Random post

Monday, January 21, 2019

√ Jebakan Selamat Ulang Tahun


Masa tahun-tahun 2007 ialah awal animo SMSan gres masuk di Kalimantan, khususnya tempatku Kabupaten Berau.


Trend SMSan dan telepon-teleponan dengan sobat dekat ini sangatlah ngetop. Walau tanpa data, tapi tampaknya masa itu ialah masa dimana promo SMS gratis dan telepon gratis paling banyak diberikan. 





Saat itu kami masih SMA, masa dimana kami banyak gunakan handphone untuk hal-hal yang sia-sia, absurd, dan konyol.


Kadang kami bertukar SMS lucu, SMS olok-olokan dan menelepon hanya untuk ngobrol lama.


Suatu ketika kami menginap di mushola sekolah, kemudian memakai nomor handphone gres untuk menelepon sobat cewek yang sekelas ketika tengah malam. Tepat ketika temanku itu menjawab “Halo?” dengan nada bunyi yang masih sangat mengantuk, kami pribadi menjawabnya dengan membaca surah Yasin bersama di mushola, iya beramai-ramai! Telepon pribadi ditutup.





Jelas saja pagi harinya temanku itu bercerita dengan cewek-cewek lainnya. Bercerita perihal adanya  penelpon yang Yasinan, menyerupai program ketika orang meninggal.


Sepertinya beliau agak-agak takut dan khawatir.


Tentu saja melihat hal itu saya semakin senyum-senyum sendiri, alasannya ialah memang saya perlu tahu reaksinya, sehabis itu maka kami akan telepon lebih banyak orang, dan lakukan hal yan sama!





Tidak kalah isengnya, ketika saya merekayasa jebakan gres dengan handphone. Aldi*. Temanku yang sedang PDKT dengan gebetannya menjadi sasaranku.


Langkah pertama saya pinjam handphonenya, alasanku untuk bermain game, padahal bergotong-royong saya memasang kejutan untuknya.


Aku mengedit kontak di handphone-nya, saya menukar nomor cewek gebetannya dengan nomor guru Matematikaku. Yap! Kaprikornus secara logika, bila beliau SMS ke kontak gebetannya akan diterima oleh guru Matematikaku, begitu juga bila beliau telepon. 





Kemudian untuk melengkapi settingnya saya pasang alarm di hanphonenya, sempurna pukul 24.00 dengan pengingat ulang tahun gebetannya.


Kuharap ketika beliau mendengar alarm itu, beliau akan bangun, dan dengan setengah sadar membaca peringatan alarmnya kemudian menelepon gebetannya dengan mengucapkan banyak sekali kata selamat. Jelas ucapan selamat itu akan diterima guru matematikaku.


Malam itu saya senyum-senyum sendiri, tidak sabar menunggu hasil dari jebakan yang saya pasang. 





Keesokan harinya, pagi-pagi sekali kudapati SMS


“Kurang asuh kau Fuuuzh!”


Aku tersenyum, alasannya ialah niscaya jebakanku berhasil sempurna sasaran.


Dia niscaya aib alasannya ialah tertangkap berair sama guru matematikaku. Pagi itu di sekolah beliau aib sekali alasannya ialah di ejek guru matematikaku.


Hahaha. Aku tertawa terbahak-bahak ketika guruku bercerita di kelas, dan harusnya kau lihat betapa merahnya muka Aldi alasannya ialah malu.


Kesemuanya itu sudah menjadi hal yang biasa alasannya ialah saya sudah begitu bersahabat dengan Aldi, kami tidak bermusuhan, pun Aldi tidak murka padaku. Dia mungkin hanya merencanakan kejutan lain untukku.





Thanks for the memories, my friend!

Diikutkan dalam “The Silly Moment Giveaway” Nunu el Fasa dan HM Zwan





Sumber https://mystupidtheory.com