Sebelumnya, kita telah mengetahui ibarat apa contoh latar belakang skripsi yang biasanya lazim kita temukan di serpihan pertama sebuah skripsi. Kali ini, kita akan mengetahui ibarat apa pola latar belakang yang ada di dalam suatu laporan magang. Sama ibarat pada skripsi, latar belakang pada laporan magang juga terdapat pada serpihan pertama, bersama dengan rumusan duduk kasus dan tujuan. Dan sama ibarat halnya latar belakang pada skripsi, latar belakang pada laporan magang juga berfungsi untuk memberi alasannya atau alasan dari dibuatnya karangan ilmiah tersebut.
Adapun pola latar belakang laporan magang yang dimaksud ialah sebagai berikut ini!
Latar Belakang*
Selama enam semester beruntun, mahasiswa Strata Satu (S1) sudah sanggup menerima banyak asupan ilmu selama masa perkuliahan. Ilmu yang didapat selain untuk menambah wawasan, juga sebagai bekal selepas nanti mereka lulus. Diharapkan, ilmu yang didapat bisa dioptimalkan ketika mereka memasuki dunia kerja nanti.
Supaya ilmu yang didapat bisa dipraktekan secara optimal, maka diadakanlah jadwal atau mata kuliah job training (magang). Dengan adanya jadwal ini, mahasiswa bisa menerima citra awal suasana kerja ditempat kerja yang akan mereka geluti nanti. Dengan adanya jadwal ini, mahasiswa ditempa untuk bisa mengaplikasikan ilmunya serta melatih mentalitas mereka, biar ketika kerja nanti mereka bisa lebih siap.
Khusus untuk mahasiswa komunikasi yang mengambil konsentrasi jurnalistik, job pembinaan tentu saja sangat diperlukan. Karena, para mahasiswa bisa lebih mengetahui situasi kerja di media massa itu ibarat apa, mengingat para mahasiswa diharapkan bekerja di ranah media, yang merupakan ranah jurnalistik. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk menempa mentalnya selama menjalani job pembinaan serta mengasah kemampuan dasar jurnalistiknya, dimana salah satu kemampuan dasar itu ialah menulis.
Dengan melaksanakan simulasi pribadi di media yang sebenarnya, mahasiswa bisa mengetahui cara penulisan yang benar sesuai ketentuan media tersebut. Meski dasar penulisannya sama, namun setiap media memiliki kebijakan redaksionalnya masing-masing.
Dewasa ini, mahasiswa jurnalistik tidak harus selalu melaksanakan jadwal job pembinaan di media cetak, radio, maupun televisi. Mahasiswa jurnalistik sekarang juga bisa menjajal media daring (online) sebagai daerah pelaksanaan job training. Media ini terhitung sebagai media baru. Meski aneka macam pelanggaran yang terjadi di dalam media ini, namun tidak salah kalau para mahasiswa mencoba melaksanakan job pembinaan di media ini. Sebab, selain melatih mental, aktualisasi ilmu, dan kemampuan dasar mahasiswa; mahasiswa juga bisa tahu alasannya terjadinya pelanggaran-pelanggaran tersebut dari dalam media daerah mereka melaksanakan job training..
Setelah kegiatan job training selesai, maka mahasiswa diwajibkan menciptakan suatu laporan. Laporan tersebut dibentuk sebagai bentuk pertanggungjawaban mahasiswa terhadap kegiatan job training yang telah dilaksanakannya. Oleh alasannya itulah, mengapa laporan job training ini penulis buat dan sekarang ada di tangan pembaca.
Demikianlah pola latar belakang skripsi dalam bahasa Indonesia. Dengan ditampilkannya pola di atas, maka pembahasan di artikel kali ini disudahi saja hingga di sini. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan gres bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai latar belakang laporan magang khususnya, maupun mengenai materi pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya.
Jika pembaca ingin mengetahui beberapa tumpuan soal karanga ilmiah, pembaca bisa membuka artikel berikut, yaitu: jenis-jenis karangan ilmiah, contoh kata pengantar skripsi, contoh kata pengantar laporan praktikum, contoh catatan kaki dan daftar pustaka, tata cara penulisan gelar, tata cara penulisan catatan kaki, serta artikel cara penulisan daftar pustaka.
*Disadur dari dokumen pribadi penulis, dengan sedikit perubahan.
Sumber https://dosenbahasa.com