[vc_row css=”.vc_custom_1544440140525{margin-bottom: 30px !important;}”][vc_column][vc_single_image source=”featured_image” img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Pemimpin bukanlah posisi yang bisa dinikmati semua orang, hanya orang yang mempunyai kemampuan mumpuni. Dalam memimpin tidak semua pemimpin bisa dikatakan berhasil, bahkan seorang pemilik bisnis belum tentu sanggup menjadi pemimpin yang berhasil. Tidak jarang bagi pemimpin menemukan hambatan dan dilema ketika memimpin timnya.
Sebagai seorang pemilik bisnis sekaligus pemimpin tentu menemukan banyak hambatan dalam proses memimpin tim/perusahaan. Setelah Anda membaca artikel ini, Anda akan menyadari beberapa permasalahan kepemimpinan dalam perusahaan yang mungkin Anda anggap sepele namun sanggup memperburuk perkembangan bisnis Anda.
Berikut yaitu 7 dilema kepemimpimnan dalam perusahaan yang akan kita simak bersama.
1. Kegagalan Berkomunikasi
Kerumitan bisnis pada masa kini mendesak pemimpin bisnis untuk sanggup berkomunikasi pada tiap level dalam perusahaan. Misalnya, Anda harus menyusun sebuah visi dan membujuk supaya tim Anda baiklah dengan visi Anda tersebut. Anda harus menghubungkan tiap individu dalam perusahaan Anda dan menginspirasi mereka. Anda sebagai pemimpin juga pemilik bisnis dituntut untuk membangun kepercayaan dengan meyakinkan anggota Anda melalui komunikasi lisan dan tindakan nonverbal supaya sanggup memperkuat antar anggota timnya.
Komunikasi efektif sangat sulit alasannya diharapkan komitmen. Anda harus membangun komunikasi yang efektif sebagai prioritas dan perlu adanya kedisplinan, konsistensi, kejelasan pesan dan kemauan untuk menjaga sistem komunikasi itu setiap harinya.
Dengan membangun sistem bisnis komunikasi yang terstruktur bisa menghubungkan tiap level dalam perusahaan, Anda juga sanggup berbagi efektifitas sebagai seorang pemimpin dan mengarahkan perkembangan karyawan baik di level atas maupun bawah.
2. Kurang Akuntabilitas
Dalam perusahaan, apabila ada pekerjaan besar yang gagal dikerjakan dan beberapa ide tidak berjalan dengan lancar maka Anda kurang mempunyai akuntabilitas. Anda memerlukan sebuah papan pencatatan kinerja yang bisa memonitor hasil kerja yang Anda inginkan. Kebanyakan pemimpin mengetahui hal ini, namun menjadikan hal ini sebagai sebagai sebuah sistem membutuhkan disiplin diri dan fokus. Agar sistem sanggup terbentuk, Anda membutuhkan pertolongan dari karyawan Anda dan tidak gampang terpengaruh sampai hal ini menjadi serpihan dari operasional Anda.
3. Segan untuk Melakukan Pemecatan
Bahkan pemimpin terbaik masih mempunyai ketakutan untuk memecat karyawan atau anggota timnya kalau di dalam tim ada ikatan keluarga. Coba Anda pikirkan kapan terakhir kali Anda memecat anggota yang mempunyai hubungan keluarga dengan anda? Ini yaitu kelemahan dari seorang pemimpin yang masih memakai pandangan subjektif.
Kita jarang menemukan orang yang mungkin bekerja baik di perusahaan usang namun tidak bisa bekerja dengan baik di perusahaan Anda alasannya di setiap perusahaan mempunyai abjad individu berbeda yang perlu adaptasi satu sama lain. Sejalan dengan berkembangnya perusahaan maka anggota tim dan pemimpin mempunyai keputusan yang sulit untuk terus mengupgrade kemampuan. Sebagai pemimpin carilah orang yang mau bekerja untuk keberhasilan perusahaan dan bukan orang yang memberatkan anggota timnya.
4. Kurangnya Pemerataan
Sangat sulit bila seluruh anggota tim Anda tidak mempunyai kesamaan cara pandang. Anda sebagai pemimpin tentu merasa tidak baiklah namun Anda harus memastikan bahwa seluruh anggota Anda berada di belakang Anda dan mengikuti semua isyarat Anda untuk mengerjakan segala hal untuk mendukung Anda mencapai tujuan.
Lalu hal sederhana perihal pemerataan yaitu penting adanya sistem kompensasi yang memastikan seluruh karyawan mendapat penghargaan atau komisi atau bonus sesudah mereka bekerja ulet mewujudkan apa yang menjadi tujuan Anda sebagai seorang pemimpin.
Ketika adanya kesetaraan antara hasil kinerja dan reward maka seluruh proses pekerjaan dan karyawan sudah sejajar dan akan berjalan dengan baik.
5. Kurangnya Visi Yang Jelas
Apakah visi perusahaan Anda? Ketika ditanyakan pada karyawan Anda apa klarifikasi mereka perihal visi perusahaan. Apakah mereka sanggup menguraikan apa arti visi perusahaan terhadap mereka dan bagaimana pekerjaan mereka mendukung visi dan membawa arti untuk pekerjaan mereka? Nah, beberapa pertanyaan ini mungkin bisa menjadi pola bagi Anda apabila belum memilih visi perusahaan Anda. Sebuah visi perusahaan bukan semata uraian kata atau kalimat yang hanya mengandung istilah perusahaan tanpa mempunyai makna apa-apa untuk perusahaan tersebut.
Seorang pemimpin sejati membuat visi untuk masa depan perusahaan yang bisa menawarkan semangat untuk karyawan dan membuat mereka bekerja keras dan berbuat baik meski tidak ada yang melihat. Jaman kini terutama untuk para milenial, mereka beropini bahwa pekerjaan mereka tidak sekedar honor yang mereka terima namun berkontribusi untuk hal yang lebih baik.
6. Eksekusi yang Tidak Berjalan
Ada 3 alasan pemimpin gagal melaksanakan sanksi perencanaan kerja. Hal pertama yaitu pemimpin tidak mengikut rencananya dengan disiplin. Sering kali, pemimpin merubah rencananya sendiri di pertengahan sanksi mengakibatkan hasil yang terjadi tidak sesuai harapan. Kedua yaitu pemimpin gagal menilai prioritas kepentingan. Banyak pemimpin yang salah membuat evaluasi untuk pekerjaan dan hal apa yang sebaiknya dijadikan prioritas terlebih dahulu. Ketiga yakni pemimpin tidak menempatkan karyawan sesuai dengan kemampuan bidang kerjanya. Nah ini yang sering terjadi di perusahaan. Ketidakmampuan pemimpin menganalisa potensi karyawan ini yang menjadikan pekerjaan terhambat atau usang diselesaikan. Jika Anda kurang mahir maka Anda bisa berafiliasi dengan pihak ketiga yakni bisnis coach menyerupai yang ada di GLC untuk membantu Anda menggali potensi dari karyawan Anda.
Dari ketiga alasan tersebut secara garis besar menuntut pemimpin untuk disiplin dengan rencananya, bisa memilih prioritas dan menganalisa potensi karyawannya. Jika 3 hal ini dilaksanakan maka perusahaan Anda akan cepat berkembang bisnisnya.
7. Tidak Bisa Menyusun Budaya Perusahaan yang Kuat
Budaya Perusahaan sebagai fondasi dari sebuah perusahaan. Seperti yang pernah dijelaskan dalam artikel sebelumnya perihal efek kepemimpinan dan budaya perusahaan. Pemimpin yang membuat budaya perusahaan. Makara sebagai seorang pemimpin harus bisa menyusun budaya perusahaan yang kuat. Budaya perusahaan Anda menjadi sebuah laba kompetitif yang sanggup menarik perhatian dan mendatangkan hasil yang baik.
Kepemimpinan yaitu sebuah talenta yang sanggup Anda pelajari. Dengan menghindari ketujuh permasalahan ini, Anda akan bisa memimpin tim Anda dan perusahaan Anda menuju kesuksesan. Menurut Anda, kira-kira apa permasalahan terbesar yang Anda hadapi dalam kepemimpinan Anda di perusahaan Anda? Silakan bagikan pengalaman Anda dan jangan lupa bagikan artikel ini juga supaya orang sekitar Anda mengetahui perihal hal yang perlu dihindari dalam memimpin organisasi atau perusahaan.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
Sumber aciknadzirah.blogspot.com