Pengertian dan Contoh Teks Eksposisi Proses – Teks eksposisi ialah teks yang berisikan pengetahuan dan isu wacana suatu hal yang disampaikan secara terang dan terang-benderang dengan singkat, padat, serta akurasi yang tepat. Sedangkan teks eksposisi proses ialah teks yang bertujuan untuk memberi informasi, di dalamnya terkandung atau menjelaskan proses. Proses ialah langkah-langkah atau cara sesuatu dari awal hingga akhir. Atau eksposisi proses ialah teks yang menjelaskan proses atau langkah suatu topik secara terperinci dan urut. Berikut rujukan teks eksposisi proses :
Contoh 1 :
Proses Pembuatan Batik
Batik ialah salah satu kain dan hasil kebudayaan orisinil Indonesia, aneka macam kawasan di Indonesia yang menghasilkan kain batik. Setiap kawasan cara pembuatan batiknya hampir sama dengan kawasan lain. Seiring perkembangan zaman pun, proses pembuatan batik tidak ada perubahan yang menonjol. Kegiatan membatik merupakan salah satu acara tradisional yang terus dipertahankan biar tetap konsisten menyerupai awalnya. Beragam jenis, motif gambar, warna batik Indonesia, namun dalam proses pembuatannya intinya masih sama. Juga perlengkapan membatik yang diantaranya ialah gawangan, bandul, wajan, taplak, saringan malam, canting, mori atau kain katun, malam.
Proses pembuatan kain batik melalui beberapa langkah, yang pertama ialah ngemplong. Sebelum ngemplong tahap awal yaitu mencuci kain mori gar menghilangkan kanji, kain mori dimasukkan dalam minyak jarak biar kain lemas sehingga daya serap warna tinggi. Proses pengemplongan yaitu kain mori dipalu untuk menghaluskan lapisan kain biar gampang dibatik. Nyolek atau memola ialah proses menggandakan atau menciptakan pola di atas kain mori atau juga disebut ngeblat. Tahap berikutnya dalah mbatik dengan menorehkan malam batik ke kain mori dimulai dari menggambar garis di luar pola. Berikutnya tahap nembok ialah proses menutupi bagian-bagian yang dilarang terkena warna dasar. Medel merupakan proses pencelupan kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang-ulang sehingga mendapat warna yang diinginkan. Selanjutnya dalah malam pada kain dikerok secara hati-hati dengan memakai lempengan logam, kemudian kain dibilas dengan air bersih, sehabis itu kain diangin-anginkan. Mbiron ialah menutupi warna biru dan isen-isen pola yang sebelumnya telah diberi garis yang berupa cecek atau titik dengan malam. Ada juga proses ngrining yaitu mengisi bab yang belum diwarnai dengan motif tertentu. Kemudian menyoga yaitu dilakukan biar mendapat warna coklat dengan mencelupakan kain ke dalam adonan warna coklat. Tahapan terakhir ialah melepaskan seluruh malam (lilin) yang terkandung dalam kain dengan cara memasukkan kain yang sudah cukup bau tanah warnanya ke dalam air mendidih. Setelah itu, angkat dan bilas kain dengan air higienis kemudian angin-anginkan hingga kering.
Proses pembuatan batik yang cukup usang membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Sehingga, proses awal hingga tamat bisa melibatkan beberapa orang dalam setiap proses. Maka dengan proses pembuatan batik dengan waktu dan tenaga yang lama, sangatlah masuk akal kalau harga batik terutama batik tulis malah. Batik yang merupakan budaya orisinil Indonesia ini harus tetap kita lestarikan. Melestarikan betik ialah tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Contoh 2 :
Proses Menghasilkan Padi
Padi merupakan makanan pokok sumber karbohidrat bagi masyarakat di Indonesia. Namun ketika ini produksi padi nasional belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia untuk berswasembada padi. Di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok masih harus mengimpor beras dan parahnya menjadi pengimpor beras terbesar di dunia. Hal tersebut mungkin dikarenakan proses penanaman padi di Indonesia masih memakai cara tradisional sehingga kalah dengan negara yang memakai teknologi canggih untuk menghasilkan padi.
Adapun proses pernamaman padi ala Indonesia yang masih tradisional dan belum memakai teknologi canggih. Tahap yang paling awal ialah menentukan benih padi yang baik, dengan memakai benih bermutu atau varietas unggul akan diperoleh bibit yang sehat. Setelah mendapat bibit unggul, lakukan tahap persemaian dengan waktu 25 hari sebelum masa tanam.
Disela-sela waktu persemaian benih, lakukan pengolahan tanah untuk persiapan lahan untuk menanam. Pengolahan tanah bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah biar lapisan yang semula keras menjadi datar dan berlumpur sehingga bisa ditanami benih yang sudah siap. Selain itu biar gulma mati dan membusuk menjadi humus. Tahapan pengelolaan tanah sawah pada prinsispnya ialah kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Lakukan pencucian yaitu bersihkan pematang swah dari rerumputan dan dibentuk biar tinggi, biar sanggup menahan air selama pengolahan tanah juga mengatur kebutuhan air selama ada tanaman. Selanjutnya ialah pencangkulan di sudut-sudut petakan untuk memperlancar pekerjaan membajak sawah baik memakai alat tradisional atau memakai traktor. Pembajakan dan pengaruan merupakan acara yang mempunyai tujuan biar sawah melumpur dan siap ditanami padi. Biasanya dilakukan dua kali yaitu biar gumpalan-gumpalan tanah terpecah menjadi kecil-kecil. Selanjutnya dihancurkan lagi hingga menjadi lumpur halus yang merata.
Bila proses pengolahan tanah selesai maka tahap berikutnya ialah penanaman bibit padi di sawah. Bibit ditanam cukup sati bibit per lubang tumbuhan dengan posisi tegak dan kedalaman 2 cm , kalau kurang dari itu maka bibit akan gampang hanyut oleh lumpur dan air. Lakukan pemupukan tumbuhan padi, terdapat dua cara yaitu cara pertama waktu tetap yaitu waktu pemupukan ditetapkan terlebih dahulu menurut tahap. Cara kedua, waktu sumbangan pupuk menurut nilai pembacaan BWD dimulai tumbuhan 14 HST, diulangi 7-10 hari sekali. Jangan lupa perawatan dan pemeliharaan tumbuhan sangat penting. Hal yang dilakukan ialah penyiangan atau pengendaliann gula yang mengganggu hidup tumbuhan padi. Setalah ada ciri-ciri tumbuhan padi siap dipanen yaitu daun mengering dan 95% gabah telah menguning, umur optimal 30-35 hari. Jika sudah lakukan pemanenan dan keringkan kemudian selanjutnya ikuti proses biar padi bisa menjadi beras dan nasi untuk dimakan.
Demikian proses panjang penanaman hingga pemanenan padi yang merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Memang proses penanaman dan pemanenan di Indonesia masih memakai teknologi yang tradisional. Dengan begiu mungkin alasan mengimpor beras dari luar negeri ialah cara terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pokok pangan negeri ini. Kalau tidak ya berarti kiprah kita generasi penerus bangsa untuk memperbanyak produksi pertanian terutama padi dan memperbaiki kualitas tumbuhan padi.
Sumber :
Baca Juga:
2 Contoh Teks Deskripsi Tentang Ibu Lengkap
Pengertian dan 2 Contoh Teks Eksposisi Argumentatif
Pengertian dan 2 Contoh Teks Eksposisi Perbandingan
Sumber https://ruangseni.com