Random post

Friday, April 27, 2018

√ 2 Teladan Teks Deskripsi Perihal Ibu Lengkap

2 Contoh Teks Deskripsi Tentang Ibu Lengkap – Teks deskripsi merupakan wacana yang menjelaskan perihal penggambaran suatu obyek berkaitan dnegan kondisi, bentuk fisik, sifat, karakter, dan segala hal yang terdapat pada obyek tersebut. Dalam teks ini penulis berupaya untuk menciptakan pembaca seperti berada sempurna di depan obyek tersebut dan mencicipi perasaan yang sama menyerupai yang dirasakan oleh penulis. Agar lebih jelas, perhatikan beberapa pola teks deskripsi berikut yang membahas perihal ibu :


Contoh 1:


Hari Ulang Tahun Ibu


Sepulang sekolah saya bergegas pulang menuju ke rumah. Kuabaikan beberapa temanku yang memanggil-manggil di arah belakang dengan maksud untuk berjalan pulang bersama. Siang ini saya harus segera pulang. Aku membeli satu loyang ukuruan besar martabak bangka di toko martabak haji Jamaludin yang akan saya berikan kepada ibu di rumah. Hari ini yaitu hari ulang tahun ibu yang ke-45. Aku telah menyiapkan hadiah kecil yang kubungkus kertas kado seadanya untuk perempuan yang paling kusayangi di dunia ini.


Setibanya di rumah saya mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Terdengar bunyi tanggapan salam yang sanggup kupastikan itu yaitu bunyi dari ibuku. Suaranya lembut dan penuh makna kasih sayang yang teramat dalam. Aku bergegas menuju tempat di mana ibuku berada. Kudapati ibuku berada di ruang shalat dengan semua perangkat ibadah yang ia kenakan. Ibu masih mengenakan mukena dan menggenggam Al-Qur’an saku di tangannya. Kuperhatikan wajah ibuku, amat anggun dan meneduhkan. Diguratan wajahnya dengan menawarkan sisa-sisa kecantikan di masa lalu. Kuambil tangannya dan kucium dengan penuh takdzim. Tangannya yang tak lagi halus menyerupai dulu membelai rambutku dengan penuh kasih sayang.


Ibu menyuruhku untuk segera mengganti baju seragam sekolahku dan bergegas untuk makan siang. Aku mengiyakan perintahnya sambil membisikkan ucapan selamat ulang tahun untuknya. Ibu menangis sambil tersenyum. Sebuah perpaduan mulut yang tak kupahami, menangis dan tersenyum secara bersamaan. Kuberikan satu loyang martabak bangka kesukaan ibuku dan bungkusan kado kecil untuknya. Ibu mendapatkan kedua buah tanganku tersebut dengan senang dan uraian air mata yang semakin deras keluar dari kelopak matanya yang indah.


Pertama-tama ia membuka bungkusan martabak bangka untuk kami makan berdua. Selanjutnya ia membuka bungkusan kado kecil yang telah kuberikan. Tangan-tangan lentiknya menyobek bungkusan kado yang kupasang seadanya itu. Ia semakin menangis haru dan mengucapkan terima kasih ketika bungkusan kado tersebut telah terbuka seutuhnya. Sebuah Al-Qur’an saku dengan terjemahannya yang kubeli dengan tabungan hasil gaji menulis di majalah cukup umur simpulan ahad ini. Ibu memeluk dan menciumiku dengan penuh kasih sayang dan mengucapkan terima kasih yang berulang-ulang.


Aku menikmati situasi ini dan ingin selalu berada di pelukan ibu. Hingga tak terasa pipiku mulai berair lantaran cairan yang keluar dari kelopak mataku. Aku sangat menyayangi perempuan yang dipenuhi dengan rasa cinta dan kasih sayang ini. saya begitu menyayangi perempuan yang telah bersusah payah mengandungku selama sembilan bulan, melahirkan,menyusui, serta membesarkanku. Ia selalu sabar terhadap segala tingkah lakuku dan tak pernah sekalipun bernada tinggi terhadapku. Setelah mengusap air matanya, ibu mengajakku untuk makan siang bersama di meja makan. Suasana dramatis tadi masih saja terbawa hingga ke meja makan. Terkadang saya berkelakar biar air matanya sedikit tertahan. Ibu yaitu pahlawanku dan juara dunia yang takkan tergantikan.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Contoh 2 :


Sambutan Hangat dari Sang Bunda


Pukul 04.00 WIB dini hari di dalam bus menuju terminal Raja Basa kota Bandar Lampung. Sadarku tergugah ketika seorang sahabat perjalanan dari Bandung membangunkanku untuk shalat subuh. Aku berterima kasih padanya lantaran terlah mengingatkanku untuk shalat. Kuambil debu secukupnya untuk bertayamun dan tak usang kemudian saya melakukan shalat di atas tempat dudukku. Kira-kira sekitar setengah jam lagi bus ini akan tiba di terminal induk kota Bandar Lampung yang telah usang tak kujumpai ini. Sesampainya di terminal, saya memesan taksi untuk menuju ke kawasan Rawa Laut, Bandar Lampung. Sekitar 20 menit kemudian saya tiba di rumah dan kuketuk pintu dengan perlahan. Kuasumsikan bahwa ayah masih berada di masjid dan bunda niscaya ada di dalam.


Pintu rumah kuketuk dengan perlahan dan kuucapkan salam dengan nada terburu-buru. Aku begitu lelah dan sangat rindu dengan kedua orang tuaku. Cukup usang juga kurasa saya berada di depan pintu rumahku sendiri menunggu bunda tiba dan menyambutku. Harapanku mulai terkabul, sesosok perempuan dengan jilbab ungu yang masih mengenakan bawahan mukena menyembul keluar dari arah pintu samping rumah. Wajahnya yang sembab dan sayu dengan mengenakan setengah kelengkapan mukena itu terkejut sekaligus senang melihatku. Ia menghampiri dan seketika memelukku dengan penuh kasih sayang. Kuciumi pipi dan keningnya yang telah berkerut tipis. Tak usang kemudian, perempuan yang kusapa dengan panggilan bunda ini menyuruhku untuk masuk ke dalam.


Bunda menyeduhkan teh hijau untukku. Rasa lelahku seketika lenyap hanya dengan bertemu bunda. Dua tahun sudah kami tidak bertemu. Aku dan bunda berbincang perihal banyak hal. Termasuk rencana kepindahan kerja ku ke Bandar Lampung. ibu hanya tersenyum menanggapi hal tersebut. Bunda menyampaikan padaku bahwa dirinya hanya sanggup mendukung dan mendoakan yang terbaik untukku. Tak usang kemudian ayah tiba dan menghampiriku. Ayah gres saja dari masjid semenjak subuh tadi. Kebiasaannya yaitu menunggu waktu ishraf dan shalat dua rakaat sebelum pulang. Kira-kira hingga pukul 06.00 WIB ia berada di masjid. Tak terasa saya dan Bunda telah berbincang cukup lama. Bunda yang kulihat dua tahun kemudian dan ketika ini tak ada perubahan sedikitpun baik dalam hal fisik maupun karakter. Wajahnya tetap bagus meskipun telah tergoda usia. Ia yaitu perempuan yang seumur hidupnya tak pernah berkata bergairah dan sangat baik kepada semua orang. Aku sangat menyayangi bunda. Janjiku dan tekadku yaitu sekuat mungkin untuk sanggup membahagiakan bunda di sisa usianya.


Baca Juga:


Pengertian dan 2 Contoh Teks Eksposisi Argumentatif

Pengertian dan 2 Contoh Teks Eksposisi Perbandingan

4 Contoh Paragraf Sebab Akibat & Pengertiannya



Sumber https://ruangseni.com