Stop stunned to the bad luck, start creating a new opportunity Mahfuzh tnt
Bagaimana warna langitmu hari ini? Apa Kamu melihat langit sangat gelap? Bergemuruh? Seolah-olah akan runtuh? Baiklah….. Mungkin kau perlu membaca kisah Marie Curie, seorang fisikawan dan kimiawan perempuan pertama di dunia, sekaligus saintis pertama yang memperoleh dua Nobel Prize. Kalian tahu kan jika Einstein yang super jenius itu pun cuma punya satu Nobel Prize, tapi Madam Curie ini mendapatkan dua Nobel Prize.
Kisah Hidup Marie Curie
Marie Curie lahir di Polandia pada 1867. Ini merupakan masa-masa terburuk untuk dilahirkan di Polandia, sebab negara itu sedang dijajah oleh Rusia. Ketika Ia berusia 11 tahun, Ibunya meninggal dunia, sehingga lalu beliau hanya diasuh oleh seorang ayah.
Setelah menuntaskan SMA-nya Marie ingin melanjutkan untuk kuliah, tetapi ketika itu Universitas di Polandia tidak ada yang mau mendapatkan wanita, sebab keadaan ini, Ia balasannya pergi ke Paris untuk melanjutkan studinya. Marie berjuang untuk menuntaskan studinya dalam keadaan kelaparan hampir setiap harinya.
Setelah menikah dengan Piere Curie hidupnya menjadi sangat menyenangkan sebab Ia dan Suaminya sama-sama saintis. Mereka melaksanakan penelitian bersama dan mendapatkan Nobel Fisika. Tetapi tak usang sesudah itu, suaminya (yaitu Piere Curie) terbunuh sebab kecelakaan. Saat itu Marie Curie telah mempunyai dua anak.
Tetapi bukannya murung berkelanjutan, Marie Curie memutuskan untuk mengajar di Sorbone dan menjadi Professor perempuan pertama disana. Beberapa tahun lalu beliau mendapatkan Nobel Prize pada bidang Kimia dan berada sejajar dengan Albert Einstein.
Walaupun menjadi sosok saintis perempuan paling ternama di masa itu, tetapi Mada Curie tetap bisa merawat dan membesarkan anak-anaknya. Anaknya Joliot-Curie mewarisi ketertarikannya pada sains dan mendapatkan Nobel Prize dalam bidang Kimia.
Langit Akan Runtuh
Terkadang kita berfikir bahwa langit akan runtuh, hanya tinggal menunggu waktunya saja. Muncul anggapan percumah saja memikirkan, bekerja keras, melawan, sebab seluruh keadaan tidak mendukung. Keadaan ibarat ini, saya sendiri beberapa kali mengalaminya.
Tetapi bukankah cerita Madam Curie diatas sungguh lebih parah daripada apa yang bisa kita alami? Ia hidup di masa penjajahan, ibunya meninggal, sebab ia seorang perempuan Universitas menolaknya, hidupnya miskin ketika kuliah, suaminya meninggal ketika mereka gres saja mulai berbahagia.
Pada balasannya beliau mengambarkan bahwa dirinya tidak akan mengalah pada keadaan. Ia mengambarkan pada dunia bahwa dirinya yaitu pemenang dengan meraih Nobel Prize keduanya.
Terkadang seluruh keadaan tidak mendukungmu, tidak punya uang, tak punya kekuasaan, tak punya kekuatan dan langit seakan-akan akan runtuh membebani kita. Tetapi yang perlu dilakukan ialah terus melangkah.
Bukankah seorang Marie Curie ialah menjadi perempuan yang pertama melangkah dalam dunia sains? Wanita pertama yang menjadi Professor? Ilmuwan pertama yang meraih dua Nobel Prize? Ya, Ia yaitu sosok yang terus melangkah, melaju, melihat masa depan.
Jangan hanya tertegun melihat apa yang terjadi, mulailah sesuatu untuk membuat kesempatan-kesempatan baru.
Teruslah Melangkah!
Life is 10% what happens to you and 90% how you react to it Charles R. Swindoll
Sumber https://mystupidtheory.com