasa baku, baik dalam kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan.

Berikut ini yaitu 5 ciri-ciri ragam bahasa baku:
  1. Menggunakan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun ketika ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, namun secara umum sanggup dikatakan bahwa lafal baku ialah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Contohnya : /habis/ dan bukan /abis/; /atap/ dan bukan /atep/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/
  2. Menggunakan ejaan yang resmi dalam ragam menulis. Ejaan yang berlaku hingga ketika ini dalam bahasa Indonesia yaitu Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti hukum ini.
  3. Menggunakan kata-kata yang baku. Misalnya elok sekali dan bukan elok banget; uang dan bukan duit; serta tidak praktis dan bukan nggak gampang.
  4. Menggunakan kaidah dalam tata bahasa yang normatif. Misalnya dengan menerapkan suatu pola kalimat yang baku: program itu sedang kami ikuti dan bukan program itu kami sedang ikuti.
  5. Menggunakan kalimat secara efektif. Beberapa pendapat umum yang menyampaikan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, Dalam bahasa baku pun sebetulnya mengharuskan komunikasi secara efektif, yaitu pesan pembaca atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis dengan apa maksud aslinya.

Dari semua ciri bahasa di atas sebetulnya hanya nomor1 (lafal baku) dan nomor 3 (kata baku) yang paling sulit dilakukan oleh ragam bahasa. Penggunaan lafal baku dan kata baku pada ragam konsultatif, santai dan bersahabat malah akan mengakibatkan bahasa menjadi tidak baik lantaran tidak sesuai dengan situasi.
Setelah membahas hukum Bahasa Indonesia yang baik dan benar kita sanggup menarik kesimpulan bahwa Tata bahasa normatif, ejaan resmi, dan kalimat efektif sanggup diterapkan (dengan menyesuaikan lingkungan disekitar kita) mulai dari ragam beku hingga ragam akrab. Penggunaan kata yang baku dan lafal baku pada ragam konsultatif, bersahabat dan santai sanggup berakibat bahasa menjadi tidak baik lantaran tidak sesuai dengan situasi.
 Bahasa Indonesia yaitu bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indone √ Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar (dengan Contoh)
Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

Contoh menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

Bahasa indonesia yang baik dan benar sanggup diartikan pemakaian ragam bahasa yang harmonis dengan sasarannya dan disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.

Berikut rujukan pada undang-undang 1945:
Undang- undang dasar 1945, pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh lantaran itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan lantaran tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dari beberapa kalimat pada undang-undang dasar tersebut menyampaikan bahasa yang sangat baku dan merupakan bahasa yang baik dan benar.

Penggunaan kata yang baku dan lafal baku pada ragam konsultatif, santai, dan bersahabat sanggup berakibat bahasa menjadi tidak baik lantaran tidak sesuai dengan situasi. Hal ibarat ini mengakibatkan penggunaan Bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak tepat tempatnya.

Contohnya dalam tawar-menawar di sebuah pasar, contohnya pemakaian ragam baku akan mengakibatkan kegelian, kecurigaan atau keheranan. Karena akan sangat ganjil seandainya dalam tawar-menawar antara pembeli dan penjual di pasar menggunakan bahasa baku, contohnya ibarat ini:
  • Penjual : Selamat siang bu, Ada yang sanggup saya bantu ?
  • Pembeli : Selamat siang pak, Apakah Anda menjual Tahu yang dibentuk di Sumedang ?
  • Penjual : Saya mempunyai Tahu yang anda cari bu, Tahu dari sumedang ini harganya yaitu Rp. 50.000
  • Pembeli : mahal sekali pak, Apakah saya boleh menawarnya ?

Contoh di atas merupakan rujukan bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif lantaran tidak sesuai dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi ibarat di atas, berikut penggunaan bahasa indonesia yang lebih tepat.
  • Penjual : cari apa bu ?
  • Pembeli : saya lagi nyari tahu tahu dari sumedang bang, ada gak ?
  • Penjual : oh, ada bu, nih bu harganya Rp. 50.000.
  • Pembeli : mahal amat bang, murahinlah bang.


Sekian Artikel mengenai Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar lengkap dengan Contoh, semoga artikel ini sanggup bermanfaat bagi sobat baik untuk menambah ilmu, mengerjakan tugas, maupun untuk sekedar menambah wawasan wacana penggunaan bahasa indonesia, ragam bahasa indonesia, ciri ragam bahasa baku dan rujukan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Akhir kata, Terimakasih atas kunjungannya.

Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar (dengan Contoh)
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/