Random post

Thursday, February 16, 2017

Pro Da Kontra Tipe Struktur Kepemimpinan Dalam Bisnis

[vc_row css=”.vc_custom_1544440140525{margin-bottom: 30px !important;}”][vc_column][vc_single_image source=”featured_image” img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Struktur kepemimpinan ialah sebuah alur kerja dan tanggungjawab yang menjelaskan bagaimana kekerabatan antara karyawan (anggota) dengan pemilik bisnis/manajer(pemimpin). Dalam bisnis dikenal 2 struktur kepemimpinan yakni struktur kepemimpinan horizontal (sejajar) dan vertical (atas-bawah).


Secara alami, bisnis startup biasanya memakai struktur kepemimpinan horizontal, yang mana fokus pada pendekatan karyawan, dengan lapisan administrasi yang sedikit namun otoritas kerja yang luas. Sebaliknya, bisnis kecil yang masih berkembang, memakai struktur vertical yang tradisional, yang hierarki organisasi dengan administrasi yang berpengaruh dan karyawan sebagai bawahan.


Tidak ada patokan struktur kepemimpinan yang benar atau salah. Baik memakai model struktur kepemimpinan horizontal atau vertical, hal ini tergantung pada visi perusahaan untuk mencakupi keseluruhan budaya perusahaan.


Anda yang membaca artikel ini hingga selesai akan memahami perihal kelebihan dan kekurangan dari struktur kepemimpinan vertical dan horizontal menurut beberapa faktor sehingga Anda mempunyai citra struktur mana yang cocok Anda terapkan dalam perusahaan Anda.


1.    Atas-Bawah vs Sejajar


Struktur kepemimpinan vertical dan horizontal mempunyai hasil yang berbeda dalam hal pengambilan keputusan. Dalam struktur vertical, organisasi mempunyai rantai manajeemen, keputusan biasanya dibentuk dari atas ke bawah, lebih banyak didominasi keputusan ditentukan oleh tingkat atas dalam rantai tersebut. Untuk organisasi besar, memakai sistem atas-bawah dikala membuat keputusan akan memudahkan daripada menunggu setiap anggota dalam tim untuk berkumpul dan berdiskusi.


Struktur horizontal lebih berpusat pada kerjasama tim Daripada memakai sistem hierarki, model kepemimpinan horizontal ini menghilangkan tembok pembatas dalam struktur organisasi sehingga semua karyawan terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Oleh sebab rantai perintah dalam stuktur kepemimpinan horizontal sangat kecil- atau hanya 1 lapis- pengambilan keputusan cenderung lebih cepat dan efektif. Hal ini efektif untuk perjuangan kecil atau perusahaan yang gres beroperasi.


2.    Sudah Ditentukan vs Berbagi


Struktur kepemimpinan vertical memakai sistem hierarki dalam perusahaan yang menurut pada penentuan posisi/peran yang telah ditentukan. Karyawan sanggup lebih gampang mengenali rantai komando dan kekerabatan pelaporan tanggungjawab dalam perusahaan. CEO dalam perusahaan berada pada level tertinggi dalam tangga perusahaan dan mendelegasikan otoritas ke tingkat manager yang mengatur karyawan sesuai dengan garis otoritasnya. Secara singkat, tidak adaya kebingungan dikala memilih kepada siapa karyawan harus melaporkan tangggungjawab dan masalah.


Hal yang lebih memusingkan untuk struktur kepemimpinan horizontal dimana karyawan tidak mengetahui kepada siapa untuk melaporkan pekerjaannya sebab tanggungjawab dibagi di dalam organisasi. Struktur organisasi yang kecil mungkin membuat karyawan lebih gampang melihat bantuan kerjanya untuk perusahaan namun tugas karyawan tersebut menjadi tidak terperinci dan pemimpin dalam project kadang menjadi putus asa sebab kurang mendapat otoritas.


3.    Perlu Diketahui vs Transparan


Perbedaan yang sangat mencolok antara struktur kepemimpinan vertical dan horizontal ialah pada tingkat transparansi dalam organisasi. Perusahaan yang mempunyai struktur vertical biasanya membagikan warta untuk hal yang perlu diketahui. Sebagai tambahan, sebab perusahaan yang menganut struktur kepemimpinan vertical mempunyai lapisan administrasi yang banyak, kekurangannya ialah warta yang disampaikan kepada atasan tertinggi menjadi kacau.


Struktur kepemimpinan horizontal, sebaliknya, menuntut transparansi antar aspek dalam bisnis. Hilangnya tembok pembatas dalam struktur organisasi membantu mempersingkat komunikasi dan kerja sama dalam lingkup kerja- mendorong watak karyawan dalam proses bisnis.


Transparansi ialah karakteristik alami dalam struktur organisasi yang berpusat pada karyawan. Untuk struktur organisasi hierarki, perusahaan akan transparent apabila administrasi bersikap transparent.


4.    Kita vs Mereka


Bagaimana karyawan saling mencicipi satu sama lain dalam struktur organisasi? Model kepemimpinan vertical, biasanya terlihat dalam perusahaan besar, sanggup membuat perasaan “kita vs mereka” dalam perusahaan, sebab manajer dan karyawan berada pada level yang berbeda.


Struktur kepemimpinan horizontal mengurangi perasaan tersebut dengan mengutamakan talenta ketrampilan daripada hierarki manajemen, sehingga sedikit divisi yang muncul di antara administrasi dan karyawan.


Namun, perusahaan dengan struktur kepemimpinan vertical bisa meningkatkan pertumbuhan individu, sebab karyawan mempunyai kesempatan untuk menanjak dalam tangga korporasi. Organisasi yang sejajar tidak mempunyai ruang yang cukup untuk pergerakan ke atas, meskipun karyawan sanggup berkembang secara professional melalui training dan pengalaman.


Kesimpulan


Jadi, dari artikel di atas sanggup disimpulkan menyerupai berikut ini.






























Hal yang dibandingkanVertikalHorizontal
Pengambilan keputusanLebih simple namun lambat, otoritasLebih rumit namun cepat, demokratis
Job Desk dan OtoritasSudah ditentukan dengan terperinci menurut jabatan, diberi otoritasBerbagi dan kurangnya otoritas
Transparansi InformasiHanya meliputi hal yang penting diketahui sesuai lingkup kerjaTransparan dan diketahui seluruh anggota dalam tim
Hubungan antar individuMerasa ada batasan antara atasan dan bawahanLebih dekat dan berbaur

 


Masing-masing struktur kepemimpinan mempunyai kelebihan dan kekurangan tergantung bagaimana perjuangan Anda serta kebutuhan dan budaya dari perusahaan anda. Silakan anda sesuaikan dengan perjuangan Anda dalam mempunyai struktur kepemimpinan mana yang lebih cocok. Tidak ada yang benar atau salah dalam memimpin sebuah usaha, Anda hanya perlu berguru dan bila mengalami duduk masalah Anda bisa berkonsultasi dengan professional bisnis menyerupai bisnis coach atau bisnis konsultan sehingga Anda sanggup memimpin dengan lebih baik lagi.


Silakan share artikel ini di social media Anda apabila artikel ini memberi manfaat dan warta embel-embel bagi Anda serta bagikan juga ke rekan bisnis Anda semoga mereka tidak salah mengaplikasi struktur kepemimpinan dalam perjuangan mereka.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]



Sumber aciknadzirah.blogspot.com